The Worst Contract

301 48 2
                                    

Chapter 6 (The Worst Contract)

Ini masih penghabisan musim dingin jadi Anna merasa dingin saat sedari tadi Jun terus saja memaksanya berjalan keluar dari club malam ke parkiran untuk menuju mobilnya kemudian Jun masih diam saja saat Anna terus menanyakan kemana arah mereka berdua akan pergi. Anna melirik Jun yang kini sudah keluar dari mobilnya dan telah berkendara dalam beberapa belas menit. Anna seperti tidak diberi waktu untuk berpikir sedikitpun ketika Jun tiba-tiba saja membuka pintu mobilnya dan lagi-lagi meraih pergelangan tangan Anna  untuk menyeret Anna keluar dari mobil, kembali melangkah bersamanya.

Ah, dan Anna rasa Anna tidak perlu lagi bertanya kemana arah dari tujuan Jun sedari tadi ini.

Anna sempat melirik pergelangan tangan kanannya yang masih saja dipegangi kuat oleh Jun kemudian dia menatap papan monitor lift yang angkanya terus berubah secara berurutan setelah mereka berdua memasukinya. Kini Anna tersenyum saat mengetahui lebih pasti kemana dirinya akan berada. Lift yang mereka tumpangi bahkan sudah berhenti tepat dilantai 37.

Kaki Anna agak sakit karena terus dipaksa untuk mengikuti langkah Jun yang panjang dan terkesan tebruru-buru. Anna juga belum siap saat Jun dengan tidak sabarannya membuka pintu kamar No. 3 (Agak sama dengan nomor kamar VVIP yang ada di club malam tempat Anna bekerja hanya saja bedanya kamar No.3 ini adalah jenis kamar presidential suites yang kemegahannya puluhan kali lipat dari ruangan VVIP No. 3 di club malam) kemudian Jun  menarik tubuh Anna, memutar tubuh Anna agar bisa dia pojokan kepintu kayu itu.

Jun belum sempat meletakan key card miliknya pada holder card yang seharusnya jadi lampu didalam ruangan itu masih padam dan pencahayaannya hanya samar yang bisa didapati dari lampu koridor di depan saja. Tapi Anna masih bisa melihat tatapan tajam Jun padanya saat ini. Tatapan seolah Anna adalah mangsa paling empuk bagi Jun atau, tatapan penuh dendam yang pada akhirnya dendam tersebut bisa terbalaskan sedetik lagi.

"Apa kau bisa mengingatnya?" Jun tersenyum, bengis sekali lalu tangan kanannya terangkat, dengan perlahan ia mengelus wajah Anna dari ujung dahi kanan perempuan itu hingga ujung dagunya. Tangan kanan Jun berhenti hanya untuk  memegangi ujung dagunya Anna.  Dengan sedikit mengangkat dagu Anna membuat kepala Anna jadi sedikit terangkat kemudian senyuman Jun jadi semakin melebar. "Atau haruskah aku mengingatkanmu kembali pada malam itu, Park Anna?!"

Anna mengedipkan sepasang mata bulatnya dengan gerakan paling normalnya. Dia berbohong kalau dia tidak ingat dengan apa yang sedang Jun maksudkan saat ini. Anna yakin kalau Jun sengaja membawanya kesini, ke hotel megah ini dan tepat menyewa kamar ini hanya untuk menyiksa Anna lewat ingatan dosanya tujuh tahun yang lalu. Jun seolah terus ingin membuat Anna merasa bersalah akan penipuan yang dia lakukan pada Jun dulu itu.

Jun memiringkan kepalanya, semakin mendekati wajah Anna. Anna bahkan bisa merasakan setiap hembusan nafas panas Jun saat ini setiap kali lelaki itu membuka mulutnya untuk berbicara. "Kalau kau berpikir aku sengaja membawamu kesini maka itu benar! Aku memang sengaja melakukannya. Sengaja ingin membuatmu terus mengingat akan segala perbuatan yang kau lakukan padaku dulu. Bukankah sudah aku bilang kalau aku ingin memberi hukuman?" Jun kembali menyinggungkan sebelah bibirnya sinis sebelum dia menambahkan, "Tidak ada manusia manapun yang menyukai hukuman, dan akan aku pastikan kau juga begitu, Park Anna!"

Anna tidak sempat mengatakan sesuatu atau apapun untuk sekedar memberi pembelaan atas dirinya karena bibirnya kini tengah dicium oleh Jun. Bukan hanya sekedar ciuman biasa, tapi ciuman yang begitu menggebu-gebu, penuh kenafsuan dan terlalu tergesa-gesa hingga Anna rasa dia tidak sanggup menerima ciuman semacam ini.

Sepasang mata Anna pada akhirnya memejam, kini dirinya hanya bisa pasrah pada apapun yang akan Jun lakukan padanya. Kontrak itu! Bukankah Anna sudah terlibat kontrak nya mulai dari beberapa menit yang lalu itu? Jadi, apapun yang Jun lakukan padanya, tidak akan ada yang bisa Anna lakukan kecuali mengembalikan uang yang menurut Anna sangatlah tidak mungkin dia dapati itukan?

The Worst ContractWhere stories live. Discover now