19: KLW

19 5 3
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Yeon soo mengerang. Kelopak matanya terpaksa terbuka akibat sinar matahari yang serasa menusuk-nusuk matanya. Tangannya memegang kepalanya yang terasa berat sekaligus pening.

Ia bangun dengan perlahan dan bersandar di punggung ranjang. Gadis itu menghela napasnya kemudian beralih turun dari tempat tidur. Berjalan lesu keluar kamar.

"Ibu, Ayah" panggil Yeon soo kepada orang tuanya yang tengah duduk santai di ruang keluarga

Keduanya menoleh dan mengeryit mendapati sang anak berwajah pucat.

"Yeon soo-ya, kau sakit?" Nara menghampiri gadis itu lantas menempelkan punggung tangannya di dahi. "Astaga, kau demam!"

"Dia demam?" Park In-woo, sang ayah bertanya khawatir

"Tidak, aku hanya sedikit pusing" jawab gadis itu lemas

"Ayo kita ke rumah sakit!"

"Tidak perlu, Ibu. Aku baik-baik saja"

"Baik-baik apanya? Kau ini demam. Bagaimana jika semakin parah, huh? Dengarkan Ibu, ayo kita pergi!" Nara tetap kukuh dan menarik pelan lengan putrinya

"Ayah..." rengek Yeon soo memohon supaya tidak dibawa ke dokter

"Apa yang dikatakan Ibumu benar. Kau harus diobati segera, Ayah takut terjadi sesuatu denganmu kalau sampai tidak dibawa ke dokter, Nak" In woo mengusap rambut Yeon soo lembut

"Tapi, aku ta-"

"Takut disuntik? Astaga, itu tidak akan terjadi, Yeon soo. Kau hanya akan diobati biasa" Nara memutar bola matanya jengah

"Kalau begitu tidak usah. Aku cukup istirahat saja dan besok pasti sudah sembuh" Gadis itu berusaha keras untuk membujuk kedua orang tuanya yang memaksa tetap pergi ke dokter

"Yeon soo, menurutlah. Ini demi kebaikanmu" ucap Nara melembut

Yeon soo mulai menyerah. Tenaganya memang tak sekuat seperti biasanya. "Ya sudah, tapi janji aku tidak akan disuntik, ya."

Kedua orang tuanya mengangguk lalu membawa tubuh lemah Yeon soo ke dalam mobil.

Dong Hospital, sebuah pusat medis yang sangat berpengaruh di Korea Selatan. Berdiri sejak tahun 1972 silam. Kini, pusat medis ini dipimpin oleh seorang direktur sekaligus dokter muda yang bekerja di sana.

"Kalian masuklah, Ayah mau menjawab telepon dulu" ucap In-woo yang diangguki keduanya

Nara membawa Yeon soo untuk duduk di kursi tunggu. Entah keberuntungan atau kesialan, Yeon soo mendapatkan nomor antrian 2.

Kun Little WifeOn viuen les histories. Descobreix ara