"Biarku beritahu, aku memilihmu bukan untuk dijadikan sebagai pengganti dirinya. Kau dan dia memiliki tempat yang berbeda di hatiku. Aku memilihmu memang karena aku mencintaimu, sejak pertama kali kita bertemu." -Qian Kun
•
•
•
•
#Qian Series
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
***
Mata itu mulai terbuka secara perlahan. Sang pemilik mata indah itu mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum tangan mungilnya terbentang lebar untuk meregangkan otot-ototnya yang kaku.
Gadis itu bangun dari tempat tidurnya berjalan ke arah balkon dan membuka pintunya lebar-lebar membiarkan udara serta sinar matahari masuk ke dalam. Yeon soo menghirup udara segar, setelahnya gadis itu bersiap untuk turun ke bawah.
Di sisi lain, sang Ibu — Nara, tengah sibuk berada di dapur. Wanita itu nampak tak menyadari kehadiran putri bungsunya yang entah sejak kapan sudah duduk di meja makan dengan kakinya yang satu terangkat.
Nara membalikkan badannya dan terkejut melihat pemandangan dari sang putrinya itu.
"Park Yeon soo, turunkan kakimu!" titah sang Ibu
Yeon soo mendelik kemudian terkekeh. Segera ia menurunkan sebelah kakinya kemudian mengambil roti yang tersaji di atas meja.
Nara hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya saja. Wanita itu menarik satu buah kursi di seberang Yeon soo yang asik makan.
"Kuliahmu siang?" tanya sang Ibu yang hanya dibalas dengan anggukan kecil
"Baguslah, kalau begitu antarkan ini pada Yeon jung" Nara memberikan sekotak wadah yang berisi makanan pada gadis itu
"Untuk Eonni?"
"Ya, tadi pagi dia terburu-buru hingga tak sempat membawanya. Jadi, kau antarkan, okay?"
"Baiklah, hanya mengantarkan ini ke kantornya, 'kan?"
Nara mengangguk lalu memberikan segelas susu pada Yeon soo. Gadis itu menegak susu hingga habis lalu bersiap untuk menjalankan perintah Ibunya tadi.
Tak membutuhkan waktu yang lama, Yeon soo sudah siap dengan cardigan pink dengan celana jeans lengkap rambutnya yang dikuncir rapi, membuat gadis itu terlihat sangat cantik.
"Aku pergi!" seru Yeon soo kala melewati Nara yang tengah menyapu ruang keluarga
"Hati-hati!" teriak sang Ibu ketika Yeon soo sudah keluar rumah.
Gadis itu sedikit berlari menuju halte bus. Padahal ada sebuah mobil di garasi rumah, namun ia tak bisa mengendarainya. Alhasil, gadis itu memilih untuk naik angkutan umum.
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
