PROLOG

14 4 0
                                    

Tuk...

Aish!!

"Ngapain lo?!".

"Bangsat! Malah ketahuan". Asta berlari terbirit-birit meninggalkan mushala sambil mengelus kepalanya yang terkena sepatu.

Seorang gadis cantik berlari sambil memperbaiki hijab nya yang belum terpasang sempurna, tak lupa dia juga mengambil sepatu nya yang ia gunakan untuk melempar lelaki yang mengintipi mereka saat sedang berwudhu untuk melaksanakan shalat dzuhur di mushala sekolah.

"Hauraa.. Ngpain?". Tanya Eza heran, gadis tomboy yang sangat tampan, benar-benar mirip seperti lelaki, tubuh yang tinggi dan juga rambut dengan bentuk fluffy hair . Eza adalah sahabat Haura sedari kecil.

"Ada yang ngintip". Beritahu Haura.
Eza mengangkat sebelah alisnya lalu terlihat kesal, sepertinya dia tau siapa orang nya.

"Udah, biarin aja. Gih sana nanti lo bisa masbu' kalo kelamaan. Uda mau mulai itu shalat nya".

"Yaudah kalo gitu gue shalat dulu, lo tunggu disini sebentar gak papa kan?".

"Iya gak papa". Senyum Eza.
Kebiasaan Eza yang selalu menemani Haura ketika sudah masuk waktu shalat zuhur, walaupun dia bukan seorang muslim tapi dia selalu mengikuti Haura ke mushola bahkan rasanya dia juga ingin ikut sholat bersama sahabat nya itu.  Tapi mana mungkin.

Eza pun yang duduk di luar mushola tak sengaja melihat siluet lelaki yang sangat dia kenal.

"Asta". Ujar nya pelan.
Ternyata lelaki itu belum menghilangkan kebiasaan nya. Padahal dia sudah pernah memperingati pria itu.

ASTAGATRA.

Semua orang pasti mengenalnya. Tampan, kayaraya, ketua geng ARDOLPH, dan bucin nya Haura. Namun bucin nya Asta itu bercampur gengsi yang mengalah kan tinggi nya langit.

Seperti saat ini dia juga sedang menunggu Haura menyelesaikan kewajibannya. Disaat perempuan itu keluar, dia juga akan berlagak seperti baru juga melaksanakan sholat. Namun disaat dia ingin melewati Haura sambil memperbaiki peci yang baru dia pasang, tiba-tiba terdengar suara yang menyapa nya dengan sangat tidak elit.

"Woy! Bos! Ngapain? Bukanya Kristen ya".

"Bangsatt!!". Asta segera berlari sebelum Haura melihatnya. Sangat tidak elite jika dia ketahuan sok-sok an baru siap sholat padahal islam saja tidak.

Haura yang mendengar suara teriakan itu langsung melihat kearah sumber suara dan mengangkat sebelah alisnya heran. Asta, bukannya itu leader ARDOLPH? dan yang meneriaki nya barusan adalah anggota geng nya sekaligus sahabat-sahabat nya.

"Temen lo tuh". Tunjuk Haura pada zayyan yang ia tahu juga merupakan sahabat Asta. Zayyan adalah satu-satunya yang menganut agama islam di dalam geng ARDOLPH. Zayyan juga baru selesai melaksanakan sholat dzuhur di mushola.

"Hm". Zayyan berjalan menghampiri teman-teman nya.

"Uda pergi dia". Beritahu zayyan pada Asta yang sedang bersembunyi di belakang tubuh anggota-anggota geng nya. Saat diteriaki tadi Asta langsung lari dan bersembunyi agar Haura tak melihat nya.

"Anjing! Sini lo!". Asta keluar dan langsung menunjuk andre yang tadi meneriakinya Kristen.
Tanpa aba-aba Asta langsung membogem teman laknatnya itu.

Bugh.. Bugh..

"Duh! Ampun bos".

"Asu! Gara-gara lo ga jadi esthetic gue di depan Haura". Geram Asta

"Udah woy! Berhenti". Lerai zayyan

Bugh...
Bogeman terakhir dari Asta tepat mengenai hidung andre sehingga mengeluarkan cairan merah dari sana.

"Ssh..Lagian si bos sok-sokan sholat padahal kan Kristen dia". Ujar andre

"Caper biasa". Ejek Tristan

"Siapa yang caper?!". Elak Asta

"Cowok seganteng gue? Caper? Sama cewek? Dih! Gak banget". Sambung Asta pongah.

Semua anggota ARDOLHP mencebikkan bibir malas.

"Nih dari Haura". Ujar zidan tiba-tiba kemudian menyerahkan selembar kertas sambil tersenyum mengejek ketika Asta langsung mengambil nya dengan exited dan tersenyum bangga.

"Lihat kan, Haura ngasih surat ke gue. Pasti isinya surat cinta". Sombong Asta kepedean

"Heh.. dikasih surat aja bangga". Ujar andre mengejek.

"Gue yang jadi imam nya Haura, biasa aja tuh". Sambung zayyan ikut mengompori

"Wah.. Bos! Parah nih. Saingannya berat".

Asta langsung menatap tajam kearah zayyan seolah dia adalah musuh nya. Memang zayyan lah yang selalu menjadi imam ketika sholat dzuhur di mushola. Terkadang dia sangat iri dan cemburu dengan zayyan yang bisa sholat dan bahkan menjadi imam, apalagi dia mengimami Haura gebetan nya yang sudah lama ia incar.

"Halah bacott!!". Ucap Asta emosi.
Asta kemudian duduk bersila dan mencium kertas yang katanya dari Haura, dengan senyum kebanggaan nya Asta membuka dengan sangat hati-hati. Jantung nya terasa seperti sedang berdisko, berdetak sangat kencang.

Setelah terbuka sempurna Asta langsung terdiam membisu. Menatap sekeliling nya yang sudah terlihat sepi karena teman-teman nya ternyata sudah kabur meninggalkan nya seorang diri seperti orang gila.

"Anjing! Babi! Bangsat lo semua!". Teriak Asta menggelegar.

Asta berlari mengejar mereka tak lupa membuang kertas kosong yang tadi zidan berikan padanya. Berani sekali mereka mengerjai leader nya sendiri.

###

Ini cerita anak nya abang Edbert namanya "Astagatra"
Keponakannya kesya,
Tau?
Kalau pernah baca cerita D! Boy pasti tau

Ok. Semoga suka

See you next chapter...

ASTAGATRAWhere stories live. Discover now