Tatapan sinis #20

2.6K 129 30
                                    

Sudah seminggu orangtua Birendra berada di Rumah Dinas, rencananya memang nanti siang mereka akan pulang ke Jogja. Safira tetap saja iseng berjalan kedepan sambil menikmati segelas susu dengan biskuit. Arika pun keluar dari rumah dan menemani Safira berada di depan dan juga membuat kopi hangat. Arika nampak terkejut melihat dokter Shinta, dokter Khrisna juga ikut berlari.

"Fir, masuk yukk dokter Shinta dan dokter Khrisna ada ikut lari nanti kalau lihat kita bisa gawat" ucap Arika.

"Mana? Ehh kok bisa? Bukannya kalau lari lo juga ikut kan?" Tanya Safira.

"Nggak ada pemberitahuan apapun di grup, itu juga beberapa perawat ikut juga" balas Arika.

"Ini pasti akal-akalannya Shinta aja buat deketin suami gue" ucap Safira dengan tatapan sinisnya.

"Fir, lo cemburu?" Tanya Arika.

"Cemburu? Nggaklah ngapain cemburu" balas Safira.

"Kalau nggak cemburu kenapa lo marah-marah" balas Arika.

"Gue tuh juga mau jaga nama baik suami gue, lihat aja tuh cewek kegatelan gitu. Memang boleh ya pakai baju seksi begitu. Gue aja kemarin di tegur" balas Safira.

"Tenang dulu bumil, nanti tanya dulu sama pak Komandan jangan main marah-marah begitu" balas Arika.

"Gedeg banget, gue masuk dulu mau sekalian tes suami gue" balas Safira.

"Eh memang cara ngetesnya gimana?" Tanya Arika.

"Lo nggak perlu tahu, cukup lo ganti baju olahraga kita susulin mereka, tentukan pilihan kamu Rika, mau dokter Khrisna atau Kapten Arya" balas Safira yang meninggalkan cemilannya tadi.

"Lo lagi hamil Fira" balas Arika.

"Nggak apa-apa gue sehat kok" balas Safira yang kemudian menghilang dibalik pintu.

Safira sendiri sempat bertatapan dengan Birendra suaminya tapi sepertinya memang Birendra tidak begitu peka kali ini. Arika pun masuk kedalam dan mengatakannya pada Samira. Mereka belum tahu aja bagaimana Safira kalau sudah mengamuk nanti dan Arika tidak mau hal itu terjadi. Samira pun menyuruh Arika untuk mengikutinya.

***
Di sepanjang jalan Shinta memang sengaja mendekati Birendra, wanita itu memang tidak henti-hentinya menggoda Birendra. Safira kemudian menghadang di tempat yang tentu saja bukan di Rumah Dinas suaminya bisa ketahuan nanti.

Birendra menggeram menatap istrinya memakai pakaian seksi begitu, apalagi dihadapan para anggotanya. Safira sendiri menatap suaminya dengan sinis, lalu menyapa dokter Khrisna dan bergabung bersama beberapa anggota sang suami.

 Safira sendiri menatap suaminya dengan sinis, lalu menyapa dokter Khrisna dan bergabung bersama beberapa anggota sang suami

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dokter Shinta kenapa nggak bilang ya kalau ada kegiatan pagi seperti ini, saya kan juga suka lari" ucap Safira.

"Ohh Maaf ya dokter Safira, saya pikir anda sedang tidak baik-baik saja mengingat beberapa hari ini anda sering ijin" balas Shinta.

𝒥𝑜𝒹𝑜𝒽 𝒜𝒷𝒹𝒾 𝒩𝑒𝑔𝒶𝓇𝒶✔️Where stories live. Discover now