Ep. 20 - Raditya

1 0 0
                                    

Diperjalanan...

Gw menaiki mobil yang berbeda dengan mobil yang dinaiki si Sasha dan Kak Rangga.

Drrt...

Gw langsung mengecek hp dan melihat isi pesan.

Sasha : Bekerja yang baik, jangan jadi beban  buat kelompokmu.

Raka : Iya

Sasha : Akrablah dengan mereka, nanti saat bekerja jadi tidak canggung.

Raka : Gw bingung mau ngomongin apaan.

Dia hanya melihat pesan gw dan langsung offline.

Gw menggerutu di dalam hati sambil memasang ekspresi muka yang sedang kesal.

"Kenapa, apa anda kebelet?" ucap Baron

"Eeh, ngga haha" gw cuma ketawa canggung.

"Btw, apa anda sudah lama bekerja dengan nona Sasha?" ucapnya lagi

"Saya ga kerja ama dia, cuma kadang bantuin aja"

"Bantuin? padahal kerjaannya berbahaya lohh, tapi kamu berani juga ya, padahal dari tampilan luarnya kamu keliatan kaya anak cupu, haha" dia dan beberapa orang di dalam mobil itu pun tertawa setelah Baron ini ngatain gw

"Maaf ya, saya cuma becanda, habis anda kelihatan gak nyaman berada disini"

"Nyaman ko, cuma agak canggung aja, karena mungkin belum kenal semua, hehe" gw menggaruk tengkuk gw.

"Berapa usiamu?"

"17 tahun"

"Wah masih muda ya, kita ternyata cuma beda 20 tahun"

"Nama saya Baron, ketua divisi 4" sambungnya

"Ohh saya kira nama kelompoknya Baron, ternyata nama anda, harusnya saya memanggil dengan sebutan yang lebih sopan"

"Hoho... kau sopan sekali ya, berbeda dengan Ketua Organisasi kita" dia dan beberapa orang lainnya tertawa.

"Jangan gitu, nanti dia denger gimana?" ucap salah satu anggota kelompok lainnya.

"Gamungkin lah, mobil dia kan ada di depan mobil kita"

"Ya siapa tau kedengeran, pendengaran dia kan tajam" mendengar ucapan itu, mereka tertawa dan diikuti dengan gw.

"Ehh btw, siapa Ketua Organisasi kalian?" tanya gw mengalihkan pembicaraan

"Bukannya anda sudah tau ya? siapa lagi kalo bukan Nona Sasha" ucap Baron

"Hah?!! si Sasha?" gw menatap dia dengan tatapan tidak percaya.

"Iya, memang siapa lagi?"

"Saya kira Sasha cuma ketua kelompok seperti mu, tapi ternyata bukan ya?"

"Memang si di usianya yang masih muda, mana mampu memimpin sebuah organisasi, tapi dia bisa, kerjanya bagus dan gapernah salah sedikitpun, kami banyak belajar dari dia...hiks"

"Ooh gitu ya"

"Iya, perjalanan masih jauh, istirahatlah dahulu, akan saya bangunkan jika sudah sampai"

"Ahh iya terima kasih"

Gw pun membuka ponsel gw dan chat si Sasha

Raka : Sha

Sasha : ?

Raka : Lagi ngapain lo?

Sasha : Baca buku

Raka : Kita mau kemana si?

Sasha : Kerja

Raka : Masih jauh?

Sasha : sekitar 14 km lagi.

Raka : Kerja dimana si?

Sasha : Tidurlah

Dia pun langsung offline.

Yahh karena gw juga gamau mikirin apapun, gw memutuskan untuk tidur.

***

"Sha, lo gabosen apa baca buku mulu?" ucap Rangga

"Tidak"

"Kenapa lo ngebiarin dia ikut?"

"Dia sama sepertimu"

"Sama kaya gw? apanya?" tanya Kak Rangga Kebingungan.

"Keras kepala"

Mendengar itu, Kak Rangga langsung menutup mulutnya dengan tangannya,

"Kenapa kau?" tanya si Sasha sambil melirik ke arah Kak Rangga

"Kenapa lo bisa tau dia keras kepala atau ngga? jangan jangan lo suka ya sama dia?" ucapnya dengan nada meledek

"Dia siapa?" si Sasha pun menjawab dengan datar sambil kembali membaca bukunya.

"Gausah pura-pura gatau lo, iya kan?" balasnya sambil tertawa meledek

"Ti...dak" balasnya datar sambil terbata.

Mafia's GirlWhere stories live. Discover now