24. JARAK?

116 10 0
                                    

"Annyeonghaseyo!"

"Tanteee Clara!"

Suara berisik itu berasal dari Eza dan Azka, padahal Bella yang membuka pintu tapi suara kedua orang itu sudah lebih dulu masuk ke dalam tanpa permisi.

Clara yant terbaring tersenyum melihat kelima remaja yang baru saja datang. Ada Zea, Bella, Agas, Eza, dan Azka yang masih menggunakan seragam sekolah.

"Langsung duduk di sofa aja yaa?"

Ucapan Clara langsung dilaksanakan para remaja itu, kecuali Zea. Zea memilih mendekati Clara, dia duduk di kursi disebelah brangkar. "Gimana Ma? Gak ada yang sakit 'kan?"

Clara tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. "Engga, Ze. Mama baik." Dia senang karena ruangannya ramai, tadi siang keluarga dari Daniel sudah menjenguknya, lalu tidak lama kemudian keluarganya yang juga menjenguknya. Dan sekarang teman-teman dari anaknya.

"Elah, Pan! Diam-diam aja lo? Lagi sariawan?" celetuk Azka pada Revan yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Nih, makan." Agas menggeser kantong yang berisi makanan.

"Ah gue laper, yok makan!" Eza lebih dulu mengambil makanan di dam kantong tersebut lalu diikuti Azka.

Cla yang sedari tadi diam kini mengambil satu, "lo makan, dari pagi lo belum makan." ucap Cla pada Revan yang duduk disebelahnya.

"Siapa?" bisik Azka pada Eza. Dia baru sadar kalau ada orang yang tidak dikenalnya.

"Engga tau lah. Dia siapa?" Pernyataan itu terlontar untuk Agas.

Agas mengedikan bahunya acuh. Dia memilih mengambil makanan dan memberikan pada Bella, "makasih," Bella menerima makanan itu.

"Ze? Lo udah makan?" tanya Azka.

"Iya nanti." jawabnya tersenyum tipis. Dia melihat Cla yang sedang menyuapi Revan yang mana cowok itu tengah fokus pada ponselnya.

"Kamu makan dulu aja, Mama mau tidur, abis minum obat." Clara mengusap punggung tangan Zea. "Kalian juga di sini aja ya? Tante mau tidur,"

"Siap!"

"Iya, Ma." Zea mengangguk, dia beranjak dari duduknya. Zea memilih duduk di sebelah Azka.

"Salad gue, di sana 'kan, Bel?"

Bella yang tengah menguyah makanan pun berhenti, dia melihat dan membuka kantong-kantong plastik itu. "Engga ada, Ze. Kayaknya ketinggalan."

"Lah masa ketinggalan? Kok gue gak sadar sih?" sahut Eza.

"Lo makan ini aja." Azka mengambil satu makanan dan menaruhnya dihadapan Zea.

"Mmm, di kantin rumah sakit ini ada salad gak sih?"

"Makan itu aja, Ze. Gak ada salad di sini." balas Bella.

"Lo diet?" tanya Agas yang membuat semua pasangan mata menatap ke arah Zea.

Zea tidak menjawab, dia menipiskan bibirnya. Kedua matanya tak sengaja menatap Revan yang hanya menatapnya tanpa berucap, lalu cowok itu kembali fokus pada ponselnya dan menerima suapan dari Cla.

"Eza, tolong air dong." Zea lebih memilih untuk meminum air saja. Tadi siang, dia dijemput Mamanya ada pemotretan sebentar, dan ternyata Mamanya menyuruhnya untuk menimbang, dan berat Zea menambah koma lima. Ya seperti dugaannya, dia dimarahi habis-habisan oleh Wilona.

"Yakin gak mau makan aja, Ze?" Eza memberikan botol mineral pada Zea.

"Iya, tadi sama Nyokap udah makan kok." bohong, tadi siang dia hanya diberi air mineral saja, dia tidak dibolehkan makan apapun.

