Ep. 28 - A Nightmare

0 0 0
                                    

Hujan turun dengan sangat deras dan langit yang gelap.

Gw menghidupkan lampu karena jujur serem kalo lampu mati apalagi pas ujan nya gede.

"Matikan saja" ucap si Sasha yang ada di balik selimut sana

"Kenapa?"

"Matikan saja"

Gw mematikan lampu lagi sesuai ucapannya lalu naik ke atas kasur dan selimutan sambil menyembunyikan wajah.

"Gabakal ada apa apa kan?"

"Kenapa? Kau takut?"

"Iya... makanya nyalain aja ya lampunya" ucap gw memohon

"Jangan"

"Kenapa?"

"Nikmati saja, suara hujan enak didengar"

"Sambil nyalain lampu ya"

Dia lalu bangun dan melihat gw, sambil mendekatkan wajahnya

"Apa?" ucap gw sambil memundurkan kepala gw dan mengenai sandaran kasur.

"Kau itu laki-laki, masa takut gelap?"

"Tapi kalo misalnya nanti ada yang pegang kaki gw gimna?"

"Tidurlah, jangan meracau" ucapnya sambil kembali menidurkan tubuhnya di samping gw.

Karena gw yang takut gajelas, gw pun menempelkan wajah gw ke punggung si Sasha dengan tangan yang memegang selimut biar gaditarik kalo misalnya ada yang iseng narik selimut kan. Gw perlahan mengantuk karena mencium bau harum dari bajunya si Sasha, parfum mungkin?

Waktu berlalu, hujan pun mulai mereda dan tidak sederas tadi. Gw terbangun karena merasa geli seperti ada sesuatu yang bergerak di kaki gw, gw menyingkap selimut dan berteriak kaget melihat sebuah bayangan hitam ada dikaki gw.

"Aaaaaaaa" gw berteriak dan langsung mundur lalu bersandar di sandaran kasur.

"Apa lagi si?" Si Sasha bangun karena teriakan gw.

"Itu, itu apaan, Sha?"

"Mana?"

"Itu" gw menunjuk benda itu dengan tangan gw.

Dia lalu mengambilnya dan menunjukkan nya kedepan muka gw.

"Boneka monyetmu, kenapa kau heboh si?"

Jadi yang geli geli itu bulu bonekanya?

Ehh bentar? Kaya ada yang aneh

"Tapi kan Sha"

"Apalagi?"

"Gw gapunya boneka"

"Lalu? Itu boneka siapa?" Ucapnya sambil menatap gw dengan muka panik

"Puuuuunyaaaaakuuuuu" tiba-tiba terdengar suara dari arah pintu dan kami menoleh untuk melihatnya dan mendapati ada sesosok bayangan seperti anak kecil lalu boneka itu melayang menuju ke arahnya, kami yang melihat itu langsung berteriak, lalu gw meluk si Sasha dan kami pun bersembunyi dibalik selimut sambil teriak ketakutan.

"Aaaaaaaaah"

"Kenapasi?" Plaaak....

Sebuah tamparan mendarat di pipi gw lalu gw bangun dan langsung duduk dengan nafas  terengah-engah dan berkeringat.

"Hah...hah... cuma mimpi? Aaah sukurlah" gw sambil menepok-nepok pipi gw

"Kau kenapa si? Dari tadi mengganggu terus"

"Sha" gw lalu memeluk dia dengan nada merengek.

"Cihh, apasi? Lepas" ucapnya sambil mencoba melepaskan pelukan gw tapi gw tahan

"Lepas atau kupukul?"

"Pukul aja gapapa" jantung gw berdetak tak beraturan.

"Kau sakit? Jantungmu sepertinya gasehat" ucapnya

"Ngga, gw abis mimpi serem banget" masih memeluk si Sasha.

"Ck, penakut" dia lalu merebahkan badannya dan gw pun ikut tertarik karena sedang meluk dia.

"Tidurlah"

Deg... deg... deg... apa ini? Kenapa gw jadi berdebar kaya gini?

Gw lalu melihat wajah si Sasha yang sudah memejamkan matanya dan lanjut tertidur.

"Kenapa lo bikin gw bingung si?" Ucap gw dalam hati.

"Kenapa melihatku seperti itu?" Ucapnya sambil melihat gw, gw lalu menatap matanya dalam, dan terjatuh diatas tubuhnya sambil memeluknya.

"Uggh, kau.... berat" ucapnya
Gw hanya memeluknya dan menyembunyikan wajah gw di antara kepala dan bahunya.

Gw mencium bau mawar di tubuhnya dan menghirupnya pelan.

"Hhmmmmmmpp, aahh"

"Sedang apa kau? Dasar mesum" dia mencoba mendorong gw

"Wangi"

"Minggir"

"Manis, baunya manis"

"Memang kenapa? Jika kau mau akan kuberi 1"

"Ngga, gw maunya yang ini" mendekatkan hidung gw ke leher dia dan mulai menjilatnya.

"Kau, kenapa si? Lepas" dia memberontak sia-sia.

Gw memegangi kedua tangannya dengan tangan gw dan masih menjilat lehernya, lalu berbisik ditelinganya.

"Nikmati saja" dengan suara yang serak

Dia lalu terdiam dan tidak memberontak lagi.

Gw mencium dan menggigit lehernya meninggalkan sebuah tanda merah disana, dan mulai berjelajah ke bagian telinga, pipi, bibir, lalu gw sampai di dadanya dan terhenti.

"Ini boleh gw buka?"

Tak ada jawaban

"Sha?" Gw melihat dia yang sedang memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya dan, jujur itu keliatan seksi dimata gw. Gw akhirnya hanya melihatnya dan terjatuh disampingnya mencoba untuk tidur dan memeluknya.

"Dasar anak mesum" gumamnya sambil mengelus kepala gw dan balas memeluk gw

Gw membenamkan wajah gw di dadanya dan kamipun tertidur sampai pagi.

Mafia's GirlWhere stories live. Discover now