B a g i a n 0 8

282 74 50
                                    

Halo, halo kalian lagi pada apa nih??

Asal kalian dari mana??

Pengen banget up setiap hari, tapi kadang otakku ini suka stuck, CK.




















Apartemennya bagus banget. Barang-barangnya juga keliatan mewah. Seberapa kaya sih dia ini?

Kalinga, membawa Serena masuk ke dalam kamarnya lalu pergi. Saat masuk ke dalam ia menelan ludahnya kasar, selain terpesona oleh apartmentnya yang mewah begitupun dengan barang di dalamnya, ada satu hal yang membuat kedua bola mata Serena hampir keluar dari tempat saking kagetnya.

Semua ... Sepanjang dinding kamar berwarna hitam putih ini, tertempel foto dirinya yang di potret secara diam-diam. Kedua mata gadis itu otomatis tertutup enggan melihatnya lebih jauh lagi.

Suara pintu kamar terbuka, Serena kira itu Kalinga tetapi saat membuka matanya itu adalah Jevon. Cowok dengan kaos hitam itu tersenyum simpul dan meletakan tas Serena yang sempat tertinggal disana. Setelah itu Jevon pergi tanpa mengucapkan apa-apa.

Serena baru kepikiran tasnya, huh untung kakak kelasnya itu masih punya kesadaran untuk mengambil tasnya ini, barang-barang di dalamnya sangat penting semua. Termasuk ponselnya.

Omong-omong soal ponsel, Serena sudah mengeceknya tetapi tidak ada dimana-mana. Kemana ponselnya itu? Haduh padahal disana banyak file tugas sekolah. Mana ia belum sempat memindahkan ke laptop lagi

Gadis itu membanting tasnya ke ranjang kesal. Berdiri mengacak pinggang, bibirnya memberengut sebal. Sudah ia pastikan ini semua gara-gara cowok itu! Ponselnya pasti diambil atau dihilangkan?!

"Aduh gimana dong?" Serena bolak-balik panik. Ia berlari menuju pintu kamar tetapi terkunci rapat. Berkali-kali membuka knop pintu tetapi tidak terbuka-buka.

"KAK! KAK LINGA BUKAIN PINTUNYA!!!" teriak Serena seraya mengedor pintunya terus-menerus.

Tidak ada jawaban sama sekali. Bahkan diluar sana terdengar sangat hening.

"KALAU GAK BUKAIN AKU PECAHIN KACA, SEMUA BARANG-BARANG YANG ADA DISINI TERMASUK BUANG FOTO AKU JUGA!"

Ceklek.

Pintu terbuka lebar. Menampilkan Kalinga dengan wajah datarnya. Cowok itu sudah berganti pakaian dengan celana jeans selutut juga hoddie hitamnya. Sedangkan Serena masih menggunakan seragam basah.

"Berani?" tanya Kalinga dingin. Ia maju, sehingga membuat gadis itu mundur hingga membentur tembok tepat pada salah satu foto dirinya.

"Ulangi."

Serena gelagapan. Ia menggeleng keras sambil menyengir kaku. "B-bercanda kok! Itu biar dibukain pintunya." Gadis itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "I-iya biar dibukain, hehehe."

Cowok itu hanya mengangguk saja. Berjalan ke arah lemari. Serena baru menyadari jika lemari cowok ini ada dua. Belum lagi terdapat walk in closet juga.

Kedua mata Serena membulat. Ia meringis ngeri. COWOK INI BENAR-BENAR YA! Di dalam lemari tersebut sudah banyak sekali baju perempuan, bawahannya, termasuk dalamannya juga. Haduh, kedua pipi gadis itu seketika memerah merona. Hingga menjalar ke seluruh wajah.

"Pilih. Ini buat lo." Kalinga bukannya tidak peka dengan wajah merah padam gadis itu, tetapi ia pura-pura tidak tau saja. Sesungguhnya ia pun sedikit malu. Ya tapi mau bagaimana lagi, ia sudah menyuruh suruhannya untkk membelikan ini semua dan pertama kalinya juga ia melihatnya, sebelumnya suruhannya hanya berbicara di mana semua pakaian ini diletakan.

