Kasih

107 26 17
                                    

.
.
Kasih adalah putri dari Bu Ratih, putri tunggal. Saat Panti Asuhan pertama kali didirikan Bu Ratih dan Kasih lah yang turut membantu Arjuna, Bu Ratih yang mulai mengumpulkan anak-anak yatim piatu untuk diajak tinggal di Panti Asuhan Dewa.  Ada banyak hal yang telah dilakukan oleh Ibu Ratih dan Kasih terhadap berdirinya Panti Asuhan Dewa.

Kasih juga cukup dekat dengan Saka karena umur mereka yang tidak jauh berbeda, mereka hanya beda 1 tahun sehingga sangat mudah keduanya untuk menjalin hubungan yang akrab bak teman seumuran. Kalau Senja lihat sih mereka mirip Senja dan Mia teman yang akrab dan akan saling merindu jika lama tidak berjumpa.

Hari semakin gelap, ini sudah lebih dari jam 6 sore. Rencananya Senja mau mengajak Saka pulang tapi Ibu Ratih meminta mereka untuk sekalian makan malam bersama dengan anak-anak lain. "Ibu bikinin daftar nih, belanja ya di supermarket deket situ" Ibu Ratih memberikan selembar kertas untuk Kasih

"Ayok, Kak Senja" ajak Kasih, gadis itu sudah siap dengan kardigannya, Senja sih malah gelagapan tapi tetap mengiyakan dan bertatapan dengan Saka. Saka mengangguk sambil tersenyum

"Hati-hati ya" Kasih membunyikan klakson sebagai tanda berpamitan.

.

Senja tidak pernah tau bahwa pilihannya untuk mengiyakan ajakan Kasih berbelanja akan membuatnya jadi canggung setengah hidup. Sebenarnya Senja bukanlah pribadi yang sebegitu introvertnya sampai ia akan mati kutu saat bersama orang baru. Tapi ini lumayan membuatnya tidak nyaman.

Apakah Kasih memang sependiam ini? Senja pikir ia akan mudah akrab dengan Kasih melihat bagaimana Kasih menyambut Saka dengan riang gembira, setidaknya kan Senja mengira bahwa Kasih itu lumayan friendly. Tapi sejak mereka masuk ke swalayan ini Kasih sama sekali tidak mengajaknya ngobrol, Senja juga hanya diam dan mengikuti kemanapun Kasih pergi. Mereka saat ini sedang memilih daging, rencananya mau bbq an gitu kali.

"Maaf kalo aku lancang ya, Kak. Kamu ini pacarnya Saka?"

Apa nih?

Mendapat pertanyaan tak terduga seperti itu membuat Senja hampir menjatuhkan muka ke rak daging. "Gue? Saka? Apa? Pac---- nggak!!! Kenal juga baru kita"  Kasih memberi tatapan menelisik kemudian mengangguk

"Kenapa? Lo naksir Saka?" Senja jadi penasaran

"Udah jelas, kan?" Senja terkejut dan menutup mulutnya karena tidak sanggup mengontrol ekspresinya. Gadis SMA di hadapannya ini benar-benar penuh percaya diri.

"Wow"

"Sebenernya kalo Saka itu pacar Kakak, aku bakal fine aja kok. Aku masih bisa mengupayakan buat ambil dia. Tapi karena kalian ga punya hubungan apa-apa jadi aku bisa lebih tenang. Saka juga ga suka sama yang lebih tua, aku paham selera dia"

Senja benar-benar dibuat menganga, Kasih sudah mendapatkan daging yang paling cocok untuk bbq malam ini. Dia bergerak menuju rak bumbu dapur, Senja segera menyusul Kasih.

"Tapi... kalo gebetan lo udah ada pacar harusnya lo ga berusaha ngerebut dia kan? Itu hal yang kurang etis ga sih?" Senja jujur saja tidak tahan untuk tidak memastikan hal ini.

"Hmmm kakak mau bilang aku pelakor ya?" Kenapa jadi begini. Uuh Kasih itu jauh lebih mengejutkan dibanding Saka. Mereka benar-benar cocok satu sama lain. Akan jadi sepasang kekasih paling mengejutkan. Serasi sekali

Senja menggeleng ribut, menyangkal dugaan Kasih. Walaupun emang sih merujuk ke arah itu. Pelakor kan?

