Apakah mereka sudah tahu mengenai harddisk berisi source code itu sehingga mengincar ku?,
Aakhh bukan sayangnya memikirkan hal itu sekarang, melainkan adalah keselamatan nyawamu arfions!!

Arfions berjalan cepat menuju kesebuah arah sesuai instruksi diego barusan. Tak butuh waktu lama ia pun berhasil menemukan kediaman tersebut. Tanpa basa basi lagi arfions pun segera mengetuk pintu rumah tersebut.

"Anu...", Arfions baru membuka mulutnya saat mendapati seorang pria berwajah datar berdiri disana.
Tanpa diminta pria itu langsung melebarkan pintu rumahnya dan menarik sebelah arfions masuk. "!?",

Klapp!!

"A.. anu, sebelumnya~", Arfions baru hendak mencicit kecil, namun pria itu tidak membiarkan arfions melanjutkan ucapannya dan lebih lebih dulu menggeleng,
"mereka sudah tahu tentang apa yang kau lakukan, nyawamu sedang tidak aman aman saja sekarang", gumam pria itu sambil menatap kearah arfions sesaat.

"Ah, hei?, Darimana kau tahu?",

"Bukan hal yang penting, kau membawa salinannya kan?", Tanya pria itu cepat. Arfions mengangguk sekali dan mengeluarkan sebuah harddisk dari dalam sakunya.

"Cepat hancurkan benda itu atau hapus seluruh data tentangnya.., mereka sudah berhasil melacak tentangmu, mungkin sebelumnya mereka barusaja ingin menggeledah rumahmu itu dan menjadikan Alex sebagai taruhannya",

"Kalau dari awal kau tahu kenapa tidak kau hentikan itu!?", Tanya arfions balik sambil mengusap air diwajah basahnya cepat.

"I just now a moment", jawab pria itu cepat, "ganti bajumu sekarang dan kita harus menyusun ulang rencananya",

Arfions tak ingin lagi bertele tele dan segera menuruti perintah pria itu, namun sebelumnya ia perlu mengecek sesuatu dan itu perlu membutuhkan sebuah komputer.
"Kau memiliki sebuah komputer kawan?",

"Kau ingin menggunakannya sekarang?", Tanya pria itu sesaat sambil mengecek sebuah magasin pistol kecil ditangannya. Arfions hanya mengangguk kecil, "ya, satu satunya rekaman bukti pembunuhan bell abenskin ada disini, aku perlu mengirimkannya ke alamat laptopku terlebih dahulu jika kemungkinan besar harddisk ini akan musnah",

Dan proses panjang serta rumit didalam sistem komputer tersebut pun berlanjut.
"Laptopmu benar benar seperti pertama kali dipakai", komen pemuda itu pendek, si pria tampak mengangguk sekali, "yeah.. aku baru membuka paket kardusnya sore ini",

Sesaat arfions masih berupaya berkutat dengan sistem dan mencoba membuat sebuah enkripsi pada benda itu demi membuat koneksi yang aman dengan pesan crypto. Namun...

"Them found us?", Gumam sang pemilik rumah cepat. Sesaat ia tampak mengintip melalui celah di jendela rumahnya cepat. Arfions langsung membulatkan matanya.
"!?",
Tanpa pikir panjang pemuda itu pun segera mengecek kebawah sol sepatunya dan menemukan sesuatu di sana, "aakkhh... Aku terlalu ceroboh!", Dengan cepat ia langsung meremukkan benda kecil yang rupanya itu adalah alat pelacak.
"Apa rencana daruratmu sekarang!?",

Pria itu menelan ludahnya kecil, "kita bertukar peran", jawabnya datar, "kau sudah menguasai senjata api kan?",

Arfions terdiam sesaat saat sebuah tulisan end of procces sudah hampir selesai di layar laptop didepannya. Ia beranjak dan menanggalkan jaket hitamnya cepat.
"Ya, baiklah... Omong omong siapa namamu?",

Pemuda itu tampak menaikkan ritsleting jaket dan menoleh sesaat,
"Roy Allen",


INVADERWhere stories live. Discover now