Saka dan Senja

312 39 14
                                    


.
.

"Duh deeek, kaya gini kamu sebut skripsi? Sampah aja masih bagus bisa didaur ulang, tulisanmu ga ada bobotnya sama sekali. Revisi ya? Kalo udah mateng baru atur janji bimbingan lagi. Hah buang buang waktu saya aja"

Dalam bayangan Senja, dia sudah siap menempeleng kepala botak dosennya itu. Senja benar-benar tidak sanggup menahan emosinya, namun karena masih sadar diri bahwa dia adalah mahasiswi membuatnya hanya mampu mengangguk mengerti dan segera mengamhil skripsinya untuk segera ia bawa pulang dan di revisi.

Senja sudah tidak mood untuk berkumpul lagi dengan teman-temannya dan memilih segera pulang sambil trus mendumal sepanjang perjalanan ke parkiran

"Antoni anjing! Dosen sok iye! Lo kira gue nyusun bab 1 sampe 3 tuh ga pake mikir apa?! Gak ada bobotnya ga ada bobotnya. Enteng banget kalo ngom---- brukkkk

lembaran lembaran skripsi Senja bertebaran di aspal karena bahunya tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang, "Anjing"

"Marah-marah aja sih, kak" lelaki yang menabraknya tersebut memakai seragam SMA tapi bukan seperti seragam SMA yang Senja ketahui, soalnya ini seragamnya bagus banget, anak itu membantunya memungut lembaran yang berceceran

"Sekolah dimana?" Entah kenapa Senja langsung kepo saat melihat seragam sekolah yang sumpah demi apapun, bagus sekali, Senja jadi iri. Dulu dia kan lulusan SMA negeri yang bajunya monoton banget

"SARA Highschool" jawab si anak ganteng itu, ya setidaknya wajahnya memang ganteng sih menurut Senja, dia memberikan kertas skripsi milik Senja

"Oh, maaf ya Kak tadi gue nabrak. Nih buat lo sebagai permintaan maaf. Daaaah Kak" setelah memberikan cokelat bar dengan merek Silverqueen laki-laki tadi langsung berlari ke arah kampusnya tak lupa dengan senyum lucu mirip anak ayam

.

"jadi Pak Antoni minta lo revisi lagi?" Mia-teman karibnya- bertanya sambil memakan cokelat bar yang tadi Senja dapatkan dari seorang anak SMA

Senja mengangguk mengiyakan sembari menatap layar laptopnya yang saat ini menampilkan halaman skripsi yang telah ia kerjakan setengah hidup "Hah, gue udah bimbingan 6 kali dan masih suruh revisi, emang dosen setan"

Mia tertawa, gadis itu sudah mau sidang kompre. Membuat Senja semakin iri, ditambah lagi Mia mendapat dosen pembimbing yang bisa dibilang tidak rumis seperti Pak Antoni, dosen pembimbing Mia adalah dosen yang baik berhati malaikat dan tidak terlalu rempong seperti Pak Antoni yang banyak mau itu.

"Btw tumben lo beli silverqueen, lo kan ga suka cokelat"

"Oh itu tadi ada anak yang ga sengaja nabrak gue, trus sebagai permintaan maaf ngasih silverqueen" Mia kaget

"Cowok?"

"Siapa?"

"Yang nabrak lo" Senja mengangguk

"Sweeeet banget sih, ngasih cokelat. Eh dia nabrak lo aja minta maafnya ngasih cokelat. Gimana kalo dia jadi pacar trus bikin kesalahan, minta maafnya ngasih saham kali" Mia ini memang senang sekali meromantisasi banyak hal, udah mah jago halu

"Cegil cegil cegil" Senja menutup laptopnya, sudah muak dengan semua perskripsian ini.

"Lo mau balik kapan? Gue mau ke indomaret nyari jajan" Mia membereskan diri, dan bergegas untuk pulang lagipula ini sudah tengah malam, hampir. Sudah jam 11 malam sih.

"Yuk sekalian" Mia dan Senja memutuskan untuk keluar bersama.

.

.

"Jadi nanti kamu abis lulus highschool langsung mami daftarin sekolah bisnis di Singapur ya, Saka" Itu adalah suara wanita yang telah melahirkan Saka ke dunia yang berat ini

Tuan Muda:OSHWhere stories live. Discover now