"Gimana ya, Kak. Kalau dia masih bisa punya rasa sama orang lain padahal dia udah punya pasangan. Berarti dia ga bener-bener cinta sama pasangannya kan? Itu bukan salah aku dong" Senja mengernyit mendapat jawaban ajaib seperti itu.

Kasih the real pelakor. Senja tidak akan cocok dengan Kasih, gila sekali pola pikirnya.

"Aku tau kok kakak pasti ngerasa ga cocok sama aku. Kalo kamu ga suka Saka kita masih bisa temenan padahal. Tapi ga papa aku juga ga terlalu peduli sama temen-temen Saka" Senja mengangguk saja tidak tau harus memberi respon seperti ini.

Senja akui tingkat self esteem Kasih adalah yang terbaik. Dia tau apa yang dia bisa.

"Kalo ternyata aku naksir Saka diem diem gimana?" Senja jadi penasaran dengan jawaban Kasih.

"Kenapa diem-diem? Kita bersaing secara terbuka aja Kak. Kaka dengan cara sendiri dapetin Saka, begitupun dengan aku. Tapi kita ga bisa temenan"

"Kenapa?"

"Aku ga mau temenan sama musuhku. Rasanya ga bisa leluasa nyakitin dia" Kasih memberikan senyum diakhir. Senja menahan nafas

"Bener-bener psikopat" batin Senja, mereka sudah membeli apa yang dipesankan oleh ibu Ratih dan hendak kembali ke panti. Jadi Kasih sengaja mengajaknya berbelanja hanya untuk mengintrogasi dirinya mengenai hubungan Senja dan Saka.

Kalau Saka tau dia digebet gadis seekstrem Kasih gimana ya? Wah."Kenapa lo suka Saka?" Mereka berjalan menuju parkiran setelah sebelumnya membagi bawaan.

Kasih tersenyum "Karena dia tipeku. Ga ada cowok kaya dia di dunia ini. Seenggaknya diantara semua cowok yang pernah aku kenal."

Bukan alasan spesifik. Kalau Senja yang ditanya pertanyaan seperti itu sudah pasti dia akan mengutarakan hal paling menarik hatinya yang ada pada gebetannya tersebut. Mungkin memang Kasih melihat hal luar biasa dari Saka yang belum bisa dilihat oleh Senja.

"Kalian bakal cocok banget kayaknya" ucap Senja. Kasih menatapnya

"Menurut Kakak gitu?" Senja mengangguk, dia merasa keduanya akan sering memberikan hal hal luar biasa yang paling tidak masuk akal sekalipun.

"Semangat deh!" Kasih mengucapkam terimakasih atas dukungan moril tersebut.

Tapi kemudian sepanjang jalan kembali ke panti, Senja jadi memikirkan. Kasih dan Saka sudah saling mengenal dan berteman dalam waktu yang lumayan lama. Dan selama itu Kasih naksir. Itu tandanya Saka belum menyatakan cintanya pada Kasih, dong?

Apakah ada kemungkinan ini cinta bertepuk sebelah tangan? Atau lebih parahnya mereka terjebak friendzone?? Uuuuh itu akan sangat sulit. Tapi Senja tidak akan memikirkan hal semacam itu deh. Lagipula itu bukan urusannya juga.

.

Acara memanggang daging berjalan lancar. Senja dan Saka bersenang-senang dengan anak-anak panti. Senja juga baru mengetahui kalau Saka itu jago dance, Kasih juga. Jadi tadi mereka berdua sempat memberikan pertunjukan dance untuk anak-anak panti.

Sementara Senja karena dipaksa akhirnya menyumbangkan suaranya untuk menyanyikan lagu Laskar Pelangi. Lagu yang begitu disukai anak-anak panti sehingga mereka ikut bernyanyi bersama. Semuanya memuji bagaimana indahnya suara Senja membuat gadis itu kepalang malu. Dia sudah lama tidak menyanyi dan khawatir suaranya sumbang.

"Your voice is beautiful, Kak" Puji Saka dengan tulus.

"Makasih."

Bersambung

Aku memikirkan visual Kasih ini yang paling cocok siapa. Dan aku baru berani lanjut pas udah fiks siapa.

Ini no hate ya, aku respect banget sama dia. Aku bikin dia jadi face claim Kasih karena menurut aku pas banget gitu aura dia.

Kiara Kasih

Kiara Kasih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tuan Muda:OSHWhere stories live. Discover now