Surprise

86 4 0
                                    

Happy Reading!












"Papa?"

Kun yang tengah duduk di sel tahanan, sontak terkejut mendengar suara yang familiar baginya. Ia pun segera menghampiri asal suara tersebut dan tersontak kaget melihat Liu, anaknya yang sudah tumbuh dewasa. "Liu... Liu kenal papa?" Tanya Kun tak percaya, entah semalam dia bermimpi apa sampai bisa melihat Liu tersenyum. Anak itu tersenyum pahit dan menghampiri Kun. "Paman adalah papa ku yang sebenarnya, 'kan?" Tebaknya. Air mata Kun sudah tak terbendung lagi berakhir membasahi pipinya.

Kun merentangkan kedua tangannya, mengisyaratkan Liu agar menghampirinya. Dengan senang hati Liu menerimanya dan memeluknya dengan erat. Kun menangis sedih pelan di ceruk leher anaknya sekaligus merasa bahagia akhirnya anaknya mengakui bahwa Kun adalah ayah kandungnya. "Papa sangat rindu sama Liu" tak sengaja, Liu menangis diam-diam karena masih tidak menyangka bahwa ayah aslinya adalah Kun.

"Maafkan papa ya, nak"

Liu mengangguk kecil dan menatap papa nya sedih, "kalau papa rindu Liu, papa telpon Liu ya nanti Liu akan kemari menenani papa!" Ucapnya girang. Kun mengangguk dan mengelus-elus kepala anaknya itu. "Terima kasih anakku" balasnya terharu. Selama saling melepaskan kerinduan satu sama lain, aku dan Yangyang menunggu Liu di luar sel tahanan. "Semoga saja keputusanku mempertemukan Liu dengan Kun tidak salah" ucapku. Yangyang tersenyum dan menarikku kedalam pelukannya, "keputusanmu adalah yang terbaik, sebentar lagi Liu akan keluar dia pasti merasa tenang telah mengetahui ayah aslinya"

Tak lama kemudian, Liu keluar dan tanpa mengeluarkan sepatah kata langsung memelukku dan juga Yangyang bersamaan. "Mama papa, Liu akan kemari setiap hari untuk bertemu dengan papa, boleh?" Pintanya. Aku mengelus kepala Liu dan mengangguk kecil, "sebenarnya mama tidak keberatan dengan permintaanmu, tapi seminggu lagi kita akan kembali ke Jerman" ucapku dengan berat hati. Pasti Liu akan sedih jika meninggalkan Kun sendirian.

"Liu ingin bertemu papa"

Yangyang menangkup kedua pipi anaknya itu dan menatapnya lamat, "kamu kan harus kembali sekolah sayang, bagaimana saat nanti liburan sekolah kita akan kemari dan menemui papa?" Usulnya. Liu diam sejenak kemudian mengangguk setuju, Yangyang mencium pucuk kepala Liu dan menggandengnya pergi.

- Married by Accident -

Sekarang adalah hari ulang tahun Yangyang, jadi aku dan Liu memutuskan untuk membuat kejutan untuknya sebelum pulang bekerja. Aku dan Liu sibuk mendekorasi taman belakang dan membuat kue untuk Yangyang. Waktu sudah menunjukkan pukul enam sore, dan tepat sekali gerbang terbuka dan mobil Yangyang masuk lalu parkir di depan pekarangan rumahnya.

Yangyang keluar dari mobilnya dan merasa heran, tumben sekali rumahnya gelap tidak ada penerangan sedikitpun. Apakah token listriknya sudah habis? Perasaan baru diisi minggu lalu. "Halo Sayang? Liu?" Suasana didalam rumah sangat sunyi, Yangyang semakin merasa heran. Tiba-tiba ada lampu mulai menerangi rumah dan lampu itu semakin bersinar ke arah taman belakang. Yangyang memutuskan untuk menghampiri taman belakang dan terkejut melihat taman belakangnya disulap dengan sangat indah.

"Selamat ulang tahun sayang/papa!" Ucapku dan Liu bersamaan

Aku menghampiri Yangyang sembari membawa kue yang diatas nya sudah diberi lilin.

"Make a wish first"

Yangyang mengepalkan kedua tangannya dan memejamkan matanya, setelah itu ia meniup lilinnya sampai apinya padam. Liu meniup terompet lalu memeluk Yangyang. Yangyang membalas pelukan Liu dan memberikan kecupan hangat, "Liu bawa kue nya gih, mama mau ngobrol berdua sama papa" Liu menatapku dengan tatapan menggoda dan membawa kue nya pergi. Aku memeluk Yangyang dan yang terakhir mencium pipinya, "selamat ulang tahun sayang~!" Yangyang merangkul pinggangku erat.

"Kamu yang menyiapkan ini semua?"

Aku mengangguk kecil, "aku dan Liu menyiapkan semua ini sebelum kamu pulang kerja, kamu suka?" Tanyaku. Yangyang mencium bibir ku sekilas dan mengangguk senang, "aku sangat menyukainya, terima kasih." Aku mengambil sebuah kotak kecil di meja lalu memberikannya kepada Yangyang. Yangyang menerima kotak itu dengan ekspresi bingung, "apa ini?"

"Kado untukmu, ayo buka"

Dengan perasaan gugup sekaligus degdegan, Yangyang membuka kotak itu dan menampilkan testpack dua garis disana. "(Y/n)... Apa ini?"

"Selamat menjadi papa dua anak~"

Yangyang memelukku erat lalu mengelus-elus perutku yang masih rata. "Terima kasih Tuhan! Engkau sudah memberikan kepercayaan untukku" ucapnya bahagia. "Yey, Liu punya adik!!" Pekiknya gembira.

"Aku sangat mencintaimu"

"Aku juga, aku sangat mencintai kalian"


















The End


Married By Accident - Qian Kun -Where stories live. Discover now