25. Kamu Lagi

224 14 14
                                    

"Sekali lagi makasih ya," ujar Beby entah ke berapa kalinya.

"Iya nggak pa-pa santai aja," sahut Gala yang tak berhenti tersenyum. Mimpi apa semalam sampai bisa bertemu dengan Beby. Wanita yang membuatnya senyum-senyum sendiri sejak kemarin.

"Maaf udah ngerepotin kamu lagi," ujar Beby tampak malu.

"Santai aja," sahutnya sambil mengibaskan tangannya.

"Aku jadi nggak enak."

"Kalo nggak enak berarti mbak traktir aku dua kali sesuai janji kemaren. Gimana?"

Beby tampak mengingat janji yang ia ucapkan kemarin. "Iya."

Senyum Gala semakin lebar.

"Minta nomor rekening kamu, nanti aku ganti uang yang tadi," ujar Beby tidak enak setelah merepotkan pria itu.

"Jangankan nomor rekening, minta hatiku juga boleh."

"Hah?"

"Hehehe... Becanda." Gala menggaruk belakang kepalanya.

"Kirain beneran? Bikin deg-degan aja," ujar Beby seraya menepuk lengan Gala seraya tersenyum tipis.

"Nah gitu dong, senyum. Dari tadi nunduk terus."

"Malu diliatin orang-orang karena nggak bisa bayar makanan."

"Cuekin aja, yang pentingkan mbak nggak niat nipu." Gala mengalihkan pandangannya ke arah keponakannya dan anak-anak Beby yang sedang bermain di halaman restoran.

"Itu anak pertama mbak namanya siapa?" tunjuk Gala ke arah Kevin.

"Kevin, yang cowok satunya Bian, yang cewek satu-satunya Anby."

"Bian sama Anby kembar ya?"

Beby mengangguk.

"Lucu ya punya anak kembar, jadi pengen," ujar Gala seraya melirik ke arah wanita yang duduk di sebelahnya.

"Kemarin aku telepon kok nggak diangkat? Semua chat yang aku kirim juga nggak dibaca."

"Maaf kemarin aku lagi banyak pikiran," sahut Beby jujur.

"Nggak pa-pa, yang penting sekarang kita ketemu," ujar Gala yang terlihat dengan jelas sedang bahagia.

"Bahagia banget kayaknya hari ini?"

Gala mengangguk seraya tersenyum menatap Beby di sebelahnya. Bagaimana tidak bahagia, jika dalam kesempatan kedua ini ia bisa bertemu dengan Beby secara tidak sengaja. Bahkan bisa berbincang santai dan duduk bersebelahan seraya mengamati keponakan dan calon anak-anaknya.

"Mbak tadi ke sini naik apa?" tanya Gala saat tersadar kalau wanita yang ada di sebelahnya tidak membawa tas. Dan tampaknya seperti sedang menunggu sesuatu, terlihat dari Beby yang selalu celingukan.

"Naik mobil," sahut Beby.

"Mobilnya yang mana?" tanya pria itu lagi.

"Em... Belum dateng," sahut Beby yang masih setia menunggu suaminya datang. Meskipun ia sedang kesal dengan pria itu, tapi tetap saja Beby mengkhawatirkannya. Bagaimanapun juga Beby masih mencintai Sean.

Gala mengangguk. Mendengar penjelasan Beby yang kurang lengkap, alhasil Gala pikir Beby sedang menunggu taksi online. Dan kesalahpahaman tentang status Beby pun masih berlanjut. Gala tetap mengira kalau Beby adalah seorang janda dengan tiga orang anak.

"Kamu kemana sih mas? Ngilang gitu aja," batin Beby dengan gurat khawatir. Matanya tetap saja mengedar mencari keberadaan sang suami. Sudah satu jam Beby duduk ditemani Gala di sini menunggu kedatangan suaminya. Tapi pria itu seperti tidak ada tanda-tanda akan datang.

Aku Bukan Istrimu 2Where stories live. Discover now