PART 6 : PENGEROYOKAN

1.2K 85 0
                                    

HALO YORUBUNNN 🙌

APA KABAR NIH?

SEMOGA SEHAT SELALU

AKU BALIK LAGI, ADA YANG NUNGGUIN GAK?

VOTE DULU SEBELUM
MEMBACA 😓😤

⚠️ WARNING ⚠️

TANDAI TYPO NYA!

YOO... LANJUT KUY!

HAPPY READING!

***

PENGEROYOKAN

Kini mereka semua sedang berada diruang tengah. Semua anggota kecuali Kai.

Mereka akan bergotong royong untuk membersihkan markas mereka yang sudah mulai kotor lagi. Walaupun mereka sudah sering membersihkan disekitaran markas, tetap saja akan kotor kembali dengan daun-daun yang berjatuhan.

Karena hari masih siang dan mereka juga belum makan siang. Maka Alzien memutuskan untuk memesan makanan untuk makan siang mereka semua.

Mereka akan bergotong royong disore hari. Karena itu sudah ditentukan oleh sang ketua.

"Yaudah, dua orang atau beberapa orang pergi dulu beli makanan. Sekalian anter motornya Kai kerumahnya." suruh Alzien sambil mengeluarkan sepuluh lembar uang berwarna merah dari dalam dompetnya.
Setebal apa dompetnya Alzien?

Dengan segera Edo dan juga Gavfi mengacungkan tangannya. "Biar kita berdua aja, Zen."

Alzien mengangukan. "Nih kunci motornya Kai."

Dengan segera Edo dan juga Gavfi pergi dari sana. Sebelum pergi Gavfi sempat bertanya kepada Kafi. "Kaf, beneran gak ikut lo?" tanya Gavfi sekali lagi.

Kafi mengelengkan kepalanya. Ia sedang sibuk didapur bersama dengan Erji, Iz, Astra, Anaya dan beberapa anggota lainya yang sedang mengupas mangga untuk dijadikan jus.

"Oke deh," putus Gavfi langsung berlalu dari sana.

***

Gavfi dan Edo kini sudah berada di depan rumah Kai. Edo menekan klakson motor milik Kai dengan berulang kali.

Sebab mereka sudah setengah jam berdiri didepan rumah milik Kai. Tapi sang pemilik rumah tidak keluar sama sekali.

"KAI! BUKAIN GERBANGNYA NAPA!" teriak Gavfi dengan sangat kesal.

Ia mengerutu kesal pada temen nya itu. Sudah ia pastikan, Kai jam segini masih molor. Dan untuk kedua orang tuanya, mereka pasti masih di tempat arisan.

Edo memencet bel yang ada disebelah kanan disamping gerbang dengan bruntal.

"Yaelah, Kai lama banget sumpah," ucapnya sambil menyandarkan punggungnya disamping pagar.

"Pasti yang lainnya udah nungguin kita."

Gavfi mengehela napas dengan kasar, lalu ia berjalan menaiki motor sport milik Kai. "Udahlah kita pergi aja. Untung udah pesen makanan tadi, jadinya kita tinggal ambil aja," ucapnya sambil memakai helm full face miliknya.

ALZIENWhere stories live. Discover now