Ep. 08 - Mission Clear

0 0 0
                                    

Di mobil.

"Lo gapapa?" tanya gw dengan nada panik

"Nggak" jawabnya datar

"Bang, tolong anter kita kerumah sakit ya" seru gw bicara ke supir di depan gw yaitu anak buahnya si Sasha

"Tak usah, langsung ke apartemen saja, jalan"

"Oke Sha" mobil pun berjalan

"Tapi lengan lo berdarah"

"Mana dokumennya?"

"Ini" gw kasih semua dokumen yang gw ambil

"Dokumen ini" dia mengambil satu map dokumen berwarna kuning "Kenapa kau curi semuanya?"

"Ahh...itu gw gatau yang mana dokumennya, jadi gw ambil semua"

"Ambil saja sisanya, aku hanya perlu yang ini"

"Ehh tapi-"

"Ambil saja"

"Iya" gw pun membuka isi dokumen itu satu persatu dan diantaranya ada surat kepemilikan bangunan yang tadi gw masukin

"Sha, ini ada sur-"

"Ambil saja! jangan membuatku mengulangi ucapanku"

"Maaf, ohh terus tadi ini harus gw hafalin buat apa?" gw mengeluarkan selembar kertas yang tadi dikasih si Sasha di apartemennya

"Tidak jadi"

Gw pun membaca isinya dan ada beberapa dialog yang gw kurang paham maksudnya apa

"Ini mak-"

"Itu untuk dialog mu setelah selesai mengambil dokumennya lalu balik ke ruangan utama, tapi tidak jadi karena penyamaran kita ketahuan."

"Apa gw yang ketahuan?"

"Bukan"

"Berarti lo?"

"Bukan"

"Terus siapa?"

"Apa kau tidak bisa diam? diamlah akan kuceritakan nanti di apart"

Gw pun cuma ngangguk nanggepin jawaban si Sasha sambil melihat ke arah jalan.

***


Tiba di apart, gw dan Sasha masuk ke lobby utama, dan dia lagi lagi masuk ke tangga darurat, sebelum dia membuka pintu, gw udah hadang dia di depan pintu

"Ngapain kau?"

"Lo jangan bunuh gw ya, gw udah gemeteran karena tadi dan sekarang lo mau naik kelantai 15 pake tangga? lo galiat disana ada lift?" sambil menunjuk kearah lift, tapi dia malah diam dan memerhatikan gw

"Jika kau tak mau mati naik lift saja sendirian, minggir"

Dia mendorong badan gw ke arah kiri dan membuka pintu tangga darurat, gw liat dia yang naik tangga, lalu dia pun sedikit limbung dan akan jatuh, dengan sigap gw masuk kesana lalu menangkap badannya yang jatuh diatas gw dan matanya sudah menutup.

"Sha lo gapapa?"

Tak ada jawaban

"Sha?"

Masih tak ada jawaban

"Sha? lo jangan pingsan disini, aduuhh"

Gw membawa tubuh dia dan naik lift sampai lantai 15 lalu masuk ke apartemen nya.

Gw meletakkan tubuh si Sasha di atas sofa dan menelepon dokter supaya datang kemari.

***

07:10 PM

"Hhm" gw yang sedang bermain ponsel melihat ke arah si Sasha dan menghampirinya

"Lo dah bangun?" gw membantu si Sasha bangun dan duduk "Ni minum dulu" sambil menyodorkan gelas berisi air

"Kenapa kau masih disini?"

"Nungguin lo bangun lah, ngapain lagi"

"Pergi sana, aku dah bangun"

"Bilang makasih kek udah gw bantuin" gumam gw kesal

"Terima kasih" sambil menatap gw dengan mata tajam nya, gw yang melihat itu pun cuma kaku dan tidak bisa bergerak

"Pulanglah, kau pasti sudah lama disini"

"Lo gapapa sendirian?"

"Tidak"

"Oke, gw pulang ya, sampai ketemu besok disekolah"

"Hmm" ucapnya dibarengi pintu tertutup.

"Hah, dasar manusia kulkas" gw berjalan ke arah lift dan berniat mau pulang ke kosan gw.

***

07:40 PM

Gw membaringkan tubuh gw diatas kasur dengan handuk yang masih menempel di kepala gw.

"Hah... apa bener ini surat boleh gw ambil?"

Tring... terdengar suara notifikasi di hp gw

Chat:

Ian : Gimana bro ngedate nya?

Raka : Ngedate palalo

Ian : Hahaha
Terus kalo bukan ngedate namanya apa?

Raka : Besok gw ceritain disekolah, gw tidur dulu cape.

Si Ian hanya melihat chat gw.

***

Mafia's Girlحيث تعيش القصص. اكتشف الآن