Ciuman Pertama #01

7.9K 139 15
                                    

Seorang gadis cantik tengah di undang oleh sahabatnya saat ini dirinya hanya bermodalkan tubuh sehat dan juga celana jeans lalu dengan kaos polos. Wanita itu tengah berlari karena tidak sengaja mendengar dan melihat transaksi Narkoba yang telah dilakukan beberapa pria dengan pakaian mirip gangster. Tentu saja ada yang melihat gadis cantik itu dan segera berlari meninggalkan anak tangga menuju kamar Hotelnya yang tengah di pesankan oleh sahabatnya. Gadis bernama Safira Pradipta itu tersenyum senang

"Kalau begini mereka tidak akan mengenaliku" ucap Safira.

Ponsel Safira berdering dan saat itulah dia mengatakan akan segera datang ke pesta sahabatnya yang bernama Arika Hartono. Arika dan Safira memang bersahabat sejak SMA, bahkan saat di Universitas pun mereka juga tetap bersahabat. Passion mereka juga tidak terlalu jauh hingga liburan semester ini mereka memilih untuk liburan di Bandung sekaligus merayakan ulangtahunnya.

Saat ingin membuka pintu kamar Hotelnya, Safira terkejut saat seorang pria tiba-tiba masuk kedalam kamarnya. Tentu saja membuat Safira terkejut saat sang pria mendorongnya ke ranjang.

"Arghhhh Yakkk siapa kamu!!! Beraninya!!" Teriak Safira yang kini terkejut karena dorongan pria tampan dengan potongan cepaknya.

"Shhhhh!!!!" Ucap Sang pria memberikan kode.

"Yakk keluar dari kamarku" ucap Safira memberontak.

"Diam! Aku akan membayarmu tiga kali lipat nanti!" Balas sang pria yang melepaskan jas hitamnya dan juga kemejanya membuangnya asal. Tentu saja Sang pria tidak akan membiarkan wanita ini berisik dan menggagalkan misinya.

"Apa maksudmu! Aku bukan wanita hmpptt" ucap Safira yang kini bibirnya telah dibungkam oleh Sang pria dan juga pria tampan itu menarik selimutnya agar menutupi tubuh keduanya hingga sampai di punggungnya.

Posisi keduanya sangat intim bahkan jika terlihat dari pintu utama, keduanya terlihat sedang melakukan sesuatu. Safira masih memberontak namun Sang pria yang memiliki tubuh lebih besar darinya dengan begitu sigap menggenggam tangan Safira dan tubuhnya sedikit menekan tubuh Safira agar gadis itu tidak banyak bergerak.

Pintu terbuka dengan kasar di sertai teriakan, hal itu membuat beberapa orang pria bertubuh kekar itu kini telah masuk.

"Apa yang terjadi? Kenapa berhenti? Periksa semuanya" teriak sang Atasan.

"Masuk dan lihat saja sendiri Bos" balas Si anak buah.

Brakkk

"Astaga, mereka sedang bercinta dan kamu mengatakannya padaku!!! Ohh Shit" maki Sang Boss.

Beberapa pria itu menutup pintu dan pergi, merasa telah aman Si pria tampan itu kini melepaskan ciumannya dan menarik diri lalu beranjak dari tubuh Safira.

"Ini untukmu! Shhh" Ucap Sang Pria yang mendapatkan tamparan dari Safira.

"Siaalan kamu!! Kamu pikir saya ini wanita murahan!!" Maki Safira yang telah menampar pipi Sang Pria.

"Oh bukan ya? Tapi kalau diteliti agak mirip ya apalagi pakaianmu begitu menggoda begini? Hemmm kamu bahkan terlihat menikmatinya" balas Si Pria.

"Sudah kubilang aku bukan wanita murahan! Sepertinya anda dalam keadaan yang tidak menguntungkan, jadi uang ini saya terima sebagai hadiah karena telah menyelamatkanmu" ucap Safira.

"Terserah, selamat tinggal" balas Si pria.

Setelah kepergian si pria, Safira memegang bibirnya yang telah ternoda, gadis 21 tahun itu kini menatap cermin dan astaga bibirnya bengkak karena ciuman panas si pria.

"Ciuman pertamaku, huaaaa" tangis Safira yang tentu saja menangis karena seorang pria dewasa tengah memerawani bibirnya.

Setelah menangisi keadaannya Safira kini meninggalkan kamarnya setelah membenahi make-upnya. Safira kemudian bergabung ke tempat sahabatnya namun saat itu juga dirinya harus pergi saat salah seorang mafia tadi mengenalinya. Karena tidak ingin melihat pesta ulangtahun temannya hancur maka Safira memilih untuk pergi. Niatnya ingin melapor polisi saja namun saat itulah dirinya telah di kepung oleh beberapa penjahat. Safira sempat membela diri namun seorang pria berhasil menusukkan jarum suntik yang berisi obat bius kedalam bahu sang gadis. Dan perlahan Safira tengah pingsan.

***
Birendra Wiradharma telah berhasil menjalankan misinya, bahkan dirinya berhasil mendapatkan informasi mengenai tempat yang akan digunakan untuk penyelundupan senjata. Saat hampir ketahuan tadi untunglah dirinya bertemu dengan gadis kecil yang tidak dia tahu namanya.

"Tugas kita telah selesai mereka akan melakukan transaksi di Tanjung Emas dua hari lagi, Kodam V/Diponegoro dan Kepolisian setempat akan mengurusnya" balas Birendra.

"Siap Komandan" balas Arya.

"Kita kembali, siapkan mobilnya saya akan mengambil beberapa pakaian yang tertinggal" balas Birendra.

"Siap Komandan" balas Arya yang kemudian meninggalkan Hotel untuk mengambil mobil.

Birendra Wiradharma adalah seorang Tentara dengan pangkat Mayor di Yonif Raider 301/Brawijaya. Saat ini Birendra telah menjabat sebagai Komandan Kompi. Misi yang dijalankannya tadi adalah Misi terakhir dan lusa Birendra sudah harus kembali ke Jakarta dimana Papa dan Mamanya tinggal.

Birendra tidak sengaja mendengar teriakan seorang gadis yang familiar saat itulah dia meletakkan tas gendongnya dan kemudian berjalan ke sebuah lorong menuju tangga. Pria tampan itu terkejut saat melihat si gadis yang tadi sempat menolongnya.

Birendra kembali terlibat perkelahian tentu saja untuk menyelamatkan gadis itu karena yang Birendra tahu beberapa pria itu ternyata masuk dalam DPO. Birendra berhasil melumpuhkan semuanya meskipun dirinya ada sedikit luka gores tapi hanya goresan saja mengingat dirinya kalah jumlah saja. Birendra juga tidak tega meninggalkan si gadis cantik itu lalu memilihnya dan membawanya pulang kerumah dinasnya saja.

Memang Arya sempat bertanya padanya namun melihat tatapan Birendra membuat Arya kini lebih baik diam saja.

Rumah Pribadi Birendra.
Setelah masa berakhir jabatannya Birendra memutuskan untum pulang di rumah pribadinya. Mamang rumah itu sederhana dan tidak mewah namun cukuplah tenang dan nyaman.

"Eghhhhhh Arghhh jangan jangan" teriak Safira yang membuka matanya setelah berteriak dengan histeris.

Safira membuka matanya dan bergerak ke kanan dan ke kiri dirinya tidak menemukan siapapun, dan mengira kejadian tadi hanyalah mimpi. Safira masih bingung dirinya begitu asing dengan tempat ini dan tiba-tiba Pintu terbuka memperlihatkan seorang pria yang tengah berjalan dengan hanya melilitkan handuk ke pinggangnya lalu satu tangannya membawa handuk yang lain dan mengusap kepalanya.

"Sudah sadar?" Tanya Birendra dengan enteng.

"Arghhhh kenapa kamu tidak memakai baju?" Balas Safira yang kembali histeris menatap tubuh Birendra setengah telanjang.

"Saya habis mandi dan ini rumah saya, jadi suka-suka saya mau pakai baju atau tidak, hemm lumayan juga" balas Birendra menatap Safira.

Safira kemudian menyilangkan kedua tangannya di dadanya. Lalu kembali berteriak lagi membuat Birendra mendekat dan membekap mulut Safira untuk diam.

"Diam kamu! Atau kamu ingin semua datang kesini dan menangkapmu!" Ucap Birendra dengan tajam.

"Aku bukan penjahat! bajuku, dimana bajuku apa yang kamu lakukan dengan bajuku astaga apa kamu berniat untuk memperkosaku!!!" balas Safira dengan kesal.

Yuhuu up

Missquinlee
03 Agustus 2023
Repost

𝒥𝑜𝒹𝑜𝒽 𝒜𝒷𝒹𝒾 𝒩𝑒𝑔𝒶𝓇𝒶✔️Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