01

873 76 35
                                    

‼️WARNING‼️

Noh, dah ku kasih warning. Gak tau jg knp, takutnya ada yg sewot krn book ini emang berisi kata-kata kasar, ujaran kebencian dan alur yg redflag.

Authornya aja INFJ, wuakakakaak. Tp aku bakal baik hatek kok, cerita ini jg banyak humornya jd jangan khawatir. Walau kadang bakal ada jumpscarenya👹

Xixi, moga kalian sukak yak!! Votenya sm komennya jangan lupa.

****

"WOY! TURUN LO, NJING!"

Seorang siswa dengan penampilan berantakan tampak berpegangan erat sembari memeluk dahan pohon mangga yang berada di pinggir sekolah.

Dia menggeleng kuat, tetep berpegang teguh pada pendiriannya. Tatapan matanya turun ke bawah, memandang ngeri ke arah temannya yang terlihat marah seraya menyuruhnya untuk turun.

"Ogah, anjir. Nanti lo pasti ngasih hukuman lagi, kemaren aja gue baru selesai bersihin rumput belakang sekolah. Capek tau."

Lawan bicaranya refleks mendengus, penolakan yang seringkali dia dengar. Rasanya pun dia sudah sangat bosan akan hal itu. Memperbaiki posisi kacamata bulat, dia kembali mendongak. "Nggak usah banyak bacot ya, salah siapa lo telat terus, hah? Gara-gara lo, kerjaan gue jadi makin banyak tau gak. Turun gak lo!"

"Nggak mau, nggak mau, nggak mau. Gue nggak mau, wleee." Ucapnya yang diakhiri oleh juluran lidah, sebagai tanda bahwa dia menolak dan mengejek.

"Ayolah, Sup. Gue cuma telat beberapa menit aja, izinin gue masuk ya kali ini? Plis banget, katanya lo ganteng dan idaman ciwi sableng."

"Mata lo katarak, anying! Lo dari masuk ke sekolah ini emang udah langganan telat, Frost. Lo nggak bisa masuk semudah itu setelah telat dan alfa berhari-hari. Turun cepet, gue tebang juga nih pohon ya." Emosi Supra meluap, pohon saja sampai dia omeli karena terlanjur kesal.

Yeah, begitulah rutinitas pagi yang dilakukan oleh Supra sebagai seksi di bidang keamanan OSIS sekolah. Setiap pagi, dia harus meladeni orang-orang gila yang selalu saja berbuat onar. Entah itu karena terlambat, ketahuan merokok, berkelahi, dan kelakuan bejat lainnya yang astagfirullah banget.

Termasuk untuk meladeni Frostfire. Anak bermasalah sekaligus yang bebal di antara yang paling bebal. Selalu terlambat untuk setiap paginya, selalu berkelahi dengan murid lain, selalu membolos dikala ada kesempatan, dan sering alfa. Beh, mantap deh pokoknya.

Hampir semua murid sekaligus guru sudah mengenal tabiat Frostfire itu senakal apa. Bahkan para guru saja sudah angkat tangan karena saking bingungnya. Suka-suka dia saja, mungkin tinggal menunggu waktu poin pelanggaran penuh saja untuk mengeluarkan Frostfire dari sekolah tersebut.

"Yaelah, ini tuh dah termasuk nggak telat, Supri. Lagipula gue cuma telat sembilan belas menit, padahalkan biasanya dua puluh menit dari bel bunyi. Bukannya itu udah bagus dan patut di apresiasi?" Frostfire tetap saja mengelak dan memberikan penjelasan kepada Supra agar meringankan dendanya. Berharap bahwa dia akan lepas dari hukuman kali ini.

Supra mematung, samar dia membuang napas dengan kasar. Lantas mengalihkan pandangan mata dan berbalik, "serah lo mau gimana. Gue capek kalau harus ngeladenin lo buat setiap paginya, pecah nih pala gara-gara kelakuan lo. Terserah deh lo mau sekolah atau enggak, gue nggak peduli."

RUMAH TERKUTUKWhere stories live. Discover now