Bab 30: Bahagia untuk Igo

403 45 3
                                    

Author

_

_

_

Zemi menangis kencang kala mendengar Haru kritis. Dadanya sakit, keinginan untuk melihat kondisi Haru secara langsung pun percuma papanya pasti melarang. Toh sekarang ini mereka telah berada di Jepang.

Nikko di Prefektur Tochigi, Jepang. Memakan waktu dua jam dua puluh menit dari Bandara Udara Nasional Narita (Berdasarkan Google).

Sebelumnya mereka telah menempuh perjalanan selama tujuh jam dua puluh sembilan menit dari Bandara Soekarno-Hatta Indonesia menuju Tokyo Narita Jepang (Berdasarkan Google). Keseluruhan perjalanan silahkan hitung sendiri :D

Mari tinggalkan Zemi yang sedang menangis tersedu-sedu dengan sang papa di sampingnya.

Di Indonesia, Haru berjuang antara hidup dan mati. Namun sebenarnya mungkin dia lebih memilih terlelap di banding bangun dan tak menemukan Zemi di sekitarnya.

Haru sempat kritis selama seminggu, lalu dia berhasil melewati masa kritis nya dan di nyatakan koma entah kapan bangun nya.

Dua tulang rusuknya patah karena tendangan kuat yang ia dapat dari Akmal, belum lagi pukulan-pukulan sebelumnya yang ia dapat dari anak buah Akmal. Luka di wajahnya mendapatkan dua puluh satu jaitan, dan mata kirinya mendapatkan masalah baru karena luka tersebut. Luka tembak di pahanya mudah saja di atasi, namun organ dalamnya mengalami kerusakan yang cukup parah, mengingat ia mendapatkan beberapa pukulan di perutnya. Syukurnya tidak ada saraf yang bermasalah di kepalanya, padahal dia sempat mendapatkan pentungan balok di sana.

Beda lagi dengan Igo yang memang mengalami kritis selama dua jam, lalu di nyatakan koma dan terbangun seminggu kemudian.

Dia mendapatkan luka yang cukup parah di bagian kepala, menyebabkannya sulit untuk berbicara secara normal.

Flaccid dysarthria. Ini terjadi karena ada kerusakan pada saraf kranial dan/atau pada batang otak dan otak tengah (Berdasarkan Google). Dan Igo sedang menjalani terapi bicara akhir-akhir ini.

Totalnya mereka sudah setengah bulan mendekam di rumah sakit, tapi Zemi baru mengetahui keadaan Haru akhir-akhir ini. Sayangnya informasi yang ia dapatkan kurang tepat karena ternyata Haru telah melewati masa kritis dan sedang koma saat ini.

Zemi masih setia menangis mengabaikan sang papa yang tiba-tiba saja berubah menjadi pajangan tak berarti. Papa Zemi tidak tau harus melakukan apa untuk menghentikan tangis anak bujangnya, mau ngelawak takutnya malah gak lucu. Kan berabe entar.

"Pa, izinin Zemi ke Indo ya~ Zemi mau liat Haru~" Dia berkata dengan ingus kemana-mana. Papa Zemi menatapnya iba, anak muda yang patut di kasihani. Pikirnya.

"Bukannya tidak boleh, hanya saja jika kamu ke sana sekarang pasti kamu akan histeris ngeliat wajah Haru." Itu hanya alasan saja, namun Zemi memang benar-benar belum boleh balik ke Indonesia. Keadaan belum stabil, anggota keluarga Akmal saat ini sedang mengincar Haru dan Igo beserta keluarga nya. Dan pastinya, Zemi menjadi tokoh utama yang di kejar.

Sebab apa?

Sebab karena Zemi lah Akmal terpancing dan masuk jebakan Haru. Salahkan saja si Akmal yang maksa banget sama perasaannya. Ingat, cinta itu tidak bisa di paksakan.

Zemi sesenggukan dia mendekap pigura yang di dalamnya terdapat foto gadis tampannya. Dia rindu Haru, rindu senyum nya, rindu perhatiannya, rindu kejahilannya, rindu omelannya, rindu sentuhannya dan rindu, kemesuman nya ups!

tinggalkan bocah yang sedang larut dalam kesedihan itu. Beralih pada sebuah ruangan, tampak seperti ruangan kerja pribadi. Dan di sana, duduk seonggok manusia dengan tampilan seperti hidup segan mati tak mau.

Beruang Kutub Harua [ TAMAT ]Where stories live. Discover now