Chapter 3 : Kartu Hitam dan Mata Hijau

146 21 1
                                    

Seseorang yang tertidur pulas merasa terganggu ketika suara sirine semakin dekat. Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dengan keras, seorang wanita berambut merah mendatangi orang itu dengan panik.

"Kita harus pergi! Mereka menemukan tempat ini!"

Dengan cekatan, Karin membantu memasangkan jaket tebal pada pria berambut panjang itu.

"Apa kau menemukan mereka?"

Wanita berambut merah itu panik, tapi pria ini begitu putus asa hingga membahas hal yang sebenarnya bisa ditunda. "Mereka kembali dari luar negeri beberapa bulan lalu. Sekarang bahkan mereka merawat Sarada. Sasuke, kita harus cepat! Polisi bahkan sudah menangkap Sakura."

Karin berlari melewati jalan rahasia. Sasuke mengikuti di belakang. "Sialan! Padahal kita sudah memesan tiket keluar negeri untuk penerbangan malam ini."

Sasuke tiba-tiba berhenti. Karin yang panik berbalik dan berusaha menyeretnya. "Kita harus cepat, Sasuke!"

"Aku tidak akan pergi jika dia di sini."

Karin tercengang. Jika bukan karena mereka berdiri berdekatan, Karin mungkin tidak akan mendengar kalimat yang menyedihkan itu.

Banyak suara mendekati mereka berdua, "JANGAN BERGERAK!" Polisi mengepung mereka.

Karin mengangkat kedua tangannya dengan wajah yang sangat jelek. Jika ia tahu Sasuke akan sangat menyebalkan selama pelarian mereka, ia akan memilih untuk bersembunyi dengan anggota yang lain.

Ketika seorang polisi mendekat untuk memborgolnya, Karin bergerak sangat cepat dan mengambil pistol yang ia sembunyikan di lengan jaketnya dan berhasil menembak dua orang polisi. Dengan kelincahannya, Karin melarikan diri melalui celah sempit. Seolah mengejek bahwa para pria kekar itu bukan saingannya.

Karin sudah tidak peduli lagi dengan Sasuke. Akhir-akhir ini banyak media membahas tentang usaha Sasuke yang bangkrut dan hutang yang banyak, bahkan tentang anak dan istrinya juga. Pria itu terlalu mencolok bahkan jika mereka bersembunyi dengan baik.

Melihat teman yang terluka dan wanita itu berhasil melarikan diri, banyak polisi dengan cepat menggejar. Mau tak mau, fokus mereka sedikit teralihkan.

Melihat kesempatan, Sasuke mengambil pisau dari balik baju dan menusuk seorang polisi. Mengambil pistol polisi tersebut, menembak lengan kanan beberapa polisi yang menjaganya dan melarikan diri ke arah yang berbeda.

***
Disclaimer :
Naruto by Masashi Kishimoto
Spark by Yun Ran Livianda

Genres :
Family, Drama, Hurt, (seharusnya) Angst, (sedikit bumbu) Humor.

Warning :
BL, MxM, AU, SasuNaru, MPreg, OOC.

Happy reading~

***

Itachi memandang Sarada dari atas hingga bawah, dari bawah ke atas. Seolah memperjelas bahwa Itachi tidak begitu menyukainya. "Aku benar-benar tidak paham apa yang membuatmu mau menampung anak ini."

Duduk di sofa berhadap-hadapan dengan Itachi, Sarada menunduk dalam. Berharap ia bisa menjauh dengan cepat.

Sebelum Naruto membuka mulut untuk menjawab, Menma yang duduk di samping Sarada mendahuluinya, "Dia adikku, kenapa dia tidak bisa ada di sini?"

"Tentu, dia adikmu." Itachi tersenyum pada Menma, tapi matanya menatap Sarada dengan tajam. "Tapi apa kau tidak berpikir seberapa menyakitkan untuk ayahmu menerima anak haram ini di sini?"

Spark [SasuNaru]Where stories live. Discover now