*****

"Salad buat siapa?" tanya Bella pada Agas yang telah membayar salad itu dan pergi dari sana.

"Zea." jawabnya.

Bella menatap Agas dari samping. Saat ini, Bella sedang berjalan menuju rumah sakit, tadi Agas mengajaknya untuk kedepannya sebentar, dan ternyata cowok itu membeli salad untuk Zea.

"Cewek tadi itu siapa? Claretta 'kan namanya?" Bella sangat penasaran dengan cewek itu. Clara tadi memanggilnya Claretta, jadi dua tau nama cewek itu. Dan lagi yang membuatnya penasaran, cewek itu terlihat sangat akrab dengan Revan dan Clara, dia juga melihat Cla mengajak ngobrol dengan Agas.

Agas hanya menatap lurus dengan bibir yang tertutup. Dirinya tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaan dari Agas.

"Agas?" panggil Bella.

"Hmm?"

Sekitar sepuluh detik Bella tidak kunjung berbicara membuat Agas menoleh ke arah Bella dengan wajah bingungnya. "Kenapa, hmm?"

Bella ikut menoleh sebentar. "Engga jadi deh, gue lupa mau ngomong apa," Bella tersenyum tidak enak. Dia lebih memilih menatap jalanan.

Agas masih menatap wajah cantik Bella dari samping. "Cantik."

Bella reflek menoleh. "Apanya? Langit malam? Iya cantik banget." Bella menatap ke atas, langit malam ini sangat cerah karena cahaya bulan dan beberapa bintang-bintang yang menampakkan diri.

"Engg-"

"Kalian darimana sih? Gue cari tau. Bel, ayo pulang, udah malam." Zea berlari kecil ke arah dua remaja itu yang berada di parkiran.

"Udah pamit sama yang lain?" tanya Bella.

Zea menggelengkan kepalanya. "Belum, gue nyari lo dulu, tadi kata Azka lo diajak Agas keluar."

"Nih." Agas memberikan kantong plastik berisikan salad sayur pada Zea. Sebenarnya Zea bingung karena Agas memberinya salad sayur, tapi dia menerimanya.

"Buat gue? Repot banget sih, gue bisa makan ini nanti di rumah Bella padahal, tapi makasih ya."

Agas tidak menjawab, dia mengikuti Zea yang tengah menarik tangan Bella untuk masuk ke dalam rumah sakit. Cowok itu menatap Bella didepannya dengan senyum tipis. "So cute." gumamnya saat melihat Bella yang menjawab sewot pada ucapan Zea, wajah cewek itu terlihat menggemaskan ketika marah.

"Dari mana aja sih lo pada?" tanya Eza menatap ketiga remaja yang baru saja masuk ke dalam ruangan.

"Kepo!" sahut Bella ketus.

"Ck elah, Bel."

"Ma, Zea sama Bella mau pamit pulang, Mama gapapa 'kan?" Zea menatap Clara.

"Iya, lagi juga ini udah malam, kalian hati-hati ya." Zea dan Bella kompak mengangguk dan menyalimi punggung tangan Clara.

"Kita juga pamit deh, Tan. Udah malam." Azka angkat bicara, dia mengambil tasnya di sofa diikuti Eza dan Agas. Mereka juga menyalimi punggung tangan Clara.

"Kita pulang dulu, Pan!"

"Gue pulang dulu, jangan kangen gue!"

"Males banget kangen sama lo!" cibirnya pada Eza.

"Gue pamit, Van." pamit Bella pada Revan.

"Yayaya, gak usah ke sini lagi, ngerepotin orang aja lo!" Bella melirik sinis ke arah Revan

Cla tidak ada di sini, cewek itu sudah pulang ke rumah. Dan kini hanya Clara dan Revan di ruang itu.

*****

baca au with you? juga di ig fiii.story

ramaikan yaa!

see you.

REVAZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang