Bab 14: Mimpi dan luka

565 56 15
                                    


Mimpi yang terasa nyata itu menjengkelkan!
#haruanakkutub

Haru

_

_

_

“Haru!”

“Haru!”

Tubuhku terasa tergoncang-goncang, belum lagi suara melengking itu terus saja berdengung di telinga. Ini sebenarnya ada apa? Kenapa wajah ku terasa terang?

Perlahan aku mulai membuka mata walau berat, tunggu dulu! Bukan kah ini sofa ruang tengah?!

“Akhirnya bangun juga, dari tadi ayah bangunin loh.” bentar-bentar, bukannya aku tidak pulang semalam?!

“Mandi sana, ini udah siang emang gak sekolah?”

“Kok aku bisa di sini?” Akhirnya pertanyaannya itu ku lontarkan pada ayah. Dan ekspresi berlebihan dari ayah membuat wajahku kembali datar.

“Kamu gak inget?” Tanya ayah dengan tangan yang menutupi mulutnya, sungguh dramatis. “Memangnya ada apa sih? Bukannya aku tadi malam gak pulang ya?” Kali ini kening ayah menunjukkan kerutan tanda ia sedang berfikir.

“Kamu kayanya kecapean deh Ru, jelas-jelas semalam kamu pulang langsung rebahan di sofa. Di bangunin suruh pindah juga nolak.” Aku mengernyit heran, jadi yang semalam aku keluar lalu bertemu dengan pria cantik hanya mimpi? Kok rasanya sial sekali ya? Aku bahkan sudah sangat jatuh cinta sama cowo cantik itu!

“Lah kenapa jadi gak semangat gini?” Pertanyaan heran dari ayah membuat ku mendongak dan menatapnya dengan serius.

“Mungkin ini mimpi atau nyata aku gak tau, tapi kayaknya mimpi.” Kata ku, dan ayah masih setia melihat ku penuh tanya. “Tadi malem aku pulang, setelahnya membersihkan diri dan ke dapur untuk makan. Tapi ada kejadian menyebalkan, di mana ayah nampar aku cuma karena manusia itu-”

“Mimpi sontoloyo! Ayah gak pernah ya nampar kamu!” Potong ayah dengan wajah kesal, dan sekarang aku semakin yakin yang tadi malam itu hanya mimpi.

“-dan setelah dapat tamparan dari ayah, aku pergi keluar cari makan. Karena udah ngerasa laper banget akhirnya aku nyari minimarket aja,  setelahnya aku beli makanan dan menghabiskan di tempat. Lalu aku gak sengaja liat ada orang bolak-balik lewat depan minimarket, karena penasaran akhirnya aku deketin dan ternyata dia cowo. Tapi cantik. Aku suka~” Tentu saja yang terakhir itu tidak ku suarakan pada ayah.

“Terus?” Oh! Ternyata beliau masih ingin tau kelanjutannya ya?

“Dia bilang, dia lupa jalan pulang. Alhasil aku bawa dia ke ruang kerja ku di cafe, untuk menuju cafe tentu saja aku pake motor. Dia meluk aku karena dia taunya aku cowo, tapi setelah kenalan singkat di ruang kerja, akhirnya dia minta maaf karena lancang meluk sembarangan. Tapi gak cukup sampe di situ, aku manfaatin situasi untuk ngebuat dia tetap berada di sisiku. Yang artinya, aku menginginkan dia.” Mata ayah melotot, aku sampai takut bola matanya akan keluar.

“Jangan bilang kamu jatuh cinta sama cowo cantik itu?”

“Iya” Aku tidak menyangkal pertanyaan ayah, memang aku menyukai dia, bahkan sangat menyukai sampai-sampai aku ingin mengurungnya hanya untuk diriku saja rasanya.

“Omaygat Haru! Cobalah suka sama cowo yang rill nyata di dunia, jangan malah di dunia lain. Sudahlah si Zoro Zoro itu cuma fiksi, nah sekarang kamu malah suka sama tokoh yang di buat oleh alam bawah sadar kamu.”

Gomen ayah, tapi aku nyaman dengan fakta itu.” Sudah cukup sandiwara nya, aku akan melanjutkan tidur di kamar.

Sial badanku sakit semua karena tidur di sofa semalaman.

Beruang Kutub Harua [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang