36

148 29 4
                                    

Chapter 37 (Aku juga membenci kalian)

Jung Nara terlahir dari keluarga kaya raya, menjadi satu-satunya seorang putri dikeluarga Jung membuatnya bergelimang kasih sayang (sangat berbeda dari Jun) juga harta. Sejak kecil kehidupannya bagaikan seorang tuan putri dari negeri dongeng. Jika dia melihat sesuatu, merasa menginginkannya maka dia akan mendapatkan sesuatu itu. Hidupnya begitu mudah untuk dijalani menurutnya, semudah membalikan telapak tangannya.

Sedikit kesulitan mulai dia rasakan saat dirinya yang sudah mengenal Jun sedari sekolah dasar itu mulai terus bersikap menjauh darinya seiring pertumbuhan mereka. Jun banyak digemari para gadis di sekolah dan Nara mulai merasa terganggu. Dan karena dia pikir dia bisa memiliki segalanya, maka dengan mudahnya dia bisa menyingkirkan semua gadis kecentilan yang selalu ingin dekat dengan Jun itu. Tidak boleh ada yang mendekati Jun selain dirinya, Jung Nara.

Dan semakin sulit rasanya bagi Nara saat dia mengetahui kalau Jun tengah dekat dengan seorang gadis di bawah tingkatnya dulu, Park Anna namanya. Jun seolah benar-benar jatuh cinta pada Anna seperti Nara mencintai Jun. Sangat sulit bagi Nara untuk menghadapi kenyataan yang satu itu tapi sekali lagi, tidak boleh ada yang mendekati Jun selain dirinya, Jung Nara.

Apa yang diinginkan Nara, harus bisa dia dapatkan! Tiga hari lagi, dia akan bertunangan dengan Kim Jun kemudian paling cepatnya satu minggu atau dua minggu kemudian dia akan menikah dengan Jun. Jun akan menjadi suaminya, menjadi miliknya. Tapi kenapa?

Kenapa rasanya Nara seolah tidak memiliki lelaki itu? Perhatiannya, perasaannya atau bahkan raganya, sama sekali tidak! Nara seperti tidak bisa memilikinya, walau sekencang apapun dia mengikat Jun, rasanya dia masih saja tidak bisa memilikinya. Dan dari semua kesulitan yang Nara hadapi ini, kenapa harus Anna yang menjadi sumber kesulitannya ini?

Kenapa Jun bisa menyukai perempuan yang bahkan sudah menipunya, mengkhianati, juga melukainya?

Air mata Nara lolos melalui sudut kiri matanya. Pandangannya masih awas mengamati beberapa bercak tanda kemerahan yang ada pada kulit bahu Anna itu. Pikirannya terus saja meyakinkan hatinya kalau dia tidak akan pernah iri pada perempuan rendahan seperti Anna. Dia tidak akan pernah terbawa emosi hanya karena seorang penipu. Nara harus tetap menunjukan kelasnya apalagi didepan penipu ini, seharusnya begitu! Memang harus begitu!

Nara melepaskan kemeja Anna saat kedua tangannya disentak oleh Anna. "Apa yang sedang coba kau lakukan?"

Memangnya apa yang sedang coba Nara lakukan pada Anna? Apa dia harus mencekik Anna agar Jun bisa menjadi mililknya? 

Nara tersenyum, licik kemudian dia menyeka sudut matanya yang sebelumnya mengeluarkan cairan itu. Kedua tangannya kini mencengkeram kuat bahu Anna, sedikit menekannya hingga Anna terlihat meringis kesakitan. Tatapannya tidak mau mengalah membalas tatapan Anna dengan sengitnya. "Menurutmu, apa saja yang bisa aku lakukan pada penip- oh salah! Sebutan namamu sekarang bertambah!" Kedua tangan Nara semakin kencang mencengkeram bahu Anna seperti dia ingin mematahkan tulang-tulang dibahu Anna. Tangan-tangan Anna yang terus saja mencoba menyingkirkannya  sama sekali tidak membuat kekuatan cengkeraman Nara pada bahu Anna berkurang.

Kepala Nara mendekat, berbisik ke telinga kanan Anna untuk melanjutkan, "Sangat mudah bagiku untuk menyingkirkan pelacur murahan sepertimu, Anna! Dan menurutmu, apa Jun akan mau membantumu jika sesuatu yang tidak pernah bisa terbayangkan olehmu sebelumnya terjadi padamu? Dan tentunya sesuatu yang sangat buruk, lebih buruk dari kematian!" Setelahnya, Nara mendorong Anna dengan sangat kuat hingga tubuh Anna harus  terbentur dinding toilet yang tidak jauh di belakangnya sebelum dia jatuh di atas lantai yang dingin dengan menyedihkannya.

Nara menampilkan senyumannya lagi, merasa sedikit senang melihat apa yang dia lakukan pada Anna barusan. "Jangan  lupa kalau kau harus datang pada pesta pertunanganku nanti! Aku ingin kau melihat betapa serasinya aku dengan Jun saat kami saling bertukar cincin nantinya." Kemudian Nara berbalik dan melangkah pergi tanpa mau membantu Anna untuk bangun dan berdiri.

The Worst ContractWhere stories live. Discover now