Pertemuan pria yang mencintaiku

62 4 0
                                    

Happy Reading!















"Aku tidak sengaja bertemu dengannya"

      Yangyang terdiam sejenak dan membiarkanku untuk menjelaskannya. Akupun menjelaskan kejadian saat itu sangat rinci dan juga jelas, Yangyang pun mengangguk mengerti. "Kamu nggak marah sama aku?" tanyaku takut, apalagi Yangyang sangat membenci Kun saat dulu, ketika aku menceritakan kejadian saat malam hari itu. "untuk apa aku harus marah padamu? Aku sangat mencintai istriku ini dan tidak akan kubiarkan istriku ini menderita" entah kenapa nada bicara Yangyang seperti menahan rasa sesuatu.

      Pagi harinya, aku masih tertidur lelap dan Yangyang diam-diam memutuskan untuk pergi bekerja lebih awal. Sebelumnya, ia sudah merencanakan sesuatu dan hari ini ia akan bertemu dengan Kun di sebuah tempat. Tak lama kemudian, Kun datang dengan setelan jas nya seperti biasa. "Katakan apa maumu", Yangyang tertawa menyeringai, "tenang saja, jangan terlalu terburu-buru" balasnya santai. Kun masih terdiam dan menatap Yangyang tajam, "aku sangat membenci jika ada seseorang yang berani mendekati wanitaku" ucapnya tenang. Kun mengepal tangannya dan masih mendengarkan perkataan Yangyang.

      "Aku kemari bukan untuk mendengarkan omong kosongmu" timpal Kun, "tentu saja tidak, aku hanya memperingatimu untuk tidak mengganggu (Y/n), wanitaku" Kun menggebrak meja dan menatap Yangyang seolah-olah ingin membunuhnya sekarang juga. "Berani sekali kamu membawa pergi (Y/n) dari kehidupanku! Dasar bajingan!" Kun menarik kerah kemeja Yangyang dan berniat ingin meninjunya. Untung saja Yangyang langsung menahannya dan tersenyum miring. "Aku tidak mengambilnya, dia sendiri yang ingin pergi dari kehidupanmu..." Yangyang melepaskan tangan Kun secara paksa

      "...jangan merasa seolah-olah kamu adalah korban karena tindakanku, wanitaku sangat membencimu karena malam itu" timpalnya. "Dia sudah menjadi wanitaku dan mencintaiku, jangan harap kamu bisa mendapatkannya kembali", "mencintaimu? Jangan mimpi, dia hanya mencintaiku dan dia juga memiliki anak dariku" kata Kun dengan nada meremehkan. "Kalau dia mencintaimu, dia takkan mengucapkan cinta kepadaku dan tidak akan menikah denganku" balasnya tak mau kalah. Kali ini Kun terdiam dan tak bisa membalas perkataan Yangyang. Yangyang tersenyum puas dan pergi meninggalkan Kun sendirian.

"Dia adalah pilihanku, mau secinta apapun kamu dengannya, kamu adalah milikku"

- Married by Accident -

"Papa pulang~!"

      Aku menunda sebentar kegiatanku membantu Liu belajar membaca dan juga menulis karena mendengar Yangyang pulang. "Papa!" Liu langsung memeluk kaki Yangyang erat karena rindu. Yangyang menggendong tubuh mungil Liu dan memberikan serangan ciuman bertubi-tubi kepada anaknya itu. "Papa geli!" kata Liu. "Liu lanjut belajar yuk sama mama, papa mau mandi dulu soalnya bau asem" kataku jahil. "Hee, papa wangi loh" katanya yang tak terima difitnah oleh istrinya sendiri. Aku terkekeh geli dan menggendong Liu ke ruangan belajar. Yangyang memutuskan untuk mandi dan menyiapkan makan malam sendiri untuk dirinya.

     Setelah belajar, aku menidurkan Liu. Tak sengaja aku mendengar suara seperti ada yang memasak di dapur. Ternyata pelakunya adalah Yangyang yang sibuk memasak sendiri, ah, aku lupa menyiapkan makan malam untuknya karena terlalu sibuk mengajari Liu. Lambat laun aku tak sengaja mencium seperti bau gosong, "sayang, masakanmu gosong" ucapku tiba-tiba. Yangyang langsung mematikan kompornya dan menatap masakan buatannya dengan tatapan sedih. Aku terkekeh geli melihat kejadian itu, "kalau gak bisa masak jangan maksain" ejekku. 

      Yangyang memajukan bibirnya dan ekspresinya seperti anak anjing yang ingin dikasihani. "Tunggu sebentar ya, aku akan memasakkan sesuatu untukmu" tanpa mengucapkan sepatah katapun, Yangyang mengangguk patuh dan melihatku memasak sembari duduk manis. Setelah masak, Yangyang langsung memakannya dengan lahap. "Masakan istriku memang paling enak!" pujinya dengan mulut yang penuh. "Makan dulu, baru berbicara" Yangyang menghabiskan makanannya dengan cepat lalu mencuci piring kotornya. Aku berinisiatif memeluk Yangyang dari belakang dan menghirup aroma favoritku yaitu wangi tubuh suamiku sendiri.

"Aku sangat rindu padamu, padahal kamu hanya bekerja seharian tapi menurutku itu sangat lama bagiku"

      Yangyang menyudahi acara mencuci piringnya dan membalikkan tubuhnya ke hadapanku. "Maafkan aku terus-terusan meninggalkanmu seharian" katanya merasa bersalah. Aku menggeleng kecil, "tidak! Bekerja adalah kewajibanmu, jadi aku sangat memakluminya" balasku. Yangyang memeluk tubuhku erat dan mencium pucuk kepalaku, "aku sangat beruntung menikahimu dan bisa mengerti dengan kondisiku" 















To Be Continued

Married By Accident - Qian Kun -Where stories live. Discover now