"Kok mbak Hilma gak masuk kerja ya? Katanya tadi sempet bilang mau ada perlu sama Reno nanti balik lagi. Tapi gue tungguin sampe sekarang dzuhur kok enggak dateng-dateng?"

"Mbak Hilma sama mas Reno? Aku gak tahu tuh, kok bisa sih mereka pergi enggak bilang-bilang aku? Jangan-jangan..."

"Jangan-jangan apa..?"

"Mereka mau.... daftar nikah ke KUA?"

"Mwahahaha! Ape ape? Lo ngomong apa An barusan? Hahaha mereka itu kayak kucing sama tikus, mana mungkin lah mereka ngerencanain kayak gitu."

"Ya terus apa... aku juga bingung... aku telepon dulu deh mas Renonya."

"Iya gih... "

Ana mengakhiri teleponnya dan beralih menelepon sang kakak. Namun mirisnya tidak diangkat malah mailbox, tidak online juga setengah harian dari semenjak jam 6 pagi.

"Kenapa ya mas Reno enggak aktif teleponnya. Kok bisa ngajak mbak Hilma berduaan pergi tanpa bilang ke aku?" tanya Ana.

Ia pun mengechat Reno. "Mas. Kamu sama mbak Hilma pergi kemana? Kok bolos kerja ya?" tanya Ana melalui chatnya.

Ana mendadak dapat telepon dari Alcyone. Ana segera mengangkatnya. "Iya mas?"

"Kamu baik-baik saja kan dirumah?" tanya Alcyone.

"Iya mas... kamu sendiri gimana? Udah makan belum hari ini?"

"Belum sempat makan, kamu sudah makan?"

"Belum sih, kamu ih ngikutin mulu. Makanlah kamu kan kerja masa telat makan... nanti sakit, ayo makan." ujar Ana.

"Iya aku habis ini mau makan... kamu juga makan loh." ujar Ana.

"Honey..."

"Apa?"

"Kamu enggak kangen?"

"Ya kangen atuh mas.... kamu kan suamiku... pasti aku kangen sama kamu." ujar Ana.

"Kalau gitu saya pulang ya sekarang."

"Ya jangan kalo masih kerja, emang boleh apa ijin maksudmu?" tanya Ana.

"Iya. Saya setelah ini akan ijin."

"Jangan atuh mas... nanti kalo kamu dimarahin gimana? Aku becanda... udah kamu kerja aja yang fokus... nanti pulangnya biar agak cepet ya." ujar Ana.

"Hmm maunya sekarang..."

"Kalau enggak kamu video call sama aku aja deh... supaya kangennya hilang." ujar Ana.

"Ah jangan..... saya maunya ketemu langsung kamu."

"Yee lagi kerja juga."

"Oh iya, kamu suka bunga apa?"

"Bunga? Hehe mau apa kamu? Ngasih aku bunga?" tanya Ana.

"Sebutkan saja."

"Aku suka bunga hydrangea."

"Oke sudah dibooking permintaannya."

"Udahlah mas enggak usah beli beli.... itu cuma bunga favoritku aja kok, enggak sampe mau dibeliin gitu."

"Tidak ada penolakan, kamu harus menerimanya nanti."

"Haha kayak orang nikahan aja dibeliin gituan."

"Mau saya belikan sebanyak apa?"

"Hahaha."

"Saya serius."

"Satu truk."

"Oke satu truk."

"Ih mas... boong aku. Kamu gampang banget sih dikerjain."

"Kerjain saja terus karena saya menyukainya, kalau itu kamu."

"Gombal yee, tauk ah bikin baper mulu .." Ana langsung menutup teleponnya.

Entah kenapa ia merasa sangat senang saat itu, serasa berbubga-bunga hatinya, ia mulai mengambil piring dan sendok untuk mengambil nasi dan makanan. Ia chat Alcyone mengatakan jangan lupa makan.

Reno membuka kedua matanya dan temukan dirinya sudah berada didalam sel tahanan bawah tanah, sel tempat Ana dulu di kurung bersama orang-orang yang akan dijual oleh Alcyone.

Ia menemukan juga Hilma disebelahnya yang tak sadarkan diri. Ketika diperhatikan, bahkan tangan dan kaki mereka sampai diikat.

"An#^#%# Ta1!!! Alcyone gak warassss! Lepasin guaaa!" pekik Reno berontak. Hilma terbangun. "Udahlah Ren, dia enggak bakal lepasin kita..."

"Ana dalam bahaya kalo gini Hil! Dia maksudnya apa coba nahan kita begini? Terus Ana gimana, Ana pasti bakal diapa-apain sama dia! Nyangka sebagai suaminya lagi, apa enggak gila tuh orang!" tandas Reno.

"Tapi yang aneh selama ini Ana baik baik aja kan sama dia?" tanya Hilma.

"Y-ya tapi kan..."

"Gue rasa dia beneran suka sama Ana deh... buktinya dia baik-baik aja."

"Dia itu mafia! Mana mungkin dia punya hati buat cinta cintaan."

"Bisa aja Ren!"

"Dahlah, woi bukaaa! Buka woiii!" kesalnya berulang kali menendang dan pukul ke selnya hingga seorang ajudan Alcyone, menghampirinya, tidak lain itu adalah Loki.

"Kalian tidak akan bisa keluar dari sini. Jadi menyerahlah." ujar Loki.

"Siapa lo?" ujar Reno.

"Saya ajudan tuan Alcyone. Sekaligus kaki tangan tuan yang cukup dipercaya. Nama saya Loki." ujar Loki.

"Cih sama aja, kalian semua yang ada disini itu sama aja!" tandas Reno.

Mafia Kejam Dan Gadis Yang Dijualnya [END]Where stories live. Discover now