"Cantik..." gumam Sultan.

"Siapa? Gue ya?" Ucap Akira tepat di telinga Sultan.

Sultan yang terkejut pun sontak berbalik dan seketika wajah mereka berdua sangat dekat. Sultan tertegun ketika melihat Akira yang mengenakan kerudung menutupi rambut panjangnya.

"Iya, lo cantik." Ucap Sultan tanpa sadar.

Akira sangat terkejut dan sontak matanya melebar saat mendengar ucapan Sultan. Tapi detik kemudian Akira segera menjauh menjaga jarak dengan Sultan.

"Apaan sih? Tumben banget lo ke rumah gue." Ucap Akira berusaha menghilangkan rasa gugupnya.

"Nih brownies titipan dari nyokap gue." Ucap Sultan dengan memberikan kotak brownies yang dibawa.

"Brownies?! Oke! Gue mandi dulu baru kita makan bareng."

"Kenapa mandi?"

"Kan gue baru mandiin jenazah."

"Oke, jangan lama-lama." Ucap Sultan dan dibalas Akira dengan anggukan kepala sambil tersenyum

Kemudian Akira berlari menuju kamarnya untuk mandi untuk membersihkan dirinya. Sedangkan Sultan tanpa sadar tertawa kecil melihat tingkah lucu Akira.

Sultan pun kembali melihat foto-foto Akira, tapi Sultan merasa ada yang aneh. Karena semua foto yang di ruangan itu hanya terdapat foto Akira bersama ayahnya dan sahabat-sahabatnya.

Sultan tidak menemukan foto Akira bersama mendiang ibunya. Sultan merasa itu hal yang tidak wajar.

"Bagaimana bisa seorang putri semata wayah tidak memiliki foto bersama ibu kandungnya sendiri?" Ucap batin Sultan yang sangat penasaran.

Sultan berpikir keras akan hal itu karena sangat aneh menurutnya. Hingga beberapa menit berlalu, akhirnya Akira turun dan memghampiri Sultan.

"Kenapa lo?" Tanya Akira saat melihat Sultan yang melamun.

Sultan hanya menggelengkan kepalanya dan kemudian menarik tangan Akira menuju dapur. Sultan mengambil piring kecil dan sendok.

Sultan menyiapkan brownies yang dibawanya dan memberikannya pada Akira. Sultan mengerutkan keningnya saat tidak melihat kacang almond di atas brownies itu.

"Kenapa nggak ada kacang alamond, biasanya mamah kalau bikin brownies pasti ada kacang almondnya." Ucap Sultan.

"Itu karena gue punya alergi kacang almond." Ucap Akira santai sambil memakan brownies itu.

"Alergi? Bukannya gue dulu pernah beliin lo cokelat kacang almond? Apa lo tetap makan itu?"

"Nggak gue makan, cokelatnya gue simpan di kulkas sampai sekarang."

"Apa?"

"Lo bisa liat sendiri di kulkas Sultan, ngapain juga gue bohong." Ucapan Akira membuat Sultan langsung membuka kulkas Akira untuk melihatnya.

Saat membukanya, Sultan terdiam membeku karena melihat cokelat  yang di berikannya satu tahun yang lalu masih tersimpan baik di kulkas.

Sultan pun berbalik untuk melihat Akira yang sekarang asik memakan brownies dengan wajah senangnya. Kemudian Sultan berjalan mendekati Akira kembali.

"Akira..." ucap Sultan dengan menakup wajah Akira agar menghadap ke arahnya.

"Sultan? Lo kenapa? Kenapa lo terlihat ketakutan?" Tanya Akira khawatir.

"Akira apa ini sifat asli lo?"

"Apa maksud lo? Lo takut ya, gue selesai mandiin jenazah?"

"Apa lo setulus ini sama gue? Bahkan lo menghargai apapun pemberian gue." Sultan mengusap lembut pipi Akira hingga membuat Akira terdiam terkejut.

Destiny Soul Piece {END}Where stories live. Discover now