ON GOING✔
ALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA. BANTU AUTHOR UNTUK MENGEMBANGKAN CERITA ⚠⚠⚠
"Stop jadi benalu, Naira"
"Gua gak sudi jadi sahabat dia, dan gua nyesal banget pernah kenal sama dia"
Naira, tidak akan pernah menduga bahwa hari...
Hay hay salam kenal semua. Mari berteman sama Nana, jangan di panggil author ya. Panggil nama aja
sorry ceritanya di revisi ulang. Jadi jan marah oke. Jan lupa follow and vote sebelum baca ceritanya.
* * * *
Spoiler 1
"Jauhi Naira atau gua bakal bikin lo nyesel seumur hidup karena berani berhadapan sama gua."
"Lo pikir gua takut sama banci kayak lo, Fi?"
Spoiler 2
"Eh, La. Itu bekas teman baik lu, kan ? Boleh gua mainin bentar gak?"
"Silahkan."
Spoiler 3
"Mbak, harus janji 1 hal!"
"Apa?"
"Ayo berjanji kalo tahun ini kita bakal ngerayain ulang tahun sama-sama lagi."
Jangan mengambil kesimpulan dari spoiler cerita ya apalagi sampe membenci sosok Fi dan La di spoiler. Belum tentu ini sad story, baca terus biar gak salah fokus ya.
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
Lanjut ke prolog nya. * * *
Jam 07.10. Jam-jam rawan bagi warga perkotaan yang disibukkan dengan kata "keberangkatan". Lalu lalang transportasi dapat dilihat dengan mudahnya. Pergi ke tujuan masing-masing dan tak jarang pula jalan-jalan raya akan mengalami kemacetan akibatnya.
Tak berbeda hal nya dengan dua sepeda motor yang di kendarai oleh 3 orang ini. Mereka yang berseragam sekolah dan tengah asik kebut-kebutan di jalan raya. Salib menyalib satu sama lain.
"Oke, kita lihat aja siapa yang duluan sampai ke sekolah!"
"Pasti Gua lah, siapa lagi coba?!"
"Jangan mimpi!"
"Woii istighfar, Astagfirullah. Kita mau kesekolah bukan ke akhirat."
Naira, gadis berambut pendek yang sedari tadi diam dan memeluk erat teman yang memboncengnya-Qilla, yang sudah seperti kerasukan Marc Marquez saat balapan dengan Syafi. Qilla dan Syafi, sudah jadi tradisi bagi 2 orang itu untuk kebut-kebutan saat pergi dan pulang sekolah. Ralat, bukan hanya kesekolah, setiap mereka mengendarai sepeda motor mereka pasti bakal kebut-kebutan kayak maling dikejar polisi.
"Qilla, Astagfirullah kalo mau mati jan ajak-ajak gua napa. Ya allah sesak napas gua." Naira semakin mempererat pelukannya. Syafi dan Qilla, mungkin keduanya bercita-cita ingin mati di usia muda.