Veinticuatro

4.5K 543 30
                                    

•••

Byuurr!

“What the fuck are you doing?!”

Donghyuck mengusap wajahnya yg basah—Jaemin baru saja menyiramnya menggunakan sebotol air mineral. Kesadaran donghyuck langsung kembali meskipun mobil harus terkena imbas dari muntahan miliknya.

Selang Jaemin pasang wajah jijik.

“Seharusnya kau berterima kasih padaku karena sudah membawamu pulang.”

Donghyuck tidak mengubris. Dia memutuskan turun dari mobil, namun sebelum menutup pintu, manik miliknya seketika melotot menghadap jaemin.

“Yakhh, turun kau dari mobilku!”

Jaemin cengengesan sok polos. “Aku pinjam dulu. Lagipula aku tidak bawa mobil.”

“Tidak ada alasan apapun. Turun dari mobilku jaemin.”

“Jika aku turun lalu dengan apa aku pulang?! Aku tidak percaya kau setega ini hyuck...”

“Bukan urusanku. Pesan taxi atau apalah itu. Cepatlah jaemin!”

Srettt

Jaemin dengan seenak jidat menutup kaca mobil, tidak lupa menguncinya sehingga teriakan donghyuck tidak terdengar.

“AKAN KU KEMBALIKAN BESOK! SELAMAT MALAM SAJANGNIM...” Pria itu tertawa hina dan segera menjalankan mobil keluar area mansion.

Donghyuck yg sudah lelah memaki sahabatnya akhirnya menyerah. Biar esok saja dia pikirkan cara memberi pelajaran kepada si jamet sialan itu!

Donghyuck menekan pin akses, sesaat kemudian gerakannya berhenti. Kedua alis donghyuck mengerut.

Mendorong pintu yg ternyata sudah terbuka. Donghyuck langsung berlari masuk. Berteriak memanggil renjun.

“RENJUNN..”

“INJUNNIEE..”

Langkah kakinya mengacu ke segala arah, namun renjun tidak jua ia temui. Mendadak perasaan tidak enak mendiami dirinya. Donghyuck mengacak surainya hingga kacau.

“Injunniee dimana kau?!!”

Pintu kamar dibuka, begitu juga renjun yg tidak ada disana. Rasa panik buat donghyuck serasa ingin mati.

“Huang Renjun!!”

Berlari menuruni tangga, donghyuck memeriksa setiap ruangan yg tertutup barang kali renjun ada disana. Akan tetapi semuanya kosong. Hanya terdengar suaranya yg lantang memanggil manggil nama pemuda tersebut.

Ia mencoba menghubungi renjun berulang kali, sialnya nomornya tidak aktif. Ponselnya mati.

“Bodoh donghyuck! Bodoh!!” Dia memukul kepalanya sendiri. Bisa bisanya meninggalkan renjun disaat keadaan pemuda itu kini dalam situasi bahaya. Dia sedang tidak aman dan kau malah bersenang senang di Bar donghyuck!!

Kakinya melangkah dengan buru buru menuju ruang cctv, ingin mengecheck apa saja yg terjadi selama ia tidak ada dirumah.

Donghyuck memutar tayangan setiap layar yg menyala. Menelusuri cctv dari jam berapa ia keluar rumah.

EMEIS || HYUCKRENWhere stories live. Discover now