5

726 101 10
                                    

Sinar mentari pagi masuk melalui celah jendela kamar membuat seorang pria terbangun dari tidurnya yang sangat nyenyak. ia mengerjapkan matanya dan menggeleng pelan beberapa kali saat merasakan kepala nya yang sedikit pusing.

"ssttt, pusing banget"ucapnya menggelengkan kepalanya.

saat ia akan duduk tangannya tanpa sengaja mengenai lengan seseorang. ia pun menoleh kesamping dan terkejut saat ia melihat Shani, istrinya berada disebelahnya tanpa mengenakan pakaian apapun. Aran, pria itu dibuat tambah terkejut saat melihat tubuhnya yang juga tidak memakai pakaian.

"g-gak.. gak mungkin"ucap Aran terbata bata.

Aran melihat sekeliling kamarnya yang acak acakan. matanya melihat ke lantai yang dimana ada baju miliknya dan milik Shani yang berserakan. Aran semakin menggelengkan kepalanya, bagaimana mungkin mereka melakukan hal itu meskipun status mereka suami istri sah.

Shani merasakan ada pergerakan disampingnya perlahan membuka matanya menoleh pada Aran, suaminya.

"kenapa mas?"tanya Shani mengganti panggilannya pada Aran karena sekarang ia sudah menjadi milik Aran seutuhnya setelah pergulatan panas mereka tadi malam.

"kenapa kamu ada dikamar saya?"

"dan kenapa kita tidak menggunakan pakaian"tanya Aran lagi.

Shani terdiam. ia bingung harus berbicara bagaimana. Shani takut Aran akan marah saat Shani berkata semalam mereka melakukan hubungan badan karena Aran yang mabuk.

"kenapa diam shani? saya gak mungkin ngelakuin itu kan"ucap Aran menggelengkan kepalanya.

"beri tahu saya jika kita tidak pernah melakukan itu"ucap Aran pada Shani yang masih diam.

"s-semalam kamu mabuk, dan kita melakukan itu semalam"ucap Shani menundukkan kepalanya.

"g-gak mungkin kenapa kamu tidak menolak saat itu, shani"ucap Aran.

"aku udah berusaha buat nolak tapi tenaga kamu lebih kuat dari aku mas"ucap Shani.

"tap-..tapi..arrghh"Aran mengacak rambutnya marah. bagaimana bisa ia meniduri Shani.

"mas, udah. kita udah menikah, jadi wajar kalau kita melakukan itu"ucap Shani menahan tangan Aran yang terus memukul kepalanya sendiri.

"saya tidak pernah menginginkan pernikahan ini. apalagi menikah dengan kamu, wanita yang sama sekali tidak saya inginkan"ucap Aran dengan nada tinggi.

"dan saya tidak pernah ingin mencintai kamu"Ara mengambil celananya yang kebetulan ada dibawah kasur sebelahnya. setelah memakainya Aran pergi dari kamarnya.

Shani meneteskan air mata nya mendengar perkataan Aran tadi. hatinya terluka mendengar Aran yang tidak ingin mencintai nya.

"sakit banget dengernya"ucap Shani dengan air mata yang menetes.

* * * *

Sudah dua minggu ini Aran tak fokus dengan pekerjaannya Sean dan Oniel yang memang bekerja di perusahaan Aran sering menemui Aran yang tengah melamun.

Seperti saat ini Sean dan Oniel menatap Aran yang tengah memandang kosong laptop yang ada didepannya. Sean dan Oniel saling tatap dan kemudian mereka mengedihkan bahu nya acuh. selama satu minggu ini mereka sudah biasa dengan sikap Aran yang sering melamun.

"ada masalah apa sih kawan"ucap Oniel menepuk bahu Aran membuat Aran terkejut lalu menatap Oniel tajam.

"lo akhir akhir ini sering ngelamun, ada masalah apaan?"ucap Sean duduk diatas meja kerja Ara.

"gak ada"ucap Aran kembali fokus pada laptop nya.

"yaelah ra. kita temenan udah lama, kita hafal banget kalo lo lagi ada masalah"ucap Oniel merangkul bahu Aran.

Menikah Tanpa CintaWhere stories live. Discover now