Bab 31 [Kehadiran Lancaster]

Start from the beginning
                                    

Pidato singkat Calvin mendatangkan riuh tepuk tangan kembali. Rasanya seluruh ruangan itu merasa sangat terinspirasi dengan press conference yang diadakan Waymond group ini.

"Baik, selanjutnya adalah sesi tanya jawab. Kami persilahkan" ujar salah satu staff manager Waymond group kepada para wartawan

Alika dan beberapa reporter lain mengajukan diri. Namun, Calvin rupanya masih fokus kedepan sehingga masih belum menyadari kehadiran Alika dari salah satu diantaranya

"Iya, mbak yang ada di tengah sebelah kanan sendiri. Silahkan mengajukan pertanyaan?" ujar salah satu staff manager mempersilahkan

"Terima kasih atas waktunya, saya ingin bertanya. Apa ada hal yang sebenarnya membuat anda termotivasi untuk lebih memilih mendirikan kantor di daerah Kosarek, Wamena. Tidak di tempat atau daerah lain yang ada di Papua?" tanya salah seorang wartawan

Calvin mengangguk dan mengangkat microphone-nya

"Tidak ada alasan tertentu, hanya saja saya sebelumnya sudah sering datang ke Kosarek dan rencana untuk mendirikan kantor ini sudah pernah saya pikirkan sejak dulu. Saya baru memutuskan untuk membukanya sekarang karena peran penting teman saya. Jadi, ini tidak hanya pekerjaan saya seorang, banyak yang mendukung saya, dan saya berterimakasih kepada mereka" jawab Calvin

Alika tersenyum, karena ternyata Calvin mengingat waktu mereka bersama di Kosarek.

"Apakah teman yang anda maksud merupakan teman dekat?" lanjut reporter itu bertanya

"Saya baru mengenalnya, hubungan kami awalnya tidak baik. Tapi, saya senang hubungan kami bisa membaik akhir-akhir ini. Dia partner yang sangat baik" jawab Calvin bangga

Alika mengacungkan jari ingin mengajukan pertanyaan,

"Iya, anda yang berjas hitam. Silahkan mengajaukan pertanyaan" ujar salah satu staff manager mempersilahkan Alika

"Apa strategi anda kedepannya untuk bisa meningkatkan kesejahteraan warga Kosarek? " 

Calvin terlihat terkejut melihat kehadiran Alika diruangan itu. Namun, Calvin secepat mungkin menormalkan raut wajahnya dan tersenyum tipis

 Namun, Calvin secepat mungkin menormalkan raut wajahnya dan tersenyum tipis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Benar-benar moment yang tidak boleh dilewatkan. Saat Calvin mendongakkan wajahnya dan  mengembangkan senyumnya tipis, seluruh kameraman langsung berlomba mengambil foto Calvin

"Pertanyaan bagus, terima kasih. Rencananya pembangunan kantor kami disana juga akan bersamaan program pemerintah untuk percepatan perlengkapan infrastruktur di Kosarek. Sebagian para pekerja di kantor baru saya itu, juga akan diisi oleh warga distrik Kosarek dan sekitarnya. Kita tekankan dulu perekonomian mereka. Agar edukasi, keamanan, dan kesehatan juga bisa mengikuti nantinya" jawab Calvin sambil tetap tersenyum

Alika tersenyum mendengar jawaban Calvin

"Iya, silahkan anda yang menggunakan kemeja putih" ujar staff manager tersebut mempersilahkan

"Pada saat proses pembangunan kantor cabang perusahaan Waymond group disana. Apakah anda sebagai CEO perusahaan induk, akan berpindah kesana? " tanya reporter itu

"Tempat utama saya akan selalu disini. Tapi, karena saya akan membangun disana. Jadi, pasti saya sering berkunjung. Perusahaan di Kosarek nantinya akan dipimpin oleh wakil dewan redaksi saya" jawab Calvin sambil menoleh kearah para dewan redaksi dibelakangnya

Pertanyaan selanjutnya,

"Silahkan, anda yang berkemeja hitam" ujar staff manager menunjuk

"Maaf, Pak Calvin. Mungkin pertanyaan saya akan keluar konteks kita. Namun, mengingat usia anda yang sudah matang untuk menikah, karir, dan masa depan cemerlang sudah ada di tangan anda. Apakah anda sudah memikirkannya? " tanya salah satu reporter entertainment itu

"Untuk hal itu, saya tidak bisa memberi jawaban karena saya rasa itu personal" jawab Calvin singkat tidak ingin menjawab, tatapannya berubah menjadi dingin kembali

Namun, Mr. Waymond yang ada di sebelah Calvin ikut menimpali,
"Well, we will let you guys know when the time has comes. Don't worry" pungkasnya.

Belum selesai, staff manager kembali menunjuk salah satu dari banyaknya reporter yang mengacungkan tangan

Datang seorang wanita yang sangat cantik, berwajah blasteran Inggris dengan setelan jas formalnya datang memasuki ruangan melalui jalan tengah. Jalan, yang digunakan Calvin sebelumnya

Staff manager langsung menghentikan kegiatannya, menoleh kepada dewan direksi

Begitupun dengan para jurnalis dan wartawan, mereka langsung heboh membicarakan siapakah wanita itu
"Lihat itu lancaster? "
"Sst... dia cantik sekali"
"Dia begitu cantik"
"sangat elegant"
"Sangat classy"
"dia teman dekatnya Calvin sejak kecil"
"Apa dia pacarnya Calvin? "
"Mereka berdua cocok sekali"
"Seperti artis"
"Cantik sekali"

berisik para reporter-reporter itu bertanya-tanya

My Untouchable CEO [Sedang REVISI]Where stories live. Discover now