Seseorang yang Terlibat

11 5 4
                                    

"Terkadang diperlukan sedikit perdebatan untuk menyadarkan kesalahan seseorang."

Fio mengedarkan pandangannya ke arah gerbang sekolah seperti sedang menunggu seseorang. Walaupun terlihat tenang namun hatinya merasa gugup setengah mati.

Pada awalnya dia merasa ajakan Kenzie untuk pulang bersama hanya bercanda sehingga dia menganggapnya sebagai angin lewat saja. Namun, beberapa menit sebelum bel pulang berbunyi, Kenzie mengingatkannya kembali untuk pulang bersama.

Sekolah kini sudah tidak sepadat sebelumnya dan belum ada tanda-tanda Kenzie keluar dari gerbang. Fio melirik jam di tangannya dan mengerak-gerakkan tubuhnya menandai kalau dia sudah bosan. Tidak lama dari itu, Kenzie keluar dengan Moiren kesayangannya itu.

"Maaf sudah buat Lo menunggu lama. Parkiran ramai banget," ujar Kenzie yang sudah berada di dekat Fio sekarang, "ini pake dulu helmnya ya."

Fio mengambil helm itu dan segera meletakkannya di kepala. Dia terlihat kesusahan untuk mengaitkan helm dan refleks saja Kenzie yang melihat itu langsung membantunya. Hal itu membuat Fio terkejut. Mukanya merah padam dan untungnya Kenzie sepertinya tidak terlalu memperhatikan hal itu.

Setelah selesai dengan urusan helm, Fio segera naik ke motor dan Kenzie langsung melajukan motornya. Suasana hening tercipta saat di perjalanan. Tiba-tiba Kenzie teringat akan sesuatu.

"Eh, Lo beneran nggak apa-apa naik motor kan?"

Fio yang mendengar itu hanya mengernyitkan dahinya heran, "Nggak apa-apa Kenzie, emang Gue kelihatan kayak orang yang ngga suka naik motor ya?"

"Bukan gitu Fio. Gue nggak pernah lihat Lo naik motor. Gue takutnya Lo ada trauma gitu."

Fio tidak bisa menahan senyum gelinya mendengar perkataan Kenzie, "Gue memang kesulitan masang helm tadi, tapi bukan berarti nggak berani naik motor ya. Yah, tapi gue memang udah lama banget sih nggak naik motor."

Kenzie hanya menganggukan kepalanya canggung. Fio menebak dengan tepat kegundahan hatinya yang menganggap Fio takut naik motor gara-gara nggak bisa pakai helm.

"Gue cuman mau mastiin kenyamanan Lo aja Fio."

Fio mengerjapkan matanya beberapa kali. Perkataan Kenzie barusan membuatnya salah tingkah. Fio juga merasakan laju motornya perlahan melambat dari sebelumnya. Kenzie sepertinya sengaja melakukan itu karena mendengar ucapannya yang sudah lama tidak naik motor. Ini membuat Fio tersenyum simpul dan menganggap Kenzie adalah orang yang peka.

Fio terlalu sibuk memperhatikan jalan guna menetralisir rasa gugupnya. Saat perjalanan sudah cukup lama, dia tiba-tiba teringat akan suatu hal. Tujuan Kenzie adalah ingin mengantarkannya pulang tapi dia sama sekali belum menanyakan alamatnya. Namun, sepertinya Kenzie sengaja melakukan hal tersebut karena kini mereka telah sampai di  halaman depan sebuah rumah makan.

Fio mengeyitkan dahinya, "Kenzie rumah Gue nggak ada rumah makannya."

Kenzie hanya terkekeh kecil, "Ini memang bukan rumah Lo. Kita singgah makan siang dulu yuk, mie ayam di sini enak loh," Kenzie membantu untuk membuka helm Fio lagi, "lo nggak apa-apa makan mie ayam?"

Fio menggelengkan kepalanya,"Aman kok, Kenzie. Gue pemakan segala."

Kenzie hanya tersenyum lebar, "Yaudah, yuk masuk."

Mereka sekarang berada di rumah makan yang lumayan ramai karena memang sudah memasuki jam makan siang. Mereka duduk di kursi yang paling ujung. Pelayan mendatangi mereka dan akhirnya keduanya memesan dua mangkuk mie ayam dan dua gelas strawberry milkshake.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 25, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Allen Punya CeritaWhere stories live. Discover now