"Om Archer ganteng begini, kok si Leya malah kabur mulu ya?" Batin Zea.

"Apa?" Tanya Archer datar. Tidak ada senyuman di wajahnya. Tapi yang pasti, jantungnya berdebar keras. Calleya tak pernah menghampirinya seperti ini.

"A-anu Om" Zea malu menanyakan letak ruang makan. Selain itu, ia juga takut jika Om Archer mencurigainya. Ya walaupun ia yakin suami dari Calleya itu sudah pasti mencurigainya. Apalagi perbuatan yang Zea lakukan tadi siang, pasti mengundang kecurigaan lelaki itu.

Kruyuuuukkk

Wajah Zea memerah. Kenapa tubuh Calleya gak bisa diajak kompromi. Malu-maluin aja!

Gadis itu menunduk. Archer terkekeh kecil, istrinya benar-benar menggemaskan. Archer ingin memeluknya tapi ia takut kalau ia melakukannya, kebencian istrinya akan bertambah.

Namun, bolehkah Archer berharap? Hari ini ia merasa istrinya berubah. Tatapan istrinya tidak lagi dingin. Bahkan istrinya menyebut namanya. Namun, ia sedikit kesal. Apa tampangnya seperti Om-om? Umurnya baru 26 tahun. Ia bukan Om-om, ia adalah pria dewasa.

"Kau ingin makan?" Archer malah bertanya.

"Bukan! Gue mau dangdutan!" Batin Zea kesal.

"Menurut Om?" Sinis Zea.

Dahi Archer mengkerut bingung.

"Ya mau makan lah Om ku sayang-eh? Upss!" Zea merutuki bibirnya. Imannya lemah jika berhadapan dengan makhluk fiksi. Kenapa makhluk-makhluk di dunia fiksi mempunya fisik yang amat sempurna? Gembel di dalam novel pun cakep-cakep.

Deg

Deg

Deg

Jantung Archer mau copot rasanya. Ia tak salah dengar kan? Istrinya memanggilnya sayang. Jika ini mimpi, tolong jangan bangunkan Archer. Telinga Archer memerah. Ia berdehem pelan lalu berbalik. Archer berjalan meninggalkan Zea yang sedang mengabsen seluruh nama hewan di dalam hatinya. Archer tak ingin istrinya tau jika ia sedang salting.

Duh salting boleh Om, tapi istrimu lagi kelaparan lho!

Zea yang sadar Archer meninggalkannya langsung berteriak dan berlari menyusul Archer.

"OM ARCHERRR GUE LAPAR LOH INI!"

***

Pasangan suami istri itu tengah menikmati makan malam. Ralat, hanya Zea yang makan dengan lahap. Sedangkan Archer, lelaki itu menatap aneh istrinya. Calleya tidak pernah makan sebanyak itu.

"Bi, tambah nasi lagi dong" pinta Zea.

Dengan sigap seorang pelayan menyendokkan nasi ke piring Zea. Terhitung sudah tiga kali Zea minta nambah.

"Bi, kapan-kapan masak semur jengkol dong. Oh jangan lupa sayur asem, ikan asin, sama sambelnya"

Pelayan itu tercengang dengan permintaan istri Tuannya dan lagi sejak kapan istri Tuannya makan sebanyak itu? Seingatnya, istri Tuannya pernah mengatakan jika ia sedang diet. Tapi apa ini? Bahkan Tuannya saja tidak makan.

"Apa perutmu tidak akan meledak?" Dengan polosnya Archer bertanya.

"Tenang aja Om, gue ini Gomu Ningen alias manusia karet kayak Monkey D. Luffy" Zea menepuk-nepuk perutnya. Gadis itu menyandarkan tubuhnya di kursi. Zea kekenyangan.

"Monkey D. Luffy? Siapa itu?"

Zea menatap Archer, "Masa gak tau si Om? Luffy tuh cowok paling baik sedunia. Kalo ada kesempatan, gue pengen banget ketemu Luffy"

My Husband is Antagonist NovelWhere stories live. Discover now