>>>>>>

1.6K 306 336
                                    

"To!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"To!"

"HARUTO STOP!" Jeongwoo menarik kasar Haruto agar berhenti dan menatapnya.

"Kita pulang, Woo." putus Haruto yang sudah tidak memakai baju pasien dan berniat untuk pulang.

Sekarang mereka berdua sedang berada diluar rumah sakit setelah bertengkar sebelumnya.

"Lo gila?! Otak lo kemana anjing?! Lo sakit!" umpat Jeongwoo merasa terbawa emosi.

"Dokter itu bohong, Woo. Gue baik-baik aja, kita pulang." Haruto yang berniat untuk kembali jalan malah di tahan oleh Jeongwoo.

"Balik To, lo perlu pengobatan itu." ujar Jeongwoo mencoba menurunkan sedikit emosinya.

"Ngga perlu, Woo. Gue baik-baik aja, Dokter itu salah meriksa. Gue ngga mungkin ..."

"Ngga mungkin apa sih, To!? Jelas-jelas Dokter itu ngasih hasil tes nya tadi!" potong Jeongwoo dengan mata memerah menahan tangis.

"Balik, To. Lo perlu pengobatan itu,"

"Gue ngga butuh itu, di banding uang nya untuk pengobatan. Lebih baik di pake buat biaya sekolah lo,"

"Sekolah! Sekolah! Kapan sih lo ngga mikirin sekolah hah!? Sadar bego! Nyawa lo dalam bahaya!" emosi Jeongwoo kembali saat Haruto selalu membahas sekolahnya itu.

"Stop mikirin gue, berhenti buat terus lakuin apapun buat gue To. Pikirin diri lo sendiri, gue mohon." air matanya sudah berkumpul di pelupuk matanya dan siap jatuh.

"Lo bilang lo ngga bakal ninggalin gue. Lo bilang lo bakal selalu ada sama gue. Tapi kalo lo terus bersikap gini, lo sama aja bohong To."

"Lo bakal ninggalin gue ..." lirihnya dengan air mata yang perlahan-lahan jatuh.

"Lo jahat, gue benci lo." tambahnya dengan kepala menunduk.

Haruto menatap sendu Jeongwoo yang menangis dihadapan nya. Ia maju beberapa langkah dan memeluk sang adik.

"Maafin gue,"

"Gue mohon, To. Lakuin pengobatan itu, lo pasti bisa sembuh. Gue yakin itu To,"

"Woo ... maafin gue, tapi gue ngga bisa." balas Haruto yang memikirkan bagaimana biaya nya nanti dan mungkin akan menyusahkan Jeongwoo.

"Maaf," setelah mengatakan itu, Haruto melepas pelukan nya dan pergi menjauh dari Jeongwoo yang menatapnya nanar.

▪︎
▪︎
▪︎

Jeongwoo segera turun dari bis yang dia naiki dan berjalan ke sebuah rumah yang berdiri begitu besar.

"Permisi Pak, boleh saya bertemu dengan Tuan Jongi?"

"Ada keperluan apa anda dengan Tuan Jongi?" tanya satpam yang menunggu di gerbang.

"Saya ..." Jeongwoo tampak menggantungkan ucapanya sebelum kembali melanjutkan nya.

JejalWhere stories live. Discover now