Ep. 02 - The Accident

6 0 0
                                    

Pukul 22.38

Gw lagi keluar buat beli sesuatu di supermarket, dijalan pulang, gw ngelewatin jalanan yang lumayan sepi dan cuma diterangi beberapa lampu doang.

Diseberang jalan gw liat ada orang yang jalannya agak pincang sambil megangin perutnya, lalu dia duduk di kursi halte bus, karena keadaan yang cukup sepi, gw pun nyamperin dia, dan ternyata dia itu Sasha, menggunakan pakaian yang serba hitam dengan beberapa luka diwajahnya.

Nafasnya terengah-engah dan dia tampak kesakitan

"Lo gapapa?" tanya gw sambil duduk disampingnya.

"Lo abis darimana? kenapa wajah lo babak belur gitu?"

"Siapa kau?" tanyanya.

Dia gatau gw siapa? ya wajar sii tadi kan waktu nyampe kelas dia langsung tidur dan ga sempet kenalan juga

"Gw Arshaka, panggil aja Raka" gw senyum sambil ngulurin tangan.

Dia pun cuma ngeliatin gw dan ganerima uluran tangan gw, ni anak knpa si?

"Gw baru masuk pagi tadi, lo galiat gw emang?"

"Ngga" ucapnya datar

"Ahh wajar sii, lo kan langsung tidur. Btw lo abis darimana?"

"Kerja"

"Bukannya lo kerja di perusahaan ya?"

"Iya"

"Trus kenapa bisa babak belur gini? emang kerja lo apa?"

"Gaperlu tau." dia pun langsung bangun dan mau pergi.

"Sini gw bantu, kaki lo gapapa?" gw yang udah pegang tangan dia pun dia lepas

"Ck! gausah pegang-pegang, aku gapapa"

"Tapi kaki lo-"

"Minggir" dia pun jalan lewatin gw, karena gw bingung mau ngapain yaudah gw ikutin aja dia dari belakang.

Ditengah perjalanan, dia pun berhenti dan balikin badannya menghadap gw

"Ngapain ngikutin?"

"Ngga ko, rumah gw emang arah sini"

"Minggir"

"Hah? minggir apa? bukannya lo lagi jalan kearah sana ya?"

"Minggir"

"Emang kenap-"

Buagh...seketika pandangan gw jadi gelap dan gw gainget apa apa.

***


08.15

Gw kebangun di ruangan yang gw gatau ini dimna.

Cklekk... suara pintu kebuka dan seorang perempuan masuk kedalam. Ya itu Sasha, lalu dia ngelempar paper bag ke hadapan gw

"Pake itu, aku tunggu 10 menit" lalu dia keluar sambil nutup pintu.

Gw liat apa yang dia bawa di paper bag itu, ternyata isinya seragam sekolah. Gw yang panik karena dah telat buru buru pake seragam trus keluar dari ruangan itu, dan ngeliat ada dia lagi sarapan dengan santai

"Duduk"

Gw yang bingung mau apa dan juga gatau ada dimana cuma nurutin kata dia dan duduk depan dia.

"Makan"

dengan ragu gw pun makan roti lapis didepan gw.

"Eemmm, gw ada dimana?"

"Rumah"

"Rumah lo?"

"Iya"

"Kenapa gw bisa ada disini?"

"Ayo berangkat" dia pun bangun dan bawa jaket yang ngegantung dibelakang kursi tadi.

Gw pun langsung ikut bangun sambil bawa roti lapis buat gw bawa dan makan dijalan.

sekitar 3 menit gw berjalan di dalem rumah itu dan belum ngeliat pintu keluar, seberapa gede si rumahnya.

"Ini kita masih lama keluarnya?"

Dia diem dan trus jalan sampe galama akhirnya gw ngeliat pintu yang kemungkinan itu pintu keluar.

Tiba didepan rumah gw jalan ke deket gerbang buat liat seberapa gede si rumahnya, dan pas gw nengok... Anjirrr! gila! gede banget, rumahnya ada sekitar 3 atau 4 lantai.

"Ini rumah lo?" tanya gw saat dia berhenti tepat didepan gw pake motornya.

"Bukan"

"Lah trus ini rumah siapa?"

"Rumah ayahku"

"Trus rumah lo dimna?"

"Deket sekolah" dia pun lempar helm ke gw "Naik kalo gamau telat"

Lahh kita kan emang dah telat anjirrr...

***


Sasha POV

Raka pingsan setelah dia dipukul oleh seseorang.

"Siapa kau?"

"Hallo, sayang" seorang pria yang berumur sekitar 30-an mendekati Sasha

"Apa yang kau lakukan" berjalan mundur sambil menahan rasa sakit

"Aku hanya membuatnya pingsan, jangan heboh begitu, ooh apa dia pacarmu?"

"Apa yang kau mau?"

"Hanya menculikmu" dia langsung mendekat dan mencengkram lengan Sasha

Sasha yang kaget hanya melakukan perlawanan sebisanya dengan kondisi yang tidak memungkinkan. Setelah pria itu terjatuh, dengan sigap dia membawa tubuh Raka dan berlari sekencang mungkin, tapi pria itu langsung mengejar, Sasha berlari secepat mungkin agar pria itu tidak dapat melihatnya, saat tiba di belokan, Sasha yang kewalahan melempar tubuh Raka di semak semak lalu bersembunyi, dan Sasha pun memanggil bantuan para anak buahnya.

Mafia's GirlWo Geschichten leben. Entdecke jetzt