03: KLW

37 6 5
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Seoul, Korea Selatan

Seorang pria keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Memperlihatkan dada bidangnya dan perutnya yang kotak-kotak seperti es batu. Pria itu berjalan menuju sebuah ruangan dengan tangannya sibuk menggosok rambut hitamnya yang basah. Pria itu mulai bersiap dengan pakaian formalnya, hendak berangkat ke kantor. Tangannya bergerak untuk memilih arloji apakah yang akan ia pakai. Setelah mendapatkan arloji yang ia inginkan, pria itu berdiri di depan cermin untuk memasang dasi berwarna senada dengan pakaiannya.

Setelah bersiap si pria keluar kamar, menuruni tangga menuju meja makan.

"Selamat pagi, Tuan!" sapa beberapa pelayan sembari membungkuk hormat.

Pria itu hanya mengangguk singkat sembari tersenyum tipis. Ia duduk di salah satu meja makan, lalu tidak lama sebuah robot menghampiri dirinya.

"Selamat pagi, Tuan!"

"Bagaimana cuaca hari ini, Abby?" tanya pria itu sembari menyeruput tehnya

"Cuaca hari ini cerah, 30° Celcius, kelembaban udara 40% dan tidak ada menandakan kalau hujan akan turun" sahut Abby, sang robot pintar

Pria itu mengangguk paham. "Kau bisa pergi"

"Baik!"

Pria itu memakan sarapannya seorang diri dengan tenang. Asik menikmati ketenangan di pagi hari, tiba-tiba saja suara deringan ponsel membuat pria itu menoleh ke sumber suara. Terpampanglah nama sang sekretaris di sana.

"Apa?" tanya pria itu begitu mendekatkan ponselnya ke telinga

"Hyung, ada kabar baik!" seru orang di seberang sana bersemangat

"Kabar baik apa?"

"Aku baru saja mendapatkan kabar dari anak perusahaan di China, kalau pembangunan yang kita lakukan 3 bulan yang lalu di Shanghai mengalami kemajuan pesat, bahkan lebih cepat dari dugaan kita"

Qian Kun, pria itu tersenyum kecil. "Baguslah, kalau bisa pembangunan itu selesai sebelum tanggal yang sudah ditetapkan."

"Benar, aku juga sudah menyuruh lebih banyak orang untuk memantau keadaan di sana"

"Mengapa tidak kau saja yang pergi ke sana?" tanya Kun bercanda

"Aku tidak bisa. Aku 'kan sekretarismu, jadi ke mana-mana harus denganmu, Hyung. Lagi pula aku tidak bisa bahasa Mandarin, bagaimana jadinya kalau aku yang pergi?" alibi orang itu sambil mengeluarkan cengiran lebarnya

Kun Little WifeWhere stories live. Discover now