eighteen

835 68 1
                                    

Melihat mata yang mulai terbuka itu Jungkook merasa begitu bahagia hingga tanpa sada dirinya berteriak memanggil dokter bahkan sampai berlari ke arah pintu guna mencari dokter atau perawat yang berjaga, padahal bisa saja ia langsung menekan tombol di sudut kepala ranjang yang langsung menghubungkan dengan ruangan Hoseok selaku dokter yang menangani Jimin.

"Baby apa ada yang sakit ?? Apa yang kau rasakan sayang ? Tunggu sebentar ya, dokter akan segera datang"

Tak henti-hentinya tangan itu mengusap lembut dan mengecup pipi serta kening pria cantiknya. Jimin hanya bisa memandang Jungkook dengan tatapan sayu, tubuhnya masih begitu lemah bahkan untuk sekedar mengeluarkan suara ia masih tak sanggup.

Tak lama Hoseok datang di ikuti oleh dua orang perawat di belakangnya.

"Tuan Jeon tolong keluar sebentar sementara kami akan memeriksa keadaan jimin"

Entah karena terlalu bahagia hingga Jungkook tidak menyadari kalimat perintah yang ditunjukkan padanya, dia hanya mampu mengangguk dan segera keluar dari ruangan itu padahal biasanya dia paling benci diperintah dan akan langsung mengamuk jika ada orang yang berani-beraninya menitahkan sesuatu kepadanya namun beda kali ini,,,,,
bagai anak kecil yang dirayu dengan sebuah permen Jungkook mengangguk dengan begitu antusias dan segera keluar dari ruangan dengan tatapan yang berbinar soalnya telah mendapatkan hadiah begitu istimewa.

Di dalam ruangan Jimin.
Hoseok tersenyum menatap adik mungilnya ini yang telah sadar setelah hampir seminggu terbaring koma.

"Jiminie bagaimana perasaan mu ?? Apa ada yang kurang nyama atau sakit ? Tanyanya sembari tangan mengelus surai lembut Jimin.

Jimin hanya menggeleng lemah sembari tersenyum.

"Dokter Jung, detak jantung dan tekanan darah pasien sudah normal selebihnya tak ada masalah" ucap salah seorang perawat yang bertugas memeriksa dan mencatat kondisi Jimin.

"Lepaskan semua alat bantu di tubuh pasien, pasien bernama Park Jimin hari ini tepat tiga Juni dinyatakan siuman dan pulih total dari komanya" ucapan dokter Jung segera di catat oleh suster pendampingnya.

Hoseok mengatakan hal itu di iringi dengan bulir air mata haru melihat kondisi adik mungilnya yang sudah membaik ia begitu bahagia.

Tak lama setelah Hoseok keluar dan menyatakan diaknosisnya tentang kesembuhan Jimin pada Jungkook pria bongsor itu segera masuk dan memeluk Jimin begitu erat.
Sembari menyembunyikan wajah di ceruk leher pria cantiknya, Jungkook menangis terisak dan tak mampu berkata-kata sebab perasaan bahagia dan hati yang begitu membuncah.

"Ko...kookie" Jimin mengangkat tangannya guna mengelus kepala yang masih setia berada di ceruk lehernya itu.

"Terimakasih baby... terimakasih sudah kembali"

"Aku benar-benar takut sayang, aku takut saat harus melihatmu seperti ini hikss..."

Racauan Jungkook yang di iringi dengan isakan membuat Jimin juga ikut meneteskan air matanya, sebegitu besarnya cinta pemuda bongsor ini terhadap dirinya membuat ia merasa bersalah karena sudah meragukan dan tak menjawab perasaan Jungkook selama ini.

Jungkook yang menyadari pria mungilnya ikut menangis segera mengangkat kepalanya guna menatap wajah cantik itu.

"Hey beby jangan menangis sayang, aku sungguh bahagia kau kembali Jimin" menyatukan keningnya pada sang terkasih.

"Aku mencintaimu kookie"

Mendengar perkataan Jimin Jungkook segera menjauhkan wajahnya dan menatap wajah pria mungil dihadapannya dengan perasaan yang campur aduk tak ingin salah mendengar ia pun memastikan apa ucapkan Jimin tadi.

Mine [Jikook]Where stories live. Discover now