"Ada hubungan apa kamu sama Yusuf?"

Tiba-tiba.

Mengangkat kepala dari proposal yang sudah hancur di tangannya, Jemima dengan sepasang alis menukik ke atas menatap Abyasa yang kini duduk bersedekap dengan tubuh seluruhnya menghadap dirinya.

Wanita itu bungkam untuk beberapa saat karena merasa ragu dengan pendengarannya barusan.

Apa ... Abyasa bertanya tentang hubungannya dengan Yusuf?

Bola mata bergerak, menghindari tatapan Abyasa yang terlalu intens, namun wanita itu tak tahu jika diamnya malah membuat tatapan Abyasa semakin tajam saja.

"Saya tidak mau kehilangan kamu di sini."

Ya ... Itu maksudnya Jemima tak bisa atau tak boleh keluar dari pekerjaannya saat ini. Tak lebih. Sungguh. Maka Jemima pun tak merasakan apapun atas ucapan Abyasa yang agak ... Yah, begitulah. Tapi Jemima hanya bingung. Dia tak paham dengan maksud ucapan Abyasa.

Apa hubungannya dengan Yusuf dan tak mau kehilangan dirinya?

"Jadi kemungkinan Yusuf yang saya pecat--"

"Eeeh?!" Kini mata yang sudah bulat itu makin membulat ketika Jemima menatap Abyasa. "Bapak kenapa, sih? Yusuf salah apa memangnya?"

Tak ada angin tak ada hujan. Tahu-tahu Abyasa jadi senewen.

"Tidak ada hubungan asmara antar sesama karyawan Century Giant."

"Ya ... Terus?" Kening Jemima rasanya makin banyak kerutannya tiap kali berbicara dengan Aby. "Saya ngga ada hubungan dengan Yusuf."

Sreeet!

Kursi yang diduduki bergeser, Abyasa lalu berdiri. "Baguslah." Kemudian dengan kaki panjangnya, pria itu melangkah menuju mejanya sendiri yang berhadapan dengan jarak beberapa meter dari meja Jemima. "Kamu tahu saya membenci hubungan apapun itu di Century Giant."

Tentu.

Sejak yang terakhir kali sekitar lima tahun lalu, orang dengan jabatan penting dan begitu Abyasa butuhkan keberadaannya, malah mengundurkan diri. Mereka sepasang suami istri yang cukup kompeten. Namun entah apa perselisihan di antara keduanya, mereka kemudian bercerai. Yang menjadi masalah adalah si istri mengundurkan lebih dahulu, dan beberapa saat kemudian menyusul si suami.

Itu adalah puncak kesabaran Aby menghadapi para pasangan di Century Giant. Karena sebelumnya sudah ada kasus serupa, namun Abyasa masih berusaha untuk mentoleransi. Tapi setelah kejadian lima tahun lalu itu, Abyasa membuat peraturan baru perihal karyawan Century Giant yang dilarang menjalin hubungan dengan sesama karyawan Century Giant.

Pasangan yang masih terlibat hubungan suami istri, pria itu pindahkan ke kantor cabang. Jika tak setuju maka ajukan pengunduran diri dari awal dengan membayar sejumlah penalti andai kontrak belum selesai. Sementara pasangan yang masih berpacaran, pria itu minta mereka untuk berdiskusi siapa yang ingin mengundurkan diri dari Century Giant untuk menghindari hal serupa lagi.

Selain itu, hubungan asmara dalam kantor dapat mengacaukan pekerjaan. Mereka akan saling diam jika sedang bertengkar. Apalagi jika berada dalam satu tim yang sama.

"Jadi jangan berhubungan dengan siapapun."

Jemima lantas meringis. "Kalau pun ada, saya dengan senang hati keluar--"

"Saya bilang, saya tidak mau kehilangan kamu, Jemima."

Eeh?

Kenapa pria ini makin menjadi-jadi saja sih.

Gilanya.

"Kamu dengar saya kan Jemima?"

Memilih abaikan ucapan Abyasa sebelumnya karena Jemima masih punya banyak pekerjaan salah satunya meminta salinan proposal yang ia hancurkan, wanita itu mengangkat kepala, menatap Abyasa yang memandangi ia dengan ekspresi marah.

Tapi ia tak tahu mengapa pria itu harus marah?

"Saya ngga mungkin jadi perawan tua demi bapak aja kan, pak?"

"Jadi kamu berpikir untuk menikah?"

Tentu!

Mengapa Abyasa terlihat tak percaya begitu?

Memangnya pria ini pikir Jemima akan bertahan menjadi BABU hingga rela tinggalkan mimpinya tuk jadi ibu rumah tangga?

"Untuk apa?" Di kursinya, Abyasa mengaitkan tiap jari sementara siku bersandar pada meja.

Pria itu bertanya namun kali ini tanpa ekspresi seperti biasanya, bahkan marah yang tadi terlihat sudah lenyap tak bersisa.

Jemima pikir ia salah mengira jika Abyasa sempat marah tadi.

"Untuk apa?" Wanita itu mengernyit sangat dalam, mengulangi tanya Abyasa dengan raut terheran-heran.

Benar-benar cepat tua dia kalau terus berhadapan dengan si tiran ini.

"Untuk membangun rumah tangga lah, pak."

Sebenarnya ada banyak hal yang bisa ia lakukan ketika menikah nanti. Pasti. Tapi ini terdengar lucu ketika Abyasa menanyai tentang alasannya menikah karena setiap orang pasti memiliki angan tuk miliki keluarga, kan?

"Kamu ngga mampu?"

Jemima melongo bodoh.

"Mak ... Maksudnya, pak?"

"Ngga mampu bangun rumah sendiri."

Tbc....

Berikutnya di wattpad saya update seminggu 2x ya ges

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Berikutnya di wattpad saya update seminggu 2x ya ges. Setelah itu saya akan usahakan untuk lanjut the daisy seminggu sekali. Untuk ini semoga aku bisa yaaah 😭

Untuk baca lebih cepat bisa ke Karyakarsa.

With love,
Greya

Personal Assistant : WIFE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang