AKHHH!

Dengan kedua telapak tangan yang memegangi kepalanya, tiba-tiba saja Haura berteriak kesakitan, membuat Azhaan dan Enver yang berada di sisinya panik ketakutan.

"Haura!"

"Haura, kau kenapa?"

Mereka berdua terus berseru memanggil nama gadis itu berulang kali hingga membuat Amira yang sedang berada di dalam rumah nya keluar berlari ke arah mereka.

"Ada apa? Haura kau kenapa sayang?" ujar Amira yang tidak kalah panik dengan mereka berdua.

Haura tidak menjawab, ia terus meracau kesakitan. Sampai tiba pandangan gadis itu gelap.

BRUKKK!

Haura tak sadarkan diri, tubuhnya jatuh lemas tepat berada di dalam pelukan Azhaan. Azhaan sedikit tertegun atas kejadian ini, namun ia sadar dan segera menggendong tubuh mungil gadis itu untuk masuk ke mobilnya. Enver memandang serius kepanikan Azhaan. Pria itu sempat berpikir, sejak kapan Azhaan mengenali Haura? Akan tetapi lamunannya buyar kala Azhaan meneriaki pria tersebut.

"Hey! Kau hanya akan berdiam diri di sana?" pekiknya yang hendak duduk di kursi kemudi-membuat Enver gelagapan masuk ke dalam mobil.

"Hey! Kau hanya akan berdiam diri di sana?" pekiknya yang hendak duduk di kursi kemudi-membuat Enver gelagapan masuk ke dalam mobil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagaimana dok? Apa yang terjadi dengan anak saya?" tanya Amira yang terlihat sangat ketakutan.

"Tidak ada masalah dalam kondisi pasien. Tapi, apakah pasien sebelumnya melihat suatu objek yang membuat pikirannya bekerja, sehingga sedikit mengembalikan ingatannya?"

Amira, Azhaan serta Enver hanya terdiam saling memandang satu sama lain. Enver berpikir, tidak ada kejadian janggal yang membuat Haura menjadi seperti itu. Sedangkan Azhaan, pria itu masih bergeming memikirkan sebenarnya apa yang terjadi dengan gadis itu?

"Mengembalikan ingatannya? Apakah gadis itu terkena amnesia? Namun, apa penyebabnya?"

"Tidak ada dok," ucap Amira di sertai anggukan Enver.

"Apa pasien mengenali seseorang bernama Azhaan?" pertanyaan itu membuat Azhaan menaikkan pandangannya menatap sang dokter. Begitu juga dengan tatapan mata Enver serta Amira yang berbalik mengarah pada Azhaan.

"Saya sendiri dok," ucap Azhaan yang masih tampak kebingungan.

"Sejak tadi pasien selalu menyebut nama Anda. Apakah Anda bisa masuk untuk menemuinya?"

BILLIONAIRE HUSBANDWhere stories live. Discover now