Ep. 17 - Lyodra?

1 0 0
                                    

Gw hanya cengengesan mendengar ucapan si Sasha.

Dia pun duduk di samping ranjang gw dan menatap gw dengan tatapan dinginnya

"Bagaimana kepalamu?"

"Sudah lumayan membaik, walau kadang masih terasa pusing"

"Baguslah"

"Emmm...yang tadi itu Papa ama Mama lo ya?"

"Dia Papa ku, lalu wanita itu cuma seseorang yang numpang hidup di kehidupan kami"

"Dia punya anak?"

"Ada 3, cowo 2 cewe 1, mereka gaberguna, hanya bisa menghabiskan uang Papa ku saja"

"Terus Papa lo gapapa? tadi dia pingsan setelah liat sesuatu di ponselnya"

"Dia cuma shock karena semua orang menghentikan kerja samanya"

"Pasti karena lo kan?"

"Iya, aku mau dia menyadari bahwa parasit itu cuma ingin uang saja"

"Kau ini" ucap gw sambil menengok ke arah pintu yang terbuka, lalu masuk seorang perawat membawa makan siang kepada kami.

"Terima kasih" ucap gw sambil tersenyum

"Perawat itu hanya mengangguk sambil membalas senyum gw lalu keluar.

Gw mengambil sendok dan memakan makanannya.

"Kau tidak bosan dengan makanan ayam ini?"

"Bosan si, tapi kan harus gimana? gw mau cepet cepet sembuh dan balik ke sekolah lagi"

"Makan juga bagianku"

"Lo gamakan?"

"Sebentar lagi nyampe ko"

"Apanya?"

Drrrk... pintu terbuka dan 3 orang pria masuk sambil membawa sesuatu ditangannya masing masing

"Dah datang" ucapnya sambil berdiri dan berjalan menuju sofa lalu memanggil mereka untuk mendekat dan mereka membuka bungkusan itu lalu makan bersama sama sambil ngobrol ngobrol. Dan tentu saja si Sasha hanya dengerin ga ikut mereka ngobrol.

Gw beranjak dari ranjang gw dan berjalan menuju pintu toilet, tapi tiba tiba gw merasakan pusing di kepala gw dan pandangan gw seketika burem, gw hampir jatoh kalo ga dipegangin ama salah satu dari mereka.

"Lo gapapa?" ucapnya

"Ahh iya, terimakasih" ucap gw lalu melanjutkan jalan

"Sini gw bantu" dia memegang lengan gw dan membantu gw berjalan sampai pintu toilet.

***

Malamnya...

Kami selesai menyantap makan malam kami, dan si Sasha pun berbicara

"Aku mau menanyakan sesuatu"

"Apa?"

"Orang tua mu mana? aku belum melihat mereka sejak kau masuk rumah sakit"

"Ahh mereka dah gaada:)" gw tersenyum muram

"Ohh, maaf"

"Gapapa ko"

"Terus kau bekerja sambil sekolah untuk membiayai kehidupan mu?"

"Ngga, Orang tua gw dibunuh ama seseorang yang gw gatau siapa, lalu mereka meninggalkan uang yang sangat banyak di dekat mayat orang tua gw, gw pakai uang itu untuk biaya pemakaman dan kehidupan sehari hari gw sampai sekarang, gw juga kan punya tambahan uang dari lo, haha"

"Uang ya, apa keluarga Lyodra?"

"Ehh, lo tau? dikopernya si emang ada tulisan Lyodra, gw kira itu merek kopernya, bukan ya?"

"Bodoh"

"Kenapa lo tau?"

"Keluarga Lyodra itu mafia terkaya no. 3, apa hubungannya sama orang tua mu?"

"Mafia? gw gatau"

"Sudahlah, cari tau pelan pelan saja"

Dia beranjak dari kursi samping ranjang gw dan duduk di sofa itu sambil membaca buku.

"Lo gabosen baca buku terus?"

"Permisi, apa anda sudah selesai makan malam?" terdengar suara perempuan yang muncul di depan pintu

"Ahh, iya silahkan ambil"

***

1 Minggu kemudian,

Kami keluar dari rumah sakit dan kami masuk sekolah hari ini, gw ngikutin si Sasha yang berencana masuk 5 menit setelah bel.

Kami berjalan di koridor dan gw melihat kearah jendela, sudah ada guru yang sedang mengajar dikelas.

Mafia's GirlWhere stories live. Discover now