"Emang muat ya?" tanya Serena pada dirinya sendiri nyaris terdengar seperti bisikan. "Tau dari mana dia ukurannya?" Serena menatap Kalinga sebentar, lalu mengambil asal dan pergi ke kamar mandi.

Kalinga berdehem pelan. Menetralkan hawa panas yang menjalar ditubuhnya. Cepat-cepat ia menutup pintu lemari itu dan pergi keluar kamar.

Di dalam kamar mandi sana, gadis itu menatap pantulan dirinya di cermin. Ia harus keluar dari sini jika tidak Kalinga pasti akan mengurungnya semalaman.

"Cowok gila itu pasti gak akan biarin aku pergi." Serena keluar dari kamar mandi. Ia iseng menuju pintu kamar dan gotcha! Terbuka! Sepertinya Kalinga lupa menguncinya tadi.

Dengan jalan mendengendap-endap Serena terus berjalan kearah kiri hingga netranya menangkap sebuah ruangan dengan tulisan 'mine' otak Serena blank sesaat. Pikirannya tertuju bahwa ruangan ini ada kaitan dengan dirinya. Bukannya kepedean, tetapi ia yakin 100%

Cepat-cepat ia membuka pintu dan terbuka. Untung saja tidak terkunci, rasa penasarannya terpenuhi seketika.

"A-apa?!"

Gila saja!

Ini lebih gila!

Ada dua buah meja dengan berbagai macam alat tajam diatasnya dipenuhi dengan noda merah pekat dan figura disetiap dindingnya nyaris penuh dengan wajah Serena. Ada madding juga disana, terdapat foto Liam dengan coretan merah dengan bentuk 'X'

Yang Serena heran, mengapa ruangan ini berbau anyir?

Menutup hidungnya, ia melangkah pelan-pelan menuju madding tersebut. Menggesernya dengan mudah. Entah naluri dari mana, telunjuknya mencolek tanda 'X' itu karena dari awal tanda itu sungguh mencurigakan.

Ternyata itu noda darah. Baunya sangat menyengat di indera penciumannya. Kepalanya mulai pening memikirkan siapa pemilik darah ini, otaknya langsung tertuju pada Liam. Apakah ini darah sahabatnya?

"Hoek ...."

Bertepatan dengan Serena memuntahkan isi perutnya, tangan seseorang melingkar di pinggang rampingnya dan juga bisikan nada rendah namun tajam.

"Sudah puas, sayang?"

Buk!

Kalinga tersenyum puas saat tengkuk gadis itu ia pukul dengan kayu kecil. Ia mengangkat gadis itu ala bridal style membawanya ke kamar.

Biarkan saja gadis itu tau jika ruangan ini penuh dengan foto Serena juga benda tajam bekas noda darah Liam tanpa gadis itu sadari.

Kalinga mengecup kening Serena pelan, menelpon orang yang selalu membersihkan apartemennya dan memasak setiap hari agar mengganti pakai Serena.

Sambil menunggu wanita itu datang, Kalinga duduk ditepi ranjang, mengelus rambut Serena sambil menatap wajah damai gadis itu yang tertidur.

"Setelah Liam siapa lagi?" desis Kalinga. Usapan di rambut gadis itu terhenti, tergantikan dengan tangan kanannya yang terkepal.

"Serena, Serena Lo lari kemana pun bakalan gue kejar." Lalu cowok itu tertawa sarkas, menundukan tubuhnya dan mengecup ujung bibir pink Serena.












Sorry ya aduhh bisa up satu part ㅠㅠ
Besok aku interview, mana banyak banget lagi yg di interview nya hiksss semoga aja aku bisa keterima disana.⁠·⁠'⁠¯⁠'⁠(⁠>⁠▂⁠<⁠)⁠'⁠¯⁠'⁠·⁠.

Bye, bye!!

Kalinga [Bad Boyfriend]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora