Arfions menyelinap cepat, ia memiliki keunggulan dalam melangkah tanpa suara seperti ini. Tidak ada jalan lain yang dapat ia temukan selain melalui pintu belakang karena akses awal yang ia gunakan melalui lorong rahasia itu terletak di bilik kecil ujung koridor, yang mana sekarang sudah tidak aman lagi.
Di depan pintu dapur, pemuda itu tercekat, ia menemukan Alex yang tergeletak tak sadarkan diri disana. Arfions berjalan cepat dan menghampiri sepupunya tersebut.
Ia sedikit bernafas lega karena sepertinya alex masih hidup dan tidak dibunuh.
Sett,
"!?",
Arfions berbalik kebelakang dan berhasil menghindar serangan seseorang dengan cepat.
Bugh,
BRAKK!!,
ckrek,
Psyuu!,
"arght, shit...", Umpat arfions dalam hati dan nyaris saja sebutir pelor itu menembus kepalanya andaikan ia terlambat menghindar sebelumnya.
Psyuu!!
Psyuu!!
Suara lesatan peluru dari pistol kedap suara terdengar melesat cepat dan masih memburunya. Ini adalah pertarungan yang sangat tidak seimbang.
Mereka bersenjata lengkap, dilengkapi penglihatan malam, dan tentusaja berjumlah lebih banyak sementara arfions hanya seorang sendiri.
"A someone in there..", gumam seseorang terdengar berikut dengan langkah langkah kakinya. Arfions tidak memiliki pilihan lain, pistol yang ia bawa sendiri merupakan jenis pistol untuk pertahanan.
Shit...
Pemuda itu pun tak memiliki ide lain, polisi polisi itu masih terlalu lelet untuk dia yang sedang terjepit sekarang. Arfions mengambil sebuah langkah kecil, ia hanya bisa melarikan diri sambil berlindung dan bertaruh dengan kecepatan serta keakuratan mereka dalam menembak.
Set..!!,
Sebuah pisau melayang cepat dan menancap tepat di lengan penyusup itu. Arfions mengincar lengan kanan dan melumpuhkannya agar tidak dapat menembak. Dengan cepat pemuda itu pun maju dan memicu beberapa pelor peluru mengincar lengan lengan musuh mereka di kegelapan tersebut.
Meskipun gelap tapi penglihatan tajamnya masih dapat memperkirakan posisi musuh dan jalan keluar dari sana.
Psyuu!!!
Pyaarrr!!!!!,
Sebutir peluru melesat cepat dan nyaris membunuhnya namun beruntung itu hanya berhasil memecahkan sebuah kaca pintu disamping arfions.
Ia tampak melindungi wajahnya dari pecahan kaca yang berhamburan.
Dorr!,
Pemuda itu melepaskan sebuah tembakan lagi dan berhasil mengenai betis salah satu dari mereka.
Srrttt...
Arfions sengaja menjatuhkan dirinya dari buruan peluru peluru itu. Yeah, meskipun karenanya ia mengalami banyak luka lecet di kaki dan lengan karena serpihan kaca yang memenuhi ruangan namun setidaknya arfions berhasil mendapatkan jalan keluar.
Tidak ada jalan setapak pun diluar selain hutan kecil dan danau luas yang membentang di belakang rumah.
Tanpa pikir panjang lagi arfions langsung menceburkan dirinya kesana.
Sementara itu pelor pelor peluru masih dengan gencar memburunya, arfions bahkan masih dapat melihat lesatan cepat besi besi kecil itu di dalam air dan ia semakin berenang menjauh.
......
"Arghtt.... Ck, kemana saja dia ini??", Gerutu akiane tatkala kesekian kalinya ia gagal menghubungi nomor ponsel kakaknya. Perempuan itu menghela nafas kecil dan menoleh kearah seorang pemuda yang masih setia duduk didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INVADER
ActionSebuah panggilan telefon masuk saat seorang pemuda jenius tengah melakukan pentest di sebuah gedung perusahaan. Dan penelefon itu tak tanggung-tanggung memintanya untuk menghentikan aksi seseorang yang berupaya mencuri kode akses rahasia satelit yan...
