III

596 102 6
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

"MIKO, tungguin aku!"

"Apaan sih?!"

"Kamu seriuss mau terus kayak gini? Kamu nggak kasihan sama aku yang selalu sakit hati karena sikap kamu?"

Pemuda yang bernama Miko itu mendecih, lalu menatap gadis yang ada di depannya dengan sinis. "Itu konsekuensi yang harus lo terima kalo jadi pacar gue! Jangan banyak tuntutan kalo nggak mau gue putusin sekarang juga!"

.
.
.

Charley mengibaskan rambutnya ke belakang ketika merasakan hawa panas yang semakin menderanya. Gadis itu kemudian menoleh ke samping, memperhatikan temannya-- Ghefani yang juga sama sepertinya. Kepanasan.

Upacara yang sering diadakan pada hari senin tersebut begitu menyiksa raga para murid yang berdiri di tengah lapangan sekolah. Terlebih cuaca panas yang tersalurkan secara langsung dari matahari yang bersinar terang di atas kepala, semakin menimbulkan banyak keluhan samar dari para murid yang tersengat cahaya matahari.

"Gila, ih... Panas banget, berasa mau meleleh badan gue!" Gerutu Ghefani sembari mengikat rambutnya. Tak lupa dengan kedua tangan yang senantiasa mengibas di depan wajah cantiknya.

"Mana masih lama lagi, udah nggak tahan gue..." Lanjutnya.

"Sabar, bentar lagi juga selesai." Sahut Charley terlihat santai di mata Ghefani. Padahal jelas-jelas gadis itu juga menginginkan upacara tersebut agar cepat selesai.

"Eh, Charley... Lihat tuh!"

"Apaan?" Tanya Charley, namun matanya mengikuti arah pandangan temannya itu yang terjurus di sebelah podium tempat berdirinya kepala sekolah. Gadis itu menaikkan salah satu alisnya, ketika mendapati sosok Miko yang berada di sana dengan beberapa siswa lainnya.

"Kayaknya cowok lo bikin masalah lagi deh, Charley." Ghefani berpendapat, namun tak digubris oleh Charley.

"Kalian lihat siswa yang berdiri di sebelah saya?" Kepala sekolah yang mengenakan pakaian rapi itu kembali mengutarakan perkataannya, sembari memberikan tatapan tajamnya kepada 6 murid yang berdiri di sampingnya. "Mereka adalah salah satu contoh buruk yang senantiasa mencemari nama sekolah..."

Charley memperhatikan Miko yang nampak bercanda dengan teman yang ada di sebelahnya, tanpa menghiraukan ucapan sang kepala sekolah yang terlihat murka akan tindakan mereka. Hingga ketika Miko mendongakkan wajahnya, tanpa sengaja mata mereka saling bertubrukan menyebabkan Miko yang berdiri jauh di depannya itu melambaikan tangan sembari menunjukkan senyum manisnya.

CHARMIKOWhere stories live. Discover now