hurt

68 7 0
                                    

Happy Reading!














     Aku memutuskan untuk menonton acara televisi sembari makan cemilan sehat untuk ibu hamil, demi kesehatan janin yang ada di dalam perut, mau tak mau aku harus makan-makanan sehat. Tiba-tiba aku mendengar pintu rumah terbuka secara paksa dan akupun penasaran lalu memutuskan untuk melihat kondisi disana. Entah ini mimpi atau bukan, sontak air mataku menetes dan tak kuasa melihat yang ada di depanku sekarang.

Tes...

"Kun, dimana kamarmu?"

      Wanita yang membopong Kun menatapku tajam, "hei, siapa kau?! Berani-beraninya berada di kediaman Kun!" Bentaknya. Aku hanya terdiam dan syok tak bisa berkutik sedikitpun. "Kun siapa wanita itu?" Tanyanya kesal.

"Nghh, aku tidak kenal..."

       Wanita itu tersenyum licik dan mendorongku sampai terjatuh lalu membawa Kun ke kamarnya. Perutku seketika terasa sakit dan juga kram, ditambah aku tak sengaja mendengar suara menjijikkan di dalam kamar Kun. Akupun berniat kabur dari rumah dan memutuskan untuk menelepon seseorang.

Tringg tringg

"Halo (Y/n)?"

"Hiks... Yangyang..."
"Aku tidak ingin bersamanya lagi, tolong bawa aku pergi..."

"Aku menjemputmu sekarang"

     Aku menunggu Yangyang di halte bus, suasana malam yang sangat dingin dan juga menusuk kedalam kulitku ini membuat tubuhku menggigil. Tiba-tiba Yangyang datang dan menyelimuti tubuhku dengan mantelnya. Akupun berhamburan memeluk Yangyang erat dan menangis kencang di dada nya. "Sssst... Sudah jangan menangis, kita tinggal di rumahku saja, ya?" Tanpa seizinku, Yangyang menggendong tubuhku dan membawaku masuk kedalam mobil miliknya.

       Sesampainya di rumah Yangyang, aku sudah tertidur pulas di mobil karena terus menangis sampai kelelahan. Yangyang menatapku iba dan memutuskan untuk menjaganya semalaman. Esoknya, perlahan kelopak mataku terbuka dan menyadari telah berada di tempat yang berbeda. "Sudah bangun?" Aku terkejut melihat Yangyang tengah duduk sembari memainkan tabletnya mengarah padaku. "Um, aku dimana?"

"Di rumahku, bagaimana dengan keadaanmu?"

       Aku diam sejenak dan hatiku terasa sakit ketika mengingat kejadian semalam. Yangyang menyimpan tabletnya lalu berjalan menghampiriku. "Jangan menangis lagi ya? Aku membencimu kalau kamu menangis" ucapnya. Akupun mengangguk patuh, "Yangyang boleh aku ikut ke luar negeri bersamamu?" Yangyang tersontak kaget mendengar pertanyaanku barusan. "Aku tidak akan menanyakan hal apapun yang menimpamu semalam, tapi kenapa kamu memutuskan ini?" Tanya Yangyang heran. "aku tidak ingin berada di sini lagi, kamu boleh melepaskanku disana, aku akan bekerja untuk menghidupi diriku sendiri disana" ucapku serius

- Married by Accident -

     "Aku tidak akan pernah melepaskanmu dan tidak mengizinkanmu bekerja diluar sana" ucapnya tegas. "Aku tidak ingin merepotkanmu", "apa kau berniat melupakan dia?" Kalau memang ini adalah pilihan terbaik untuk melupakannya, aku mengangguk kecil. Semoga saja ini adalah jalan terbaikku untuk melupakan sekaligus tidak bertemu dengannya selamanya. "Lambat laun, kamu akan menjadi wanitaku (Y/n) aku akan merebut hatimu dari pria itu"

      Sementara itu, kepala Kun sangat sakit dan tubuhnya berat seperti ditimpa sesuatu namun terasa hangat. "Shhh sakit sekali.." Kun baru menyadari kondisi tubuhnya yang naked dan semalam ia tidur dengan wanita lain. Kun menghempaskan tangan wanita itu dan menatapnya penuh amarah.

"Cheng Xiao..."

      "Kun! Kamu sudah bangun?" ucapnya lembut. "Dimana (Y/n)?" Wanita yang disebut Cheng Xiao itu mengerutkan keningnya. "Siapa dia?" Kun menjambak rambut Xiao dan menatapnya tajam, "apa yang kau lakukan kepadanya semalam?" Kun mengeluarkan aura yang menyeramkan sukses membuat Xiao ketakutan, "K-Kun lepaskan tanganmu, ini sakit sekali!" Xiao menatap Kun kesal, "memangnya siapa wanita jalang itu?! Kamu itu milikku!"

Plakk!!

       "Percuma saja aku berbicara dengan anjing gila ini" Kun melepas jambakannya dan memungut pakaiannya lalu bergegas pergi. "Jika sekali lagi kau menginjak kediamanku, kupastikan kakimu akan patah di tanganku" Cheng Xiao terdiam sejenak dan merasakan gejolak emosi di dalam hatinya. "Dasar jalang!" Kun mengambil kunci mobilnya dan mencariku, ia sudah berusaha berkali-kali untuk meneleponku tetapi hasilnya nihil, tidak ada satu panggilan pun yang kujawab. Ia pun menelepon Ningning, Chenle dan juga Jisung, tetapi jawabannya sama sekali tidak memuaskan.

Singkatnya

Kun tidak tahu kemana diriku pergi

"Aku menyesal (Y/n)"















To Be Continued

















Married By Accident - Qian Kun -Where stories live. Discover now