"Satu foto sepuluh juta, duh jadi berapa ya?" Calleya memainkan jarinya. Padahal di dompet milik gadis itu, ada banyak kartu berisi uang yang sudah Archer berikan.

"Nanti aja deh Om, aku males ngitung," keluh Calleya.

"Aku boleh masuk kesitu lagi enggak?" Tanya Calleya penuh harap.

"Untuk apa?" Archer sudah menduga hal ini. Untuk itu, ia sudah memindahkan foto-foto maupun barang yang bisa membuat Calleya menanyakan tentang masa lalunya.

"Siapa tau aja ada foto aib aku!"

"Leya, bagaimana pun pose mu, kamu selalu cantik,"

"Tetep aja aku mau liat lagi!" Bantah Calleya.

"Baiklah," Archer menggendong istrinya berjalan ke rak buku. Lelaki itu menarik buku yang menjadi kunci. Rak bergeser, Archer membawa istrinya ke dalam dan menurunkannya.

"Gambarnya udah gak ada," mata Calleya berkeliling mencari gambar yang dibuat Calleya asli.

"Ih tuh kan! Ini foto aib!" Calleya menunjuk salah foto dirinya yang lagi mangap ingin menyuap bakso.

"Itu lucu Leya," di mata Archer, istrinya sangat lucu di foto itu.

"Om nih kecil-kecil udah jadi penguntit," Calleya menatap satu persatu foto dirinya ketika bayi.

Calleya akan berlagak seperti orang bodoh walaupun aslinya ia memang bodoh. Gadis itu juga sudah mengetahui tentang dirinya dan Archer yang dijodohkan lewat Petrus. Pada saat dirinya ingin mengantarkan makang siang ke kantor Archer waktu itu, ia mengelabui Petrus supaya bodyguard itu menceritakan tentangnya.

"Om gak berniat nyantet aku kan?"

"Kok bisa sampe sebanyak ini? Om gak jadiin foto-foto aku buat hal-hal aneh kan," curiga Calleya. Barangkali saja Archer menyalahgunakan fotonya.

Archer menggeleng cepat. "Tidak, aku hanya suka mengkoleksi foto-fotomu," ujarnya.

"Om tau gak? Harusnya aku marah sama Om karena foto-foto ini. Tapi aku juga bersyukur, Om segitu sukanya sama aku sampe koleksi foto-foto aku, padahal aku udah jahat sama Om. Aku sering berbuat seenaknya, sering kabur dan masih banyak lagi kesalahan-kesalahan aku," Calleya mulai berakting.

"Leya," Archer memeluk Calleya dari belakang.

"Bukan hanya suka, aku mencintaimu. Sangat. Kamu tidak jahat, lupakan saja semua itu," ucapnya tulus.

Pernyataan cinta Archer membuat jantung Calleya tidak sehat.

"Woy jantung! Jangan ngedugem anj*m!"

Calleya membalikkan badannya dan mengalungkan lengannya di leher Archer. Infusan? Aman. Karena tubuhnya tidak setinggi Archer, ia harus mendongak agar bisa melihat wajah Archer. Di satu sisi Calleya senang Archer mencintainya tapi Calleya juga ragu jika Archer bukan mencintainya melainkan terobsesi padanya. Namun walau begitu, Calleya tetap akan bertahan tetapi bila obsesi Archer sudah kelewatan sampai mengurung, merantai atau mengamputasi kedua kakinya seperti di novel-novel yang pernah ia baca, Calleya akan pergi meninggalkan lelaki itu. Memang siapa yang mau hidup terkurung? Ada sih. Si protagonis lemah yang cuma bisa menangis.

My Husband is Antagonist NovelOnde histórias criam vida. Descubra agora