Diez

6.9K 730 24
                                    

•••

Siang harinya donghyuck mendapat panggilan dari kantor untuk segera kembali karena ada yg harus diselesaikan. Mau tak mau ia harus pergi demi perusahaanya.

Jalanan yg sepi membuat donghyuck tiba dengan cepat.

Sekarang pria itu sudah duduk di kursi kebesarannya. Tangannya tak henti henti berkutat dengan setumpuk dokumen dokumen penting perusahaan.

Jeno juga tidak bisa membantu sebab pria tersebut mengatakan ada urusan yg harus di selesaikan. Begitu juga dengan kepala divisi—Kim seungmin, yg juga beralasan sama dengan jeno. Donghyuck menduga kedua bawahan yg merengkap menjadi sahabat karibnya itu memang bersekongkol untuk merepotkannya.

Lihat saja setelah mereka kembali, ia akan memberikan pelajaran karna seenaknya saja meninggalkan pekerjaan kantor.

Donghyuck mendesah berat. Tangannya mengurut kening yg terasa pening. “Ck. Berapa lama dokumen dokumen ini terbengkalai?!”

Jemari panjang tersebut merampas ponsel yg tergelak di meja lalu mendial seseorang.

“Segera datang keruanganku.”

Donghyuck mematikan sambungan setelah mendapat jawaban, pria tan itu kemudian menyandarkan punggung lebarnya ke sandaran kursi belakang.

Tak berlangsung lama, pintu ruangan diketok dari luar yg langsung di sahut oleh sang empu. Donghyuck kembali menegakkan punggungnya setelah melihat seorang wanita cantik, mengenakan baju kantor yg cukup mencetak tubuh langsing nya dengan rok crop yg menampilkan paha mulus si wanita—sedang berdiri tepat di pintu kaca seraya melempar mata menghadapnya.

Bukannya terpana, kening justru donghyuck bertaut sebentar.

“Diam disana.”

Mendengar titah sang boss, wanita itupun memberhentikan langkah ingin mendekat. Kepalanya menunduk sopan.

“Apa ada yg menyuruhmu mengenakan rok sependek itu?” Pertanyaan santai namun begitu mengerikan bila orang tersebut paham maksudnya. Jelas saja sang Boss terlihat tidak suka.

Memang kebijakan Lee's company bila pada karyawan wanita menggunakan setelan kantor sopan dengan celana atau rok maximal sebatas lutut. Tentu peraturan kantor sangat menjunjung tinggi kesopanan dengan tidak memperbolehkan memakai sesuatu yg berbau ketat.

Wanita tersebut menunduk dalam sembari meremat jemari lentiknya gugup. “Ma–maafkan saya sajangnim. Tidak ada yg menyuruh saya mengenakannya.”

“Lalu kenapa memakainya? Kau tidak sadar pakaianmu bisa mengundang pria jahat melecehkanmu atau bagaimana?”

“Mmm..maksud saya semua pakaian yg saya miliki memang seperti ini sajangnim. Sekali lagi mohon maaf jika memang Lee sajangnim tidak menyukainya, saya akan membeli yg baru.”

Donghyuck menatap wanita yg sedari tadi tak ingin menatapnya tersebut. “Angkat wajahmu.”

Bertepatan dengan itu, sang wanita mendongakkan kepalanya agar memandang sang Boss. Pandangan mereka bertemu.

Lain dengan donghyuck yg tak menunjukkan ekspresi apapun, dirinya sudah menduga bahwa wanita ini adalah Sekretaris baru yg pernah dibicarakan jeno padanya tempo hari. Namun baru masuk hari ini karena ia diminta mengurus masalah perusahaan lainnya beberapa waktu lalu.

EMEIS || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang