twenty-six

1.1K 69 18
                                    


"Sudah sadar manis??" Nada suara yang terdengar berat itu menyapa telinga Jimin saat berusaha membuka matanya perlahan, kepalanya terasa pusing dan berat.

Berusaha memperjelas penglihatannya akibat cahaya yang masuk di retinanya, Jimin dapat melihat sosok pemuda di hadapannya saat pandangannya sudah jelas.

Ia tau pria ini, dia adalah Kai tunangan putri tuan Choi yang dulu pernah sekali bertemu dengannya. Tapi kenapa pri itu bisa di sini. Masih bergelut dalam fikirannya Jimin kini tersadar bahwa ia tengah duduk terikat di sebuah kursi

Segera di alihkan pandangannya pada sekeliling ruangan tempatnya, dan benar saja kini dirinya berada dalam sebuah ruangan luas yang terlihat kumis tak terpakai, ingatannya segera mereka ulang kejadian pagi tadi yang menimpanya.

Dia di culik,, itulah pikir Jimin yang memang benar adanya.

"Kau!! Apa mau mu??" Ucap Jimin pada Kai, walau rasa takut mulai menghampiri namun Jimin tak ingin memperlihatkan kelemahan nya.

"Hahaha,,, mau ku?? Kau bertanya apa mau ku manis??" Seringai licik itu terukir di bibir Kai

"Urusan ku sebenarnya dengan kekasih mu itu, tapi ku rasa tidak buruk juga menghabiskan waktu bersama mu"

Jimin tak bisa menyembunyikan ketakutan di wajahnya saat Kai mengatakan itu, ia tak bodoh untuk mengerti maksud pria jakung ini.

Sedangkan suasana di markas Jungkook saat ini sudah kembali tenang karena musuh yang berhasilereka kalahkan, walau dengan menghancurkan beberapa bagian markas akibat ulah Jungkook yang main lempar granat sesuka hati. Gila memang, pikir Taehyung

"Namjoon Hyung, sebaiknya kau bawa Taehyung ke rumah sakit sekarang atau dia akan mati di sini" ucap Jungkook saat melihat Taehyung yang sedari tadi memegang perutnya yang terkena peluru.

"Lalu kau??" Tanya Namjoon

"Aku masih haru---

"Tuan!!! Taun!!"

Ucapan Jungkook terhenti saat salah seorang anak buahnya menghampiri dengan raut wajah panik.

"Ada apa??"

"Tuan ikut lah dengan kami ke ruang kontrol, ada hal yang harus anda lihat" ucap anak buah itu.

Kaki Jungkook segera melangkah mengikuti anak buahnya, dan Namjoon beserta Taehyung malah ikut bersamanya tanpa memperdulikan keadaan pemuda Kim itu saat ini.

Pusat kontol adalah ruangan yang di penuhi dengan layar komputer dan berbagai alat elektronik lainnya yang merupakan kunci pertahanan dan keamanan markas besar ini.

Terlihat anak buah Jungkook mengutak atik komputer di hadapannya sebelum mundur dan membiarkan tuannya untuk melihat layar itu dengan leluasa.

Ssrrtt

Ssrrtt

Masih terlihat hitam putih sebelum layar itu menunjukkan sebuah Vidio yang merekam ruang kosong dari sebuah bangunan terbengkalai.

Jungkook dan lainnya masih setia memperhatikan sebelum pandangan mereka di kejutkan saat layar kini merekam sosok seorang pemuda mungil yang terikat di sebuah kursi dengan keadaan pingsan dan mulut yang di lakban.

Segera urat-urat otot Jungkook timbul akibat kepalan tangan yang begitu kuat juga emosi yang kini serasa menguasai seluruh tubuhnya saat melihat sang kekasih yang begitu ia cinta kini berada dalam bahaya.

Dirinya bahkan baru ingat jika pagi tadi kekasih mungilnya baru saja bertefonan dan memberi kabar akan datang ke perusahaan untuk menemuinya. Dan sekarang sudah menunjukkan pukul satu siang.

Mine [Jikook]Where stories live. Discover now