21

151 30 2
                                    

Chapter 21 (To Be Honest)

"Jadi kau benar-benar mengurungnya selama sepuluh hari ini?" Jimin yang postur tubuhnya itu tidak setinggi Jun harus berusaha menyamai langkahnya agar bisa terus berjalan beriringan dengan Jun disampingnya ini. Kepala Jimin sedikit terangkat, menatap Jun dengan pandangan menyebalkan (menurut Jun) sambil menambahkan. "Aku pikir kau gila tapi ternyata kau memang betulan gila! Astaga, Jun! Bukankah itu penculikan namanya?"

Jun berhenti melangkah, membuat Jimin sedikit merasa bersyukur kemudian rasa syukur Jimin segera hilang terhempas angin saat sepasang mata tajam Jun menatapnya seolah Jun ingin mencekik leher imut Jimin sebentar lagi (Sungguh, Jimin bahkan harus memegangi lehernya saat ini, mencoba bersikap waspada). "Tidak ada yang namanya penculilkan jika orang yang dikurung itu diberi makanan paling lezat, pakaian bagus juga mahal dan hanya terus dimita untuk menikmati kehidupan yang enak yang mungkin belum pernah didapatkan oleh orang yang dikurung itu sebelumnya."

"Oh!" Sepasang mata bulat Jimin berkedip dengan gaya sok polosnya sebelum menambahkan. "Kalau begitu, bisakah kau mengurungku juga bersama denganmu, Jun?" Kini mata bulat Jimin berkedip lebih cepat dari biasanya dan terlalu berlebih, terlihat sangat menjijikan menurut Jun.

Jun melangkahkan kembali langkahnya, mulut sampahnya terbuka hanya untuk berkata. "Baiklah! Tapi karena kau yang memintanya, maka dengan senang hati aku akan mengurungmu. Tidak memberikanmu makan, membiarkanmu tinggal di ruangan paling kecil yang sempit juga gelap hingga kau mati dengan sendirinya."

"Kenapa kau begitu pilih kasih? Apa Anna itu sangat berharga untukmu?" Jimin terus mengikuti langkah kaki Jun, terus menempeli Jun seperti permen karet menyebalkan. "Dan lagi, kalau memang kau sangat menyukainya, kenapa tidak menikahinya saja? Kenapa justru menerima pertunanganmu dengan Nara? Aneh!"

Jun lagi-lagi harus menghentikan langkahnya.  Kedua tangannya mengepal kuat, menahan kesal entah karena apa. Mungkin karena ucapan Jimin atau apa yang Jun sendiri belum bisa pastikan alasan pastinya. Gigi Jun saling menggertak, pandangannya tajam menatap ke arah depan dengan pandangan kosongnya yang terlihat marah. Benar, kosong! Terasa kosong seperti percakapan yang dia lakukan dengan Anna tadi pagi. Hanya omong kosong saja isinya! 

"Apa jika aku pergi kau akan tetap bekerja? Maksudku, Club malam juga semua pekerjaan sampingan kasarmu itu?"

Sebenarnya Anna tidak punya sesuatu yang harus dia bereskan saat ini mengingat dia hanya punya satu tas selempang ukuran sedang yang biasa dia bawa kemana-mana. Tas itu juga sebelumnya Anna pikir masih tertinggal di club setelah Anna harus dipaksa keluar dari Club dan pergi bersama Jun. Tapi ternyata, keesokan harinya alias sembilan hari yang lalu itu, tasnya telah kembali dan sudah ada di sini, di apartment Jun berasama dengan dirinya. Jadi pagi ini, saat Jun bilang dia harus pergi ke luar negeri untuk menangani beberapa pekerjaannya, tidak ada lagi yang Anna harus lakukan di rumah Jun ini. Yah walau sebenarnya selama sepuluh hari ini, Anna memang tidak melakukan apa-apa. Benar-benar tidak melakukan apa-apa selain terus menemani Jun.

Anna harus bersyukur pada Tuhan, pada langit atau siapapun itu karena setelah Jun menyiksa dirinya tanpa ampun dan membuat dirinya berpikir kalau mungkin saja Anna akan terus disiksa (diperas tubuhnya hanya untuk melayani hasrat seksual Jun saja)  ternyata perkiraannya itu salah. Karena siang harinya, saat Anna bangun tidur dan merasakan kalau tubuhnya mungkin saja akan mati sebentar lagi, justru para malaikat seolah datang menyelamatkannya dengan membuat Anna harus mengalami masa datang bulannya siang itu.

Jun  tidak meminta Anna melakukan berbagai hal aneh yang sebenarnya sudah sempat Anna pikirkan sebelumnya setelah tahu Anna sedang mengalami masa datang bulannya itu. Justru Jun hanya meminta Anna untuk menemani lelaki itu saja sepanjang hari selama sepuluh hari ini. Benar-benar hanya menemani. Menemani Jun saat lelaki itu bekerja di ruang kerjanya seharian, menemani Jun makan, dan menemani Jun tidur. Jika boleh jujur, sepuluh hari ini seperti cuti panjang yang Anna belum pernah rasakan sebelumnya, sedikit membuat Anna terlena.

The Worst ContractTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon