Fed up

4 1 0
                                    

Im Jukyung adalah murid pindahan baru dari Busan, saat pertama kali masuk ke sekolah barunya di Seoul dia tanpa sengaja membuat hal memalukan pada Lee Suho, seorang siswa tampan yang ambisius nan dingin, Psychopath tampan julukannya. sementara itu, Lee Dami adalah siswi populer, tidak seperti siswi yang lain, Dami sering membuat onar di sekolah dan membentuk gang bersama anak laki-laki dari beberapa kelas berbeda. dia adalah kucing liar, suatu ketika Im Jukyung tidak disengaja membuat gadis itu terjatuh dari motor dan dengan kecerobohannya membawa helm milik Dami.

Lee Suho dan Lee Dami adalah sahabat sejak kecil, namun ada beberapa hal yang terjadi dimasa lalu membuat hubungan mereka kini merenggang dan saling bermusuhan. bagaimana nasib Im Jukyung berhadapan dengan dua mata angin berbeda itu?

.


Srekkk..

Brugh!

"Hei Lee Dami!"

Semua pasang mata sontak memusatkan atensi mereka pada lima orang pemuda yang secara tiba-tiba masuk ke dalam kelas mereka. Salah satunya adalah Ji Yong yang bertubuh gempal.

Dami duduk di bangku belakang, di sebelah pintu yang tadi di buka secara kasar oleh pelaku dari kelas sebelah, gadis itu sedikit terusik dari posisi awal. "Kalau kembali harusnya bilang dari awal.."

Dugh!

Dami menggebrak meja lantas bagun dari tidurnya, anak-anak di kelas tercekat melihat tindakannya, padahal mereka sudah biasa melihat keliaran Dami selama 3 semester, tidak seperti Jukyung yang sepatutnya memiliki reaksi itu, gadis itu melotot dengan bibir terbuka, kelise pertemuan pertamanya dengan Dami terlintas di otaknya.

'Kenapa dia selalu berurusan dengan banyak pemuda nakal?'

"Keluar!"

****

"Hei, friends. Tepat sekali untuk mati."

"Cih, memangnya kalian girl group! Kenapa berdiri seperti itu?" Dami berdecak sementara kedua tangannya berkacak pinggang. Dagunya terangkat mencemooh oika lima pemuda di sebrangnya.

"Kenapa? mau memukul ku?"

"....."

"Baik. Sini. Ayoo!!" Salah seorang pemuda bertubuh gempal mengangkat kepalan tangannya.

"Hei! Kwon Ji Yong!!" Dami meninggikan suara, menggulung lengan baju dan melonggarkan simpul dasinya.

"Kau sudah bercanda sampai sejauh ini!"

"Bhuahahaha..."

"HAHAHAH!!"

"Ya Lee Dami, senang sekali kau kembali!" Keenam orang itu kini malah saling melempar tawa keras di halaman belakang sekolah yang sepi.

"Bagus jika aktingmu, bisa kuakui kau hebat!"

"Kau labil sekali! Berapa lama aku harus bermain?"

"Hei Friends!" Dami menoleh pada seorang pemuda kurus di samping, "tapi itu juga menyenangkan untukmu,,'kan!"

"HAHAHAH!!"

"HAHAHAHA!"

Dami mengangguk, gadis itu tersenyum cerah kali ini, "kalian baik-baik saja?"

"Ya."

"Woah.. Ji Yong, beratmu bertambah?" Dia menunjuk-nunjuk perut berisi Ji Yong dengan telunjuknya. "Kau sengaja melakukan ini?"

Yang lain kini menggoda Ji Yong, memang diantar anak-anak yang lain, ke-lima teman Dami hanya Ji Yong yang memiliki tubuh yang paling sehat:) ketimbang mereka semua!

"Aish.. berat ku turun 10kg."

"Mana mungkin!"

"Aisshh brengsek!!

Jika diperhatikan, Dami yang notabene seorang gadis puber dengan tubuh proposional. Dia tinggi, 172, dia sering mengikuti kompetisi renang dan basket saat di sekolah menengah pertama, dan itu membuat tubuhnya bertumbuh tinggi dengan baik. Selain itu, Dami yang kerap melakukan latihan fisik dengan beberapa rekan setimnya di SMA contohnya Ji Yong. Bukannya ingin terlihat menonjol dari yang lain, Dami pikir itu sangat perlu mengingat pergaulan dan beberapa faktor lain. 172 cm itu termasuk pendek di antara ke lima temannya yang dominan memiliki tinggi 180 keatas.

Dami tidak terlalu suka bergaul, karena itu dia hanya memiliki lima teman yang berbeda kelas dan semuanya lelaki. Ji Yong, Jun, Niki, Jay, dan Ren. Mereka berdua berada di kelas 12 F sementara Dami berada di kelas 12 A, kenapa? Padahal jika menurut kompetitif sekolah itu adalah kelas unggulan bagi anak-anak yang mau dan rajin belajar, sementara Dami? Tentu dia memiliki kelebihan di atas kerusuhannya saat di sekolah. Dami adalah seorang atlit juara lomba lari jarak jauh dan voli selama tiga tahun berturut-turut di Saebom High. Dia selalu memenangkan pertandingan, tidak peduli jika ia jarang masuk sekolah dan bolos saat pelajaran. Dami masih memiliki hal yang mampu ia sombongkan pada teman-temannya.

Dami itu tidak anggun, Benar! Dia suka naik motor ketimbang mobil pemberian ibunya, meskipun Dia sering jatuh bahkan sempat membuat kakinya patah di kelas 11, gadis itu tidak juga jera.

Dia menyukai renang dan basket, tapi tidak menekuninya dan mulai keluar dari kegiatan itu selama 3 tahun. Sekarang, selain timun dan dua hal lainnya yang ia benci, salah satu faktor kuat yang membuat dirinya tidak menyukai ketiga hal itu adalah Lee Suho.

Timun, renang, Basket– Lee Suho! Empat hal yang harus ia singkirkan dari hidupnya sejauh mungkin.

"Bagaimana kabar ibumu?"

Dami melipat bibir, "hmm dia jauh lebih baik."

"Syukurlah, maaf kami tidak pernah menampakkan wajah."

"Oh My God, stupid! Face?" Dami mengajukan protes dengan kata-kata yang dilontarkan Ji Yong barusan, "itu namanya 'visit' kunjungan!!" Ucapnya membenarkan.

"Ohoho..."

"Wooo bahasa inggris mu sangat hebat!"

"Lalu bagaimana dengan wajah?"

"That visual!"

****

Waktu istirahat akan segera berakhir setengah jam lagi. Somi, Mina, Jukyung, dan pemuda bernama Tae Hoon pacarnya Somi, sudah berada di kantin. Mereka duduk berempat, bersama dalam satu meja untuk makan dan mengobrol.

Jukyung duduk di tengah antara Mina dan Somi, Tae Hoon ada di sebelah kekasihnya. "Lee Dami itu sepertinya menakutkan?"

"Hmm, dia memang seperti anak nakal pada umumnya."

"Ada gosip yang bilang dia tidak cuma mengambil ijin sekolah, tapi hampir di keluarkan karena nyaris membunuh seseorang dalam perkelahian gang!"

Jukyung tercekat. "Sungguh??"

"Ya."

'bagaimana caraku mengembalikan helm miliknya?'

"Apa maksud mu? Dia ijin karena masalah keluarga." Sahut Mina.

"Mana tahu kalau itu benar!"

Jukyung tergagap dengan fakta baru yang ia dapatkan mengenai Dami. "tapi dia seorang gadis, mana mungkin membunuh –"

"Aish, Jukyung-ya jangan dengarkan perkataan Somi. Dia memang banyak tahu, tapi itu tidak benar. Dami memang nakal, tapi dia tidak pernah membully murid atau teman kelasnya."

Somi membuang wajah kesal. "tapi kau jangan mendekatinya, dia tidak suka di ganggu. Dan jangan terlibat masalah apapun yang berkaitan dengan Lee Dami. Dia tidak akan melepaskan mu!"

'matilah aku!'







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIFFERENT WIDN EYESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang