18

159 33 1
                                    

Chapter 18 (Orang itu dan tujuannya)

 Penipu, Pelacur lalu simpanan!

Apa benar Park Anna yang dulunya sempat menjadi idola dari salah satu kampus besar, yang punya nilai yang bagus pada akhirnya hanya menjadi seorang penipu, pelacur dan simpanan saja?

Ah...! Kenapa Anna merasa kalau dia sangat bodoh karena terus saja kepikiran semua kata-kata yang Nara ucapkan pada hari itu untuknya yah? Benar pada hari itu! Hari dimana terakhir kali Anna melihat Jun hingga hampir satu bulan lamanya kini berlalu.

Hari itu, Anna yang berlari keluar dari kabin tidak bisa untuk tidak mendengarkan semua percakapan yang Jun dan Nara bicarakan. Anna bahkan baru bisa melangkah kembali untuk berjalan kedalam kabin kamarnya setelah beberapa menit Nara yang menyadari akan kehadirannya di balik salah satu tiang besar itu pergi lebih dulu. Dan setelah hari itu, setelah dia mendengar semua ucapan Jun soal dirinya yang hanyalah mainan bagi lelaki itu untuk selamanya, entah kenapa membuat sesuatu didalam sudut hatinya Anna terasa nyeri.

Jun tidak pernah memberinya kabar hingga saat ini. Jun tidak pernah datang mengunjungi Anna disetiap pekerjaan yang tengah Anna kerjakan seperti kemarin-kemarin. Secara keseluruhan, seharusnya Anna merasa senang. Senang dan bebas! Bukankah itu artinya Jun sudah bosan dengan Anna dan  Anna bisa lepas dari kontrak terburuknya itu?

Anna menatap pantulan wajahnya yang sudah dia coba rias sendiri dengan tangannya. Yah walau dia hanya bisa memulas bibir, mata dan pipinya dengan warna merah muda tapi menurutnya ini sudah sebuah kemajuan yang lumayan bagi dirinya sendiri. Mata bulatnya melirik bagian bahu kanannya yang kini telihat bersih, tidak ada lagi bekas luka gigitan Jun kemudian Anna tersenyum, merasa lucu.

Bahkan seluruh kulit ditubuhnya kini sudah kembali normal seperti sebelum dia bertemu kembali dengan Jun dan terlibat kontrak dengan Jun. Maksud Anna, seluruh bekas tanda-tanda yang dibuat Jun pada bagian-bagian tubuh tertentunya sudah menghilang, pergi seperti si pembuat tanda yang menghilang bagai daun gugur yang tertiup angin itu.

Tidak ada kabar mengenai ayah Jun juga tidak ada gossip tertentu yang beredar tentang keluarga Jun saat ini. Jadi itu artinya keadaan Jun baik-baik saja dan ayah Jun belum meninggal bukan?

Tapi kenapa Anna terus memikirkannya? Memikirkan soal Jun? Untuk apa bukan?

Anna menolehkan kepalanya saat Jia masuk kedalam ruang riasnya dengan senyuman paling lebar dan langkah riang mendekatinya. "Apa kau tahu, Anna?"

"Tentu saja tidak, kau kan belum memberitahuku apa-apa!"

"Ah, benar!" Jia terus mendekati Anna, berdiri di samping Anna kemudian mencolek genit dagu Anna sambil berkata. "Aku tahu kalau suatu saat nanti kecantikanmu ini akan memberikanku banyak keuntungan!"

Anna melirik sinis Jia. "Apa maksudmu?"

Senyuman lebar Jia yang penuh arti membuat detak jantung Anna berdetak lebih cepat entah karena apa. Ada banyak hal yang Anna pikirkan, mencoba menebak  apa yang kini tengah terjadi, yang ingin coba Jia sampaikan padanya ini. Dan yang paling memungkinkan baginya adalah satu hal yang dia sendiri tidak mengerti kenapa bisa sampai berpikir kalau mungkin saja Jun datang, menunggunya di ruang VVIP no.3 seperti biasanya, seperti dulu.

"Apa kau ingat lelaki yang datang kemarin lusa?"

Hah? Datang kemarin lusa? Jadi kabar itu bukan tentang Jun?

Anna mengedipkan sepasang mata bulatnya normal, menganggukan kepalanya kemudian Jia melanjutkan. "Dia bilang dia sangat tertarik padamu! Dia bilang dia hanya ingin ditemani olehmu, bukan Laura ataupun Yena yang pada awalnya menemaninya itu."

The Worst ContractWhere stories live. Discover now