Prolog

129 0 0
                                    

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN FOLLOW DULU AKUN AUTHOR AGAR KALIAN MENDAPATKAN NOTIFIKASI DARI AKU

Happy Reading All❤️

****

Bagi sebagian orang hari minggu mereka gunakan untuk beristirahat dari semua aktifitas yang melelahkan atau untuk bermalas-malasan di rumah namun berbeda dengan aruna ia kini sudah siap untuk pergi lari pagi, sudah lama sekali aruna tidak lari pagi mungkin terakhir tahun lalu. Saat menuruni anak tangga aruna bisa melihat sudah ada papanya sedang menunggu dirinya untuk sarapan bersama.

" Selamat pagi papa " sapa aruna

" pagi kesayangan papa ", balas sang papa sambil memandang dirinya dari atas sampai bawah

" papa kenapa sih liatin aruna gitu, aruna tau kalau aruna cantik " protes aruna

" kamu selalu cantik di mata papa " aruna yang mendengarnya tersenyum papanya selalu memuji dirinya ia beruntung memiliki ayah yang sangat menyayanginya, " papa cuman heran aja ngga biasanya kamu bangun pagi "

" aruna mau lari pagi biar sehat boleh kan pah " jawabnya

" boleh dong sayang masa mau olahraga ngga papa izinin " papa sangat protektif terhadapnya kemanapun aruna pergi harus meminta izin terlebih dahulu, papanya selalu mengatakan " hanya kamu di dunia ini yang papa punya " papanya tidak ingin aruna terluka sedikitpun sampai saat ini aruna lah alasannya untuk tetap hidup agar bisa menjaganya.

Setelah sarapan dan berpamitan aruna menuju garansi untuk mengambil mobil kesayangannya ia memilih lari pagi mengelilingi danau yang jaraknya lumayan jauh dari rumahnya. Kali ini aruna mencari suasana baru ia tidak ingin lari pagi mengelilingi komplek rumahnya ia ingin menantang dirinya.

Danau yang biasanya sepi hari ini ramai dengan orang-orang mereka tidak hanya lari pagi ada juga yang bersepeda bermain skateboard ada yang hanya duduk-duduk saja atau sekedar mencari sarapan karena disini banyak orang yang berjualan, aruna jadi menyesal kenapa sebelum lari pagi harus sarapan terlebih dahulu tapi kalau ia tidak sarapan pasti akan kena marah papanya, setelah ia berdiam mengamati satu persatu manusia yang sedang sibuk dengan aktifitasnya masing-masing aruna memilih bergabung dengan orang-orang yang sedang berlari.

Hampir satu jam aruna berlari ia memilih menepi mencari tempat duduk dan beristirahat yah dekat danau adalah pilihan yang tepat untuk dirinya beristirahat sebelum menuju ke tepi danau ia membeli minum terdahulu.

Di lihat dari jauh aruna bisa melihat jika tempat yang tadi di klaim untuk beristirahat sudah di tempati orang tidak bisa di biarkan karena dirinya yang menemukan pertama kali.

" halo permisi "

Namun tidak ada jawaban sama sekali, aruna jadi berpikir apakah orang ini tidak bisa medengar atau pura-pura tidak mendengar.

" permisi kak maaf tempat ini udah ada yang nempatin " aruna kembali berbicara

" gue yang sampai duluan disini lo bisa cari tempat yang lain " jawabnya

" tapi - " protes aruna tapi sebelum melanjutkan perkataannya ia di buat kesal oleh lawan bicara yang tidak ia kenal itu

" di sini masih banyak tempat yang kosong jadi silahkan pergi dari hadapan gue atau lo gue lempar ke danau "

Bagaimana aruna tidak kesal dengan perkataannya tapi untuk kali ini ia mengalah dan mencari tempat yang lain takut jika benar-benar ia di lempar ke danau.

Berjalan menjauhinya sambil mengungkapkan ke kesalannya " jangan sampai gue ketemu lagi sama cowok muka tembok kaya dia ganteng sih tapi judes banget " meski sudah berjalan cukup jauh tapi masih bisa di dengar cowok itu karena aruna sengaja mengencangkan suaranya.

Dan gue berharap bisa bertemu lagi 

DallianceWhere stories live. Discover now