seven

1.1K 98 1
                                    

Setelah semua peristiwa yang membuatnya cukup merasa ketakutan, Jungkook membawa pria mungilnya untuk pulang ke mansion pribadinya dengan terlebih dahulu meminta izin dari Seok jin selaku Hyung dari Jimin tentu saja.
Mendudukkan pria cantiknya di tepi kasur seraya ia berlutut dihadapannya dengan kedua tangan menggenggam jari-jari mungil yang yang terasa begitu lembut dan sangat pas di dalam genggamannya.

Mendudukkan pria cantiknya di tepi kasur seraya ia berlutut dihadapannya dengan kedua tangan menggenggam jari-jari mungil yang yang terasa begitu lembut dan sangat pas di dalam genggamannya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Memperlakukan dengan penuh kasih seakan-akan tangan itu akan terluka jika ia kasari sedikit saja. Jungkook pun tidak tau apa yang membuatnya begitu tergila-gila akan pria manis ini, yang awalnya ia yakinkan diri hanya sekedar tertarik pada pesonanya saja kini ia telah begitu yakin bahwa apa yang dirasakan oleh hatinya ini adalah sebuah cinta yang begitu besar bahkan melebihi yang pernah dirasakannya dulu terhadap seseorang dari masa lalu.

"Sayang,,hey apa kau masih takut" mencoba mengalihkan perhatian prianya yang sedari tadi hanya menunduk.
"Kookie apa yang sebenarnya terjadi,,? Ak..aku tid.."
"Shuutt kau tidak perlu memikirkan hal itu sayang" memotong perkataan Jimin.
"Kau hanya perlu tau bahwa aku akan menjaga dan melindungi mu apapun yang terjadi" tersenyum begitu lembut untuk menenangkan pria mungilnya.
"Nah sekarang kau pergilah ke kamar mandi untuk membersihkan dirimu, ini sudah larut sayang kau haru segera tidur" lanjut Jungkook.
....Jimin yang mendapat perlakuan begitu lembut dari Jungkook segera mematuhi perintahnya.

Selagi menunggu Jimin membersihkan diri. Beranjak Jungkook menuju jendela kaca yang menampilkan pemandangan malam yang pekat sebab mansionnya yang memang berada jauh dari keramaian kota.
Mengambil handphone menghubungi seseorang diseberang sana.
"Kau sudah membawanya ke tempat biasa"
".........."
"Bagus,,, pastikan dia tidak kabur dari sana, karna aku sendiri yang akan menyelesaikannya"
"........."
"Katakan padanya untuk menunggu,,anak itu benar-benar me...." Ucapan Jungkook terpotong saat mendengar pintu kamar mandi yang terbuka.
Segera ia menutup panggilan tanpa menyelesaikan kalimatnya pada orang diseberang telfon.

Menghampiri pria cantik yang kini terlihat lebih segar setelah mandi dengan kemeja kebesaran yang digunakannya hingga sebatas paha putih mulus yang begitu menggoda untuk Jungkook cicipi.
Menggeleng untuk menghilangkan pikiran liarnya ia segera menuntun Jimin untuk kembali ke tempat tidur.
"Baby tidurlah ini sudah malam" duduk saling berhadapan di atas tempat tidur.
"Kookie akan pergi..?" Tanya Jimin
"Ada hal yang haru kulakukan, tapi aku akan menemani mu hingga tidur lebih dulu" tangan yang tak henti membelai pipi chaby yang begitu lembut,,, entah apa yang mendorongnya hingga kini mata itu hanya fokus pada bibir tebal merah merekah yang terlihat begitu menggoda.
Semakin mendekatkan wajahnya hingga kini kedua bibir berbeda volume itu saling menempel,,, menatap mata pria cantiknya yang memejam tanpa adanya penolakan Jungkook mulai menggerakkan bibirnya melumat pelan bibir yang entah kenapa terasa begitu lembut dan manis, hingga iapun tak tahan dan mengigit kecil bibir Jimin.
"Akhh,,,hgmpp.."
....Jimin yang terkejut, sedikit memekik hingga membuka bibirnya dan kesempatan itu tak di sia-siakan Jungkook untuk segera melesakkan lidahnya menyelusuri tiap rongga mulut Jimin dan mengajak membelit lidah satu sama lain.

Mine [Jikook]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora