i found you

47 4 0
                                    

Happy Reading!









Sudah dua hari aku berada di kediaman Kun, kondisi tubuhku juga sudah mulai pulih dan membaik hanya tersisa luka-luka saja. Suasana hati Liu juga sedang tantrum akhir-akhir ini dan terus menanyakan Yangyang. Akupun sudah berusaha untuk menenangkannya sembari mengajaknya bermain. Sementara itu, Kun yang notabene nya adalah ayah kandung Liu, berusaha mengajak anak itu bermain tetapi usahanya tidak membuahkan hasil. Liu malah ketakutan dan terus terang ingin bertemu dengan Yangyang yang notabene nya ayah sambung.

"Liu main sama papa yuk-"

"Paman bukan papa Liu! Paman juga sudah menyakiti mama! Liuliu mau papa!" Kun terdiam mendengar ucapan anaknya barusan, Liu menangis histeris sembari memelukku dengan erat. "Liu gak boleh ngomong gitu, nanti kita bertemu dengan papa ya~", Liu menatap wajah Kun dengan tatapan kesal, "paman juga jahat udah ngurung Liuliu sama mama disini" lirihnya. "Liu, aku papahmu-"

"Paman jahat hueeeeeee"

Aku mengisyaratkan Kun agar pergi meninggalkan aku berdua dengan Liu di kamar. "Kamu telah menakutinya, sebaiknya kamu pergi, biar aku yang menenangkan Liu" ujarku. Ia pun mematuhi perkataanku dan meninggalkanku berdua dengan Liu. "Mama, Liuliu mau pulang, Liu rindu papa!" Ucapnya diselingi isakan tangis. Tanganku pun langsung menghapus air mata yang membasahi pipi chubby nya dengan lembut, "sebentar lagi kita pulang kok, kita bertemu dengan papa dan bermain bersama lagi, Liu mau kan bersabar sebentar?"

Anak kecil yang imut itupun menggesek-gesekkan kelopak matanya seraya mengangguk patuh, sehabis itu Liu pun tertidur di pangkuanku. Tanpa aku sadari, Kun sedari tadi mendengar percakapanku dengan Liu dan sukses membuat hatinya sakit.

"Kamu bahkan tidak mengenal papa aslimu ya, nak..."

Sementara itu

Ada seorang pria yang kini sudah hampir sembuh total, tetapi tidak dengan kondisi mental dan juga emosional nya. Belakangan ini Yangyang bersikap dingin dan terus berdiam diri di ruangannya. Ia juga terus memerintahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan istrinya. Kantung mata yang menghitam, kulitnya yang pucat dan tubuh yang tidak terurus itu lebih mementingkan keberadaanku dan mencari tahu penyebab kecelakaan waktu itu.

"Izin melapor tuan"

"Nyonya (Y/n) sudah ditemukan" tanpa basa-basi Yangyang langsung memerintahkan supir dan juga penjaga lainnya untuk mengikuti dirinya menuju keberadaanku.

"Ternyata dia yang berani menyentuh wanitaku"

Tak lama kemudian, Kun mendengar suara beberapa mobil yang berhenti tepat didepan rumahnya. Begitu juga denganku, sembari meniduri Liu, aku menatap ke arah jendela dan terkejut melihat Yangyang keluar dari beberapa mobil yang berhenti didepan rumah Kun. Akupun diam-diam keluar kamar dan berdiri di belakang Kun dengan jarak agak jauh. Tanpa mengetuk pintu, Kun berinisiatif membukakan pintunya dan muncul Yangyang dengan para penjaganya.

Sontak perasaanku sedih saat melihat kondisi Yangyang seperti tak terurus sedikitpun. Netra pria berambut blonde itu tertuju kepadaku, tatapannya sangat senang sekaligus bersyukur karena aku telah ditemukan. "Untuk apa kemari? Ingin menghancurkan rumahku dengan kekuatanmu?" Kata Kun arogan. Yangyang mendecih diselingi senyuman yang mengerikan.

"Kembalikan wanitaku dan juga anakku atau otakmu akan kuhancurkan sekarang"

Aku terkejut setelah mendengar ancaman Yangyang begitu mengerikan, menghancurkan otak Kun? Semengerikan itu suaminya sekarang? "Wanitamu? Anakmu? Sebelum menjadi wanitamu, dia adalah istri sah ku." Ucapnya dipenuhi dengan tekanan di setiap katanya. "Arogan sekali anda pak Qian, sampai-sampai anda lupa kalau kalian hanya pernikahan kontrak yang memiliki tenggar waktu perjanjian kalian"

"Menikah sampai tiga tahun lalu bercerai secara resmi tanpa melibatkan perasaan satu sama lain, bukankah itu perjanjian yang kau buat-"

Kun menodongkan pistol tepat sekali di kepala Yangyang, Yangyang mengatupkan bibirnya dan memerintahkan penjaganya yang langsung menodongkan senjata ke arah Kun agar kembali menyimpannya. "Dulu anda adalah seorang yang dingin dan berwibawa tapi yang aku lihat sekarang hanyalah pria yang frustasi"

Ctak

"Kata-kata terakhir?"

"Kun, kalau kamu ingin membunuh Yangyang, jangan harap aku bisa hidup bersamamu" ancamku. Sontak air mataku mengalir, aku juga merasa takut sekaligus perasaanku kalut apalagi sampai mengeluarkan senjata api dari tangan Kun. Kenapa menjadi serumit ini...
















To Be Continued







Married By Accident - Qian Kun -